Rumah Impian, Rumahku Surgaku
Assalamu’alaikum,
Setiap orang pasti memiliki impian, baik jangka panjang maupun jangka
pendek. Terlebih urusan pokok seperti tempat tinggal. Kamu juga kan, Temans? bisa jadi yang sudah
punya rumah pun masih memiliki mimipi lain tentang rumahnya.
Hampir 5 tahun menikah dan masih tinggal di rumah mertua, rasanya sungguh
nano-nano. Ingin ngontrak sendiri banyak pertimbangan terkait orantua juga, namun
untuk memiliki rumah sendiri pun belum ada tanda-tanda impian ini segera
terwujud.
Dulu sempat berpikir bahwa jaman sekarang, mana bisa punya rumah tanpa
kredit/KPR? Namun ternyata banyak teman penggiat komunitas sedekah dan antiriba
(semacam Laskar Gebuk Riba, dll) yang sering mengingatkan bahwa tak ada yang
tak mungkin jika kita memintanya pada Allah. Tak ada yang tahu, lewat jalan
mana kita akan dimampukan. Entah dengan menabung sekian rupiah perhari, karena
rajin sedekah, karena baktinya kepada orantua, atau tiba-tiba mendapat rejeki
gelondongan. Tugas manusia hanya berusaha dan berusaha.
Lalu, seperti apa sih rumah impian saya?
Oia, sebelum membahas lebih lanjut tentang rumah impian, ini adalah tema
yang diminta oleh Mba Dian Nafi dan Mba Archa Bella di #ArisanBlogGandjelRel
putaran ke 14. Putaran kemarin saya dan Mba Ika yang baru narik, hihi. Berasa dapat
arisan uang gitu deh.. wkwkwkwk.
Mba Dian dan Mba Archa ini sama-sama multitalented architec. Keduanya lulusan
arsitektur dan saat ini dengan profesi masing-masing. Mba Dian lebih dikenal
dengan penulis yang sangat produktif yang dalam setahun bisa menelurkan 5 buku.
Blog-nya pun tak hanya 1 melainkan ada beberapa yang disesuaikan niche-nya. Wonderwoman
ini juga rajin mengikuti kegiatan blogger meskipun rumahnya di Demak, bukan di
Semarang. Kalau ada agenda blogger beliau yang rumahnya jauh ini malah sering
datang paling awal, lho!
Baca: Dian Nafi, Menulis 5 Buku dalam Setahun
Baca: Dian Nafi, Menulis 5 Buku dalam Setahun
Mba Archa saat ini berprofesi sebagai dosen di salah satu universitas
swasta di Kota Semarang. Keaktifannya di dunia blogging pun patut diacungi
jempol. Dan lagi, emak kece ini cukup sering jalan-jalan ke luar negeri lho! Tak
kalah dengan Mba Dian, beliau pun seorang wonderwoman berprestasi. Yang penasaran
dengan keduanya bisa langsung cuss kepoin blog-nya ya!
![]() |
Ilustrasi rumah impian, baiti jannati |
Balik lagi ke rumah impian,
Pertama kali saya memiliki gambaran tentang rumah impian adalah saat
mengikuti training Umat Terbaik Hidup Berkah (UTHB). Training motivasi bisnis
ini diadakan di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT). Saya menjadi delegasi dari
LAZiS Jateng cabang Wonosobo. Saat itu kebetulan Ustadz. Samsul Arifin
memberikan tiket gratis untuk ratusan orang sehingga kantor kami pun mendaftar
sebagai sarana upgrading karyawan.
Di salah satu sesi training, beliau memberikan motivasi tentang mimpi yang
harus divisualisasikan. Maksudnya adalah agar mimpi tersebut selalu terpatri di
dalam ingatan dan menjadi do’a agar memudahkan pintu langit terbuka untuk
mimpi-mimpi itu. Ya, mimpinya ditulis dan digambar dalam kertas, lalu
ditempelkan di tempat yang mudah terlihat.
Salah satu trainer membimbing kami untuk ‘membangun rumah’ di masa depan.
Entah waktu itu kalau tidak salah kami dihipnotis untuk membayangkan rumah
tersebut. Engingeng..! seperti apa dan inilah impian saya:
Saya ingin rumah yang besar, memiliki aula dan kamar yang banyak. Semuanya
berawal dari ingatan saya tentang betapa susahnya mencari penginapan/kos dan
tempat untuk mengadakan acara yang bebas biaya. Namanya anak kampus ya, ingin
apa-apa yang gratis. Hehe.
Dulu repot sekali untuk meminjam tempat dan mencari kos untuk muslimah,
sampai akhirnya harus mengalah dengan jarak kos yang jauh dari kampus dan harus
rela jalan kaki pulang/pergi ke kampus atau ke manapun.
Dengan rumah besar ber-aula dan kamar yang banyak itu, harapannya bisa
menjadi tempat transit mereka yang membutuhkan, atau menjadi semacam pesantren
mahasiswa muslimah. Aulanya untuk kegiatan mahasiswa maupun kegiatan lain
seperti kajian rutin, seminar kecil, workshop, dll.
Rumah tersebut juga memiliki halaman yang luas yang bisa digunakan
sebagai tempat olahraga, dilengkapi dengan kolam renang pribadi. Di halaman ada
aneka tanaman buah dan playground, juga gazebo yang nyaman untuk acara keluarga
atau membaca buku. Juga ada pojok untuk bertanam sayuran dan bunga untuk hiburan
dan aktivitas keluarga.
![]() |
Living room yang nyaman dan menjadi ruang untuk quality time keluarga |
Desain ruang-ruang di dalam rumah terbagi menjadi 3: publik – semi privat
– privat. Ruang publik dimulai dari teras hingga ruang tamu, di mana setiap
tamu yang datang bisa merasa nyaman dan betah. Terdapat 1 kamar dan kamar mandi
di area depan, yang bisa digunakan untuk anggota keluarga maupun jika ada tamu
yang datang/menginap.
Ruang semi privat-nya adalah ruang keluarga dan musholah yang ada di
bagian tengah. Jika memungkinkan, ada kamar tersendiri yang berfungsi sebagai
perpustakaan dan ruang kerja. Jika tidak, alternatifnya adalah adanya pojok
baca di ruang keluarga. Ruangan ini mendapatkan cahaya dari samping rumah,
suasananya terang benderang jika siang hari dan mendapat asupan udara yang
cukup sehingga bisa mengehemat listrik.
Ruang privat-nya tentu kamar tidur untuk masing-masing anggota keluarga. Ada
kamar utama untuk ayah dan bunda, dan kamar anak-anak yang berada di samping
kanan-kirinya. Kamar dibuat berdekatan supaya anak-anak memiliki privasi tetapi
orangtua juga mudah untuk memantau aktivitas mereka.
Di samping rumah, ada space
untuk bercocok tanam dengan metode hidroponik. Kebun hidroponik ditempatkan di
samping agar instalasi airnya lebih mudah, sekaligus untuk instalasi air dalam
rumah dan halaman depan.
Jika masih memungkinkan ada sisa lahan di bagian belakang, diperuntukkan
untuk budi daya ikan air tawar atau mengembangkan hobi bersama keluarga.
Saya dan suami sebenarnya kurang suka dengan rumah 2 lantai atau lebih. Kebayang
jika diberi umur sampai tua, repot ngurusin rumah lantai atasnya. Pun jika
rumah yang dimiliki hendak dijual, biasanya pembeli sangat mempertimbangkan
urusan ini karena butuh perawatan lebih dan energi ekstra jika hendak
merenovasi.
Namun jika ditakdirkan memiliki lahan yang tidak begitu luas bagaimana? Hm...
harus tetap optimis, dong! konsep rumah sebisa mungkin disesuaikan dengan lahan
sehingga harus bergerak ke atas, bukan melebar ke kanan/kiri/depan/belakang.
Jadi, ruang-ruang utama tetap berada di lantai dasar sedangkan lantai 2
digunakan untuk aula yang dilengkapi dengan kamar tidur dan kamar mandi. Aula ini
memiliki akses dari dalam rumah dan dari samping (ada akses pintu yang tidak
harus memasuki rumah utama). Aula bisa digunakan untuk pertemuan keluarga atau
untuk acara-acara lain dan terbuka untuk yang membutuhkan.
Oia, pengen juga punya vertical
garden, jadi di sekitar aula dibuat
taman supaya suasana makin segar dan pandangan mata tidak sepet.
Dan yang tak kalah penting, semoga bisa punya rumah yang tidak di daerah
rawan banjir. 3 tahun terakhir wilayah perumahan kami terkena banjir, terlebih
sekarang jalan gang dan jalan raya lebih tinggi dari posisi rumah. Bisa dipastikan
saat hujan deras dan lama, rumah kami terkena banjir. Kebayang rempongnya rumah
kebanjiran dan punya anak kecil. Hff... disyukuri saja sih, nggak tiap hari
kebanjiran.
Hm... banyak banget ya keinginannya? Hihi. Apapun itu, semoga mimpi-mimpi
itu di Dengar Allah dan diaminkan oleh penduduk langit. Aamiin...
Seperti apapun rumah yang kelak bisa kami bangun, utamanya adalah rumah
yang nyaman dan damai untuk seluruh anggota keluarga. Rumah yang bisa
menghadirkan suasana harmonis, yang menjadi home
sweet home, rumahku surgaku bagi seluruh penghuni. Rumah yang didalamnya ada
transfer ilmu dan pendidikan khususnya pendidikan agama. Rumah yang selalu memberi manfaat untuk banyak orang. Rumah yang berkah. Aamiin...
Semoga bermanfaat,
Salam,
wow! rumah yang menakjubkan. one stop home ya ini ceritanya. palugada alias apa lu mau gue ada hahaha.. semua deh ada di sini.
BalasHapusSemoga terwujud impian mulianya :)
Aamiin..
HapusRumah impiannya bagus rin, caranya nyisil aja, meminjam tapi jika ada uang cepat dikembalikan, aku herannya jaman ortu ama kakek nenek kita bangun rumah tanpa kpr dan bisa luas gitu loh, ada juga di bandung dan yogja juga bogor sistem membeli tanpa riba
BalasHapusIya Mba, mohon doanya semoga dimudahkan :)
HapusWahh.. jadi pengen main ke rumah mbak Arina nih. Aulanya bisa buat kopdar juga tuh mbak, jadi nggak usah pusing mencari tempat kopdar ya, hehe..
BalasHapusIya rumah yang penting harus nyaman sehingga anggota keluarga betah tinggal di rumah kita ya mbak. Kalau lahannya luas bisa untuk hobi berkebun juga tuh :)
ayuk kita kopdar berfaedah :)
HapusWaah keren banget kayaknya kalau terwujud nyata, mbak...nanti izinkan saya mampir ya kalau sudah jadi.. ^^. Semoga terwujud yaa Amiin
BalasHapusAamiin.. ya Rabb
HapusInsyaALLAH bisa tanpa kpr mbak..aamiin. Saya juga pengen punya rumah besar, tapi...berhubung gak punya art ya yang cukupan saja..hihihi..
BalasHapusAamiin.. ya Rabb
HapusSemangat ikhtiar.. insyaallah segera terwujud rumah impianmu ya say
BalasHapusAamiin.. ya Rabb
HapusMudah2an segera dapat rumah yg bebas banjir mbak.
BalasHapusRepot bgt mmg klo pas kebanjiran. #masa kecil sering ngalamin.
Wah..brarti bisa jd pengusaha kos2an nih.
Impiannya sdh mengarah kesana...
Aamiin.. ya Rabb
HapusSeperti impian ibuku. Pengen rumah yang aku tempati sekarang lantai dasar jadi public space yang mengakomodasi orang2 untuk belajar apa saja plus mini library yang boleh dibaca siapa saja. Baru lantai Dua adalah area privasi. Belum bisa memenuhi mimpi beliau, namun sudah berusaha agar bisa bermanfaat dengan membuka kelas blog. Pengen sih buka perpus mini buat anak2.. tapi kok belum iklas kalau Ada Buku yang rusak atau hilang hihi.
BalasHapusSemoga terwujud ya Mba.. lewat anaknya :)
Hapuswaaah, subhanallah mulia sekali cita-citanya smoga terwujud impiannya ya mbak:)
BalasHapusAamiin.. ya Rabb
HapusSemoga lekas terwujud. Aamiin
BalasHapusAamiin.. ya Rabb
HapusVertical garden cucok nih ya klo misal ada lahan sedikit tapi tetap pengin ada ijo2nya ;)
BalasHapusIya Mba, daripada ga ada ijo2 sama sekali :P
Hapus