Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Nama Pena dan Sebait Do’a


Nama Pena untuk Penulis, Pentingkah?

Assalamu’alaikum, Apa kabar Temans?
Apalah arti sebuah nama, kata si Penyair Shakespeare. Tapi bagi umat islam, Rasulullah mengajarkan untuk memberikan nama yang baik kepada anak, karena nama adalah doa. Memberikan nama yang baik ini juga kewajiban orangtua, yang artinya hak anak untuk punya nama yang bagus. Means bagus artinya, bukan hanya bagus didengar. Menurut saya, ini termasuk saat memilih nama pena islami untuk diri-sendiri. 
Setiap orangtua pun punya kisah tersendiri dalam pemberian nama anak. Ada yang memadukan kedua nama mereka, nama idola, nama tokoh, mengambil dari kitab suci, bahkan ada yang mengambil nama perusahaan tempatnya bekerja. Kisah haru birunya pemberian ini bisa lho dibaca di buku 'Inspirasi Untaian Nama Bayi' yang digarap sama emak-emak di komunitas IIDN Semarang. (Ayo, buru-buru ke Gramedia). 

Seorang penulis (dan writer wannabe) biasanya punya nama pena selain nama aslinya sendiri. Nama pena inilah semacam nama samaran yang dimunculkan dalam buku atau media. Kenapa harus nama pena? Apa tidak bangga dengan nama sendiri?!. 
Hm.. sejatinya tidak semuanya tidak bangga dengan pemberian nama orangtua. Hanya saja umumnya orang menggunakan nama pena agar mudah diingat dan sesuai dengan sasaran pembacanya.
Seorang penulis senior dan blogger pernah menulis dalam blognya tentang nama penanya yang lebih dari satu karena dia menyesuaikan dengan tema dan pembacanya. Misalnya saat menulis novel islami dia menggunakan nama yang juga terkesan islami. Saat menulis novel umum menggunakan nama lain yang lebih terkesan santai dan mudah diingat. Nama pena juga bisa dibahas bersama redaktur/penerbit begitu tulisnya. 
Waktu membaca 'kisah' nama pena beliau, jujur jadi senyum-senyum sendiri dan malu. Bagaimana tidak?! Diriku yang hanya penulis diary dan berkali-kali mencoba kirim ke media belum pernah dimuat, baru sekali 'nongkrong' di penerbit mayor itupun keroyokan alias antologi, tapi sudah punya banyak nama pena. Hahaha.
Ups. Alhamdulillah ding atas semuanya yang Allah berikan, karena langkah-langkah kecil inilah yang akan membawa menuju impian. Aamiin..

Inspirasi Nama Pena Islami

Wahda Khadija Salsabiila. Nama pena ini pertama kali muncul dalam sebuah majalah lembaga. Waktu itu diminta tolong oleh seorang kawan menjadi kontributor majalah internal tersebut. Awalnya ingin kutulis nama pemberian orangtua saja, tapi merasa belum pede karena masih baru sekali belajar menulis untuk diterbitkan.
Lalu muncullah nama itu, yang diambil dari tiga kata bahasa arab:  Wahda (dari kata ‘Ahad’_Bahasa Arab yang artinya Satu, karena aku anak pertama. Meskipun arti kata yang lebih tepat Wahdah adalah bersatu/persatuan), Khadija (Khadijah, istri rasulullah yang seorang entrepreneur dan sangat kukagumi), Salsabiila (mata air surga, hanya ada satu kata di Al-Qur'an). 
Saat pertama kali masuk antologi dan diterbitkan indie, kugunakan juga nama ini. Tapi waktu itu ingat sekali dikomentari sama KangNas (Nassirun Purwokartun) lebih bagus nama Arina Mabruroh, hihi. Tapi tetap saja kupakai nama si Wahda itu karena sudah terlanjur cinta, biar do'anya lebih banyak. Aamiin.. 

Nama Pena Lain yang Pernah Kupakai

Sebenarnya, punya nama pena sudah sejak SMA dulu, meskipun hanya untuk mengisi mading sekolah dan iseng bareng teman-teman se-gang (gayane punya geng, hehe).

Yasmina Salsabila 

Yasmin = melati, ini nama sekadar 'gaya-gayaan' waktu SMA dan ikut lomba nulis atau kirim media meski belum pernah dimuat. Muehehehe. Suka sekali dengan bunga melati yang selalu harum. Melati mau diapa-apain juga tetap harum dan memberikan aroma segar ke sekitarnya. 

June Salsabiila

June = Bahasa Inggris, bulan Juni. Alasannya karena saya lahir bulan Juni. Kugunakan nama pena ini saat mengirim naskah ke majalah remaja dan (lagi-lagi) nggak pernah (eh, belum pernah) dimuat.

Arien Salsabiila

Beberapa kali dipakai dalam antologi penerbit indie. selalu menggunakan nama 'Salsabila' karena saking cintanya dengan nama itu. 
Dan sekarang, lebih sering memakai nama asli Arina Mabruroh atau sesekali Arien Salsabiila.
Nama pena memang bukan keharusan. Namun sebagian besar penulis memakai nama pena agar unik, mudah diingat dan punya ke-khasan masing-masing.  HTR, Asma Nadia, Gola Gong, Pipiet Senja, Tere Liye, Afifah Afra, dan sederetan panjang nama penulis adalah bukan nama aslinya. Bahkan terkadang masyarakat tidak mengingat nama aslinya. 

So, apa nama penamu? Buat yuk, nama pena yang unik. Selamat menulis!

46 komentar untuk "Nama Pena dan Sebait Do’a "

  1. Aku pernah pake nama si Rara di antologi fiksi haha
    namanya Rahma Kamila
    tapi kalo ngirim kemana-mana tetep pake Ika Puspitasari, tapi sekarang dibuang dulu sari nya, jadi Ika Puspita aja..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ssip! Ika Puspita lebih hoki ya Mba? eh?!*piss Justkidding! :p

      Hapus
  2. Aku malah nggak pernah make nama pena Mbak :) pernah pingin punya, tapi kok bingung dewe cari namanya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. HIhi. Nggak harus Ko Mba,
      aku dulu bikin nama pena juga karena aku malu kalau orang-orang tahu itu tulisanku :) sekarang mah cuek bae lah!

      Hapus
  3. Saya juga masih bergelut di nama pena ini. Bingung pakai apa. Pengin pakai tapi juga ga pengin. Kegalauan itu pernah sy tulis dan dimuat di percikan Majalah Gadis :D

    BalasHapus
  4. Namanya cakep2 banget dan penuh makna☺

    BalasHapus
  5. Semua nama penanya kece2 kok mba...
    Artinyapun bagus2...
    Salsabila hmm cantik.
    Tp arina juga ga kalah cantik

    BalasHapus
  6. Nama2nya bagus-bagus. Emang bener, tiap nama pasti mengandung arti, jadi biasanya orang tua memberi nama anak juga ada maknanya, ada harapan dan doa terselip di situ.
    Btw aku belum pernah pake nama pena, asyik juga ya sebetulnya hihi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mba Lani.. boleh dicoba bikin nama pena :)

      Hapus
  7. Aku belum pernah pake nama pena mbak, paling namaku dipendekin aja

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gini aja namanya udah cantik ko budokter.. :)

      Hapus
  8. aku pernah pakai nama, ala2korea.wkwkwkw zaman SMA sampaikuliah. tapi sekarang pakai nama sendiri walau di bolak balik.

    BalasHapus
  9. Nama penanya bagus2 mbak. Aku cuma punya 1 nama. Kayaknya pengen bikin lagi krn baca ini hihihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihi. Monggo Mba Susi.. tapi Mba Susi tuh sudah berhasil bikin personal branding Susindra og, menurutku :)

      Hapus
  10. Cutdekayi. Itu aja mbak. Namaku panjang, paling kalo pernahnya pake ujung namaku sih, Afifah gitu :D

    BalasHapus
  11. buluks = budi lucu sekali seh...

    BalasHapus
  12. Nama penanya bagus bagus mbak ... Aku blm punya tp memilih stick di nama kecilku aja nih. Thanks for sharing yaaa

    BalasHapus
  13. That's why aku ngasi nama ke anak walaupun asing ditelinga orang, yg penting artinya ��

    Salsabila ini pernah jg jd nama penaku mba, aku terinspirasi bgt sama artinya, adem bgt bayanginnya ya, subhanallah ��

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waaa..! Toss dulu Mba Shine! hihi

      aku sejak kecil sukaa banget kalau baca Alqur'an sampai di ayat itu :) padahal dulu kan belum tahu artinya apa

      Hapus
  14. Aku nama pena pernah pakai,tapi malah jarang dimuat. Pakai nama asli malah lebih beruntung. Beberapa kali karyaku dimuat, hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihi Nama asli lebih hoki ya Mba Wati.. :)

      Alhamdulillah..

      Hapus
  15. Waa. Nama pena mba arina banyak ya.. hihi saya belum pernah pakai... hmm apa ya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihi. Sekarang sukanya pakai nama asli aja Mba, Arina Mabruroh :)

      Hapus
  16. Aku gk pernah kepikiran punya nama pena lbh dari satu hehe, tp bagus jg idenya :D
    Nama pena tu bagus buat personal branding, saya jg lagi ngenalin nama dgn nama yg skrng ini Mbak. Tp gk sebagus nama mbak sih hehe

    BalasHapus
  17. Nama penaku cuma satu Mba. Saya termasuk nggak pandai memilih nama. Alasannya pakai nama pena karena nama asliku panjang dan banyak yg nyamain, qiqiqi.
    Btw, Arina Mabruroh buat saya lebih gambang diingat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mba, sekarang saya juga lebih suka pakai nama asli, biar orang keingatnya sama haji mabrur(oh) jadi biar didoain banyak orang buat segera ibadah haji. aamiin.. hehe

      Hapus
  18. Aku baru tahu kalau mba Arina punya banyak nama pena yaaa. Aku cuma punya satu nama pesan. Dan namanya hampir sama ama nama asli. Mm termasuk nama pena nggak ya ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe. tetep paling suka pakai nama asli ko Mba :)

      Termasuk Mba, kalau digunakan buat personal branding :)

      Hapus
  19. kalo saya nggak pernah pake nama pena Mba, sejak dulu selalu pake nama asli :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siip mba Ira! sekarang saya juga lebih suka pakai nama asli Mba :)

      Hapus
  20. dalam islam, nama adalah doa...nama yang bagu = doa yang bagus...
    keren mbak namanya

    BalasHapus
  21. Nggak pernah pakai nama pena, baik di blog maupun bukuku. Kedengeran asing buatku saja.

    BalasHapus
  22. Dulu tere liye gw pikir nya ce lho, tapi ternyata laki hehehe

    BalasHapus
  23. Pengen buat nama pena tapi bingung??

    BalasHapus