Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengenal Buah Kenitu atau Sawo Hijau


mengenal buah kenitu, sawo hijau, genitu, manecu

Pernah mencoba atau bahkan sudah akrab dengan buah kenitu (Chrysophyllum Cainito)? Ternyata tak banyak yang tahu manfaat buah kenitu. Buah yang dikenal juga dengan nama Sawo hijau, Genitu, Sawo Durian, Sawo Kadu, Sawo Manila, Sawo Hejo, Sawo Apel, atau Manecu ini konon mulai langka dan tak banyak dijumpai di pasaran. Masyarakat menjual/beli buah kenitu saat ini secara online. 

Memang akhir-akhir ini kembali merebak buah-buah yang mulai langka kembali digemari masyarakat dan diperjualbelikan melalui media digital. Hal ini patut diapresiasi agar kekayaan hayati Indonesia ini tidak mudah punah.

Saya sendiri baru-baru ini mengenal buah kenitu. Dulu saat di Jawa bahkan belum tahu sedikit pun. Barulah setelah pindah ke Bali, saya tahu dari unggahan seorang teman di media sosial. Rupanya, saya menjumpai pohon kenitu di rumah salah seorang tetangga yang tiap hari dilewati saat antar/jemput si Kakak. Awalnya saya penasaran dengan pohon tersebut yang mirip dengan durian tapi saya yakin bukan. Barulah saat muncul buah berwarna hijau, saya tahu pohon tersebut adalah pohon buah kenitu. Sayang, hanya tetangga jauh yang tidak akrab jadi saya pun belum berkesempatan mencicipinya. 

Bagaimana Rasa Sawo Durian Ini?

Saya baru mencobanya bulan kemarin, saat seorang teman menawarkan dagangannya via status WA. Seperti halnya dulu saya penasaran dengan buah salju khas Bali dan buah wani, kali ini saya juga penasaran dengan buah satu ini. saya hanya memesan sedikit, khawatir tidak ada yang menghabiskannya. 

Begitu buahnya datang, saya baru tahu jika buahnya empuk, dan kulitnya juga lembut. Bayangan saya sebelumnya, buah ini memiliki kulit yang keras semacam apel/jambu biji. Rupanya memang identik dengan sawo yang memiliki kulit dan daging buah bertekstur lunak. 

Penasaran, saya pun langsung memotongnya. Ternyata, buah ini memiliki banyak getah. Saat dipotong, cairan berwarna putih susu langsung mengucur. Awalnya saya bingung bagaimana cara makannya. Akhirnya saya gunakan sendok makan untuk mengeruk daging buahnya yang empuk. Ternyata cara ini juga yang direkomendasikan oleh seorang teman saat kami membahas buah genitu. 

Daging buahnya lunak, dengan rasa manis yang sedang, tidak seperti sawo yang biasanya sangat manis. Makan buah ini banyak-banyak tidak terlalu berasa, jadi harus berhati-hati membatasi. Oh ya, karena ada getahnya jadi setelah makan memang terasa agak lengket di mulut. Makanya disarankan untuk tidak mengonsumsi buah kenitu langsung setelah dipetik. Sebaiknya, diamkan dulu 2-3 hari agar getahnya berkurang sehingga lebih enak saat dinikmati. 

Saya sengaja menyimpan kenitu di dalam lemari es dan mengenalkannya kepada anak-anak. tak dinyana, anak-anak pun menyukainya, bahkan mereka menyebut “buah eskrim” karena cara makannya dengan dibelah lalu disendok selayaknya makan eskrim. Teksturnya yang lembut dan dingin karena keluar dari kulkas makin menambah kesan “eskrim” dari buah ini. 

manfaat buah kenitu
Buah kenitu saat dipotong

Karakteristik dan Fakta Buah Kenitu/Genitu

  • Kenitu berasal dari Karibia. Ditemukan sekitar 1500 tahun yang lalu oleh pelaut dari Spanyol, Orang Spanyol menyebutnya Caimito.
  • Disebut  “Star Apple” dalam bahasa Inggris (karena ketika dibelah melintang, terlihat dalamnya seperti motif bintang)
  • Di Indonesia kenitu dikenal juga dengan sebutan sawo duren atau sawo apel dan nama daerah lainnya. 
  • Chrysophyllum (nama ilmiah kenitu) diambil dari ciri-ciri daun tumbuhan sawo-sawoan, artinya memiliki daun tunggal yang berwarna coklat-keemasan, seperti ciri-ciri daun pohon kenitu.
  • Memiliki biji kecil di dalam daging buah, biasanya berjumlah 6 sampai 8 butir.
  • Persebaran tanaman buah kenitu melintasi hampir seluruh benua termasuk di Asia Tenggara.
  • Batang pohon dan buah kenitu muda mengeluarkan getah pekat berwarna putih. 
  • Pohon buah kenitu dapat tumbuh hingga 30 meter. (sumber: Wikipedia)
  • Daunnya berwarna hijau dengan bagian belakang berwarna cokelat, berbentuk bulat dengan ujung sedikit lancip, berukuran sedang. Daunnya memang identik dengan daun pohon durian, sehingga muncul penamaan “Sawo Durian” sebagai nama lain buah kenitu. 
  • Selain berwarna hijau, ada juga kenitu ungu. Tekstur dan isi buahnya sama, hanya saja kulitnya berwarna ungu dan daging buahnya kombinasi warna putih dan ungu. 
  • Di Indonesia, banyak dijumpai di berbagai wilayah baik di Jawa, Bali, maupun pulau lainnya. 

Apa Manfaat Buah Kenitu 

Buah kenitu memiliki kandungan karbohidrat, serat, vitamin, dan mineral sehingga memiliki manfaat yang baik bagi kesehatan tubuh. Buah ini juga bermanfaat sebagai sumber antioksidan yang baik bagi tubuh.

Menurut beberapa sumber, berikut manfaat buah kenitu:

1. Meningkatkan Imun Tubuh (karena berbagai kandungan vitamin di dalamnya)

2. Mencegah penuaan kulit (karena mengandung vitamin C yang cukup)

3. Menyehatkan mata (kandungan vitamin A-nya juga cukup)

4. Memperkuat tulang dan gigi (akibat kandungan kalsium yang cukup tinggi)

5. memperlancar metabolisme tubuh, karena serat buah kenitu tinggi 

kandungan gizi dalam buah kenitu

Tips Penyimpanan Buah Sawo Hijau

  • Buah kenitu yang sudah matang dapat disimpan di suhu ruang 2-3 hari.
  • Buah kenitu mentah dapat disimpan di lemari pendingin agar cepat matang (suhu 15°C)
  • Kenitu yang sudah dikupas sebaiknya disimpan di dalam freezer atau lemari pendingin dengan suhu 0°C untuk menjaga kesegarannya.
  • Simpan daging buah kenitu di dalam wadah tertutup sebelum disimpan di dalam lemari pendingin.
  • Buah kenitu matang dapat disimpan di dalam freezer selama 7-10 hari.
  • Jangan menyimpan buah kenitu lebih dari 15 hari, karena dapat mengurangi manfaat dari kandungannya.

Bagaimana, Temans? sudah kenal ya dengan buah eksotis ini. biasanya yang sudah akrab bakal makin kangen untuk mencicipi, sedangkan yang belum pernah mengonsumsi jadi makin penasaran. Silakan jika ingin berburu dan mengecap manfaat buah kenitu. Semoga berhasil mendapatkan dan mengobati rasa penasaran. 

Semoga bermanfaat,

Salam, 


3 komentar untuk " Mengenal Buah Kenitu atau Sawo Hijau"

  1. wah mantap ini yang sering diburu pas pulang sekolah semasa SD dulu, manis banget rasanya. Wah, ternyata juga banyak manfaatnya, kalau ambil di kebun orang ini masih bermanfaat gak ya dulu. Jadi nostalgia, hehe.

    BalasHapus
  2. Mba, baru tahu buah ini setelah baca tulisanmu. Jadi penasaran 😉. Tapi ga pernah denger dijual di Jakarta ini. Coba cari online kayaknya yaaa.

    Tadi aku pikir ini keturunan sirsak, mirip bijinya. Ternyata malah keturunan sawo yaaa.

    BalasHapus
  3. Assalamu alaikum. Perkenalkan,nama saya zaki di www.zakisetiawan.com baru saja menanam kenitu. Terimakasih atas ilmunya mengenai kenitum. Semoga besok bisa panen kenitu

    BalasHapus