Cara Mudah Mengajarkan Anak Memasak
“Mau jadi Chef!” ucap si Kakak ketika ditanya apa cita-citanya.
Saya tersenyum simpul. Mungkin terlontar keinginan untuk menjadi Chef karena sejak kecil terbiasa melihat nenek dan bundanya rutin memasak di dapur. Sesekali, kami juga menonton tayangan kompetisi memasak di televisi.
Sebagai orang tua, tentunya ingin memberikan fasilitas untuk menunjang minat dan bakat anak. Contohnya seperti cerita di atas, di mana si Kakak mengatakan ingin menjadi chef dan senang mengeksplorasi dapur. Namun untuk memasukkannya ke sekolah atau kursus masak, rasa-rasanya belum ada gambaran dan pastinya membutuhkan dana yang tak sedikit.
Begini Cara Mudah Mengajarkan Anak Memasak
Tenang, ada beberapa cara mudah untuk mengajarkan anak memasak atau melatih skill memasak anak-anak di rumah.
1. Mengenal Berbagai Macam Sayuran, Buah-buahan, dan Bumbu Dapur
Hal yang paling mendasar sebelum terjun ke dapur adalah anak-anak mengenal berbagai macam barang yang dibutuhkan di dapur, berbagai jenis sayuran dan buah-buahan. Orang tua bisa mengenalkan berbagai macam hal di dapur, maupun saat berbelanja ke pasar/supermarket.
2. Belajar Membuat Telur Dadar/Omelet
Cara paling mudah untuk mengenalkan anak dengan berbagai peralatan dan ketrampilan di dapur adalah membuat omelet. Mulai dari menyiapkan wadah dan perlengkapan lainnya, memecahkan telur, menuangkan bumbu, mencampur/mengaduk telur, menyiapkan wajan penggorengan, menyalakan kompor, menuangkan minyak, menuangkan telur yang sudah dikocok, membalik omelet, hingga omelet siap dimakan.
Proses yang sederhana bagi orang tua, tapi sangat membantu melatih koordinasi tangan dan keterampilan lain. Biasanya, mereka pun akan lebih lahap saat memakan hasil masakannya.
3. Belajar Membuat Pancake/Waffle
Membuat pancake/waffle yang sederhana juga menyenangkan buat anak-anak. Libatkan mereka untuk menyiapkan bahan-bahannya. Mulai dari menimbang dan menakar bahan, memecahkan telur, menuang susu dan bahan lain, sampai mencampur adonan menjadi siap untuk diolah.
Orang tua bisa menyiapkan alat pembuat waffle elektrik ukuran mini. Anak bisa menuang adonan ke dalam alat waffle lalu menunggunya matang dan siap untuk diambil. Jika menggunakan alat seperti ini, harus dalam pengawasan karena alatnya panas dan saat proses memasak akan mengeluarkan uap panas.
Selain cara ini, anak-anak juga bisa berlatih menggunakan kompor dengan wajan untuk membuat pancake atau menggunakan alat waffle manual.
4. Belajar Membuat Brownies
Membuat brownies tentu lebih menantang bagi anak-anak (dan orang tuanya juga). Yakin deh, anak-anak akan bangga dan senang sekali ketika hasi baking beownies-nya berhasil dan dinikmati oleh seluruh anggota keluarga atau teman-temannya.
Mulai dari menyiapkan bahan, menakar bahan dengan cup atau timbangan, menyiapkan Loyang, dan semua prosesnya membuat anak-anak antusias. Meskipun biasanya mereka tidak sabar menunggu waktu memanggang selesai, itu juga merupakan pelajaran agar bersabar dan melalui setiap prosesnya dengan baik.
5. Memasak Sayur Bening/Sop
Selain membuat kudapan, memasak sayur juga bermanfaat untuk anak-anak. Dengan memasak sayur sendiri, anak akan belajar untuk menghargai hasil masakan orang tua dan menyukai sayuran bagi yang sebelumnya kurang suka.
Memasak sayur sop atau sayur bening, cukup sederhana untuk dilakukan anak-anak. Mereka bisa membantu menyiangi dan memotong sayuran dan bahan lain yang diperlukan, lalu memasaknya di atas kompor dengan panduan dan pendampingan orang tua.
6. Membuat Eskrim/Sorbet dari Buah-buahan
Tak kalah serunya adalah membuat eskrim atau sorbet dari berbagai macam buah-buahan baik yang disukai anak maupun tidak. Siapkan buah dalam potongan kecil-kecil, libatkan anak mulai saat memilih buah dan memotongnya juga. Simpan buah potong dalam freezer minimal 24 jam. Setelah buah beku, siapkan blender lalu masukkan buah beku dengan tambahan susu segar/UHT dan madu bila suka. Haluskan buah dengan blender lalu bisa dimasukkan ke dalam wadah. Eskrim bisa langsung dinikmati dan sebagian lagi disimpan dalam freezer.
Menarik, bukan? Anak-anak bisa menikmati kudapan yang lebih sehat dengan pemanis yang tidak berlebihan.
7. Bermain Games Online Seputar Kuliner
Selain praktik langsung memasak di dapur, bermain games online seputar kuliner juga bermanfaat, lho. Anak-anak bisa belajar melatih kepekaan dan keterampilan yang berkaitan dengan kuliner, misalnya membuka kafe, produksi pizza, dll.
Sebelum bisa mengirimkan anak untuk mengenyam pendidikan kuliner, bisa lah ya, latihan tipis-tipis dulu dengan games. Info mengenai sekolah kuliner juga bisa kita dapatkan dari culinaryschools.org.
Yuk, ada 3 games seputar kuliner yang kami suka dan kami rekomendasikan untuk Temans semua, yang tentunya asyik untuk dimainkan oleh anak-anak maupun bersama orang tua.
1. Can I eat It?
Can I Eat It? is a game for preschoolers and kindergarten students where they quickly click yes or no on if they think an item is edible. Game includes fruits, vegetables, cookies, sausages, socks, sticks, glass, batteries, bugs and more.
Anak saya yang masih TK senang sekali bermain ini bersama adiknya. Meskipun katanya membosankan jika berlama-lama, tapi jadi ajang dia mengajak main adik kecilnya. “Ayo Dik, ini boleh dimakan apa nggak?” katanya sambal berebut memilih tombol “yes” atau “no”.
Permainan yang sederhana, tapi bisa menimbulkan canda tawa bersama keluarga. Permainan ini juga mengajarkan anak saat dia masih senang menggigit berbagai barang meskipun sudah besar.
2. Veggie Friends
Veggie Friends is an educational introduction to vegetables which teaches the names and shapes of various vegetables.
Anak tidak suka sayur? Hm, coba yuk diajak bermain ini. Di sini ada pengetahuan dasar tentang berbagai macam sayuran dan manfaatnya. Umumnya, anak yang tidak suka sayuran akan berubah menyukai ketika mengetahui manfaat sayuran untuk tubuhnya.
Selain itu, ada game ‘match’ juga sebagai selingan saat belajar tentang sayuran. Menarik! Sedikit masukan, untuk penggunaan Bahasa dimasukkan juga Bahasa lain selain Bahasa Inggris sehingga anak-anak lebih paham. Solusinya saat ini, belajar tentang sayuran sekaligus belajar Bahasa Inggris, dan orang tua yang esktra menjelaskan kepada anak-anak dalam Bahasa masing-masing.
3. Ice Cream Bar
Ice Cream Bar is a 20-stage timed simulation game where you look at the thought bubbles of customers and serve them the exact ingredients they order in the order they want them, starting at the bottom and working your way up. As you progress through the game you unlock additional ice cream flavors, ice cream cones, drinks, fruits, and a juicing machine.
Games ini adalah rikues si Kakak yang suka sekali makan eskrim dan senang berjualan. Setiap liburan sekolah, biasanya dia meminta untuk berjualan makanan/barang. Di permainan ini, dia belajar untuk jeli mengikuti permintaan customer, eskrim apa yang mereka inginkan. Jika salah membuat pesanan, risikonya eskrimnya akan dibuang ke tempat sampah, hiks. Maka dari itu harus selalu jeli dan cekatan menyiapkan cup serta menuangkan eskrim dan memberikannya kepada customer. Sudah seperti punya gerai eskrim, ya!
Ketiga permainan di atas memang permainan sederhana, karena untuk anak-anak. Sifatnya selain menyenangkan juga mengandung edukasi. Jika Temans tidak cocok dengan ketiganya, masih banyak pilihan permainan menarik untuk anak di website tersebut. Oh ya, permaiannya juga bisa dimainkan di aplikasi atau di browser. Meski begitu, orang tua tetap harus mengawasi penggunaan gadget/screen time anak-anak jangan sampai berlebihan.
Semoga bermanfaat,
Salam,
Mohon tidak menyematkan link hidup dan spam lainnya :)
Salam