Nonton Konser Coldplay, Yay or Nay?

Kurang lebih sebulan terakhir kita dihebohkan dengan perburuan tiket alias ticket war konser Coldplay yang akan digelar di Jakarta pada September 2023. Media sosial dipenuhi oleh orang-orang yang berburu tiket harga hingga belasan juta. Entah apakah yang membeli tiket adalah fans berat Coldplay yang tidak rela melewatkan kesempatan bertemu langsung idolanya, atau orang-orang Fomo (fear of missing out) untuk sekadar gaya-gayaan bisa war tiket konser Coldplay dan sebagian berhasil beli tiketnya. Yang pasti, sebagian besar yang berburu tiket adalah calo yang akan menjual lagi tiket tersebut dengan harga yang jauh lebih tinggi bahkan sampai puluhan juta. 

Coldplay adalah band rock Inggris yang dibentuk di London pada tahun 1997. Mereka terdiri dari vokalis dan pianis Chris Martin, gitaris Jonny Buckland, bassis Guy Berryman, drummer Will Champion dan direktur kreatif Phil Harvey. 

Kamu bakal nonton nggak nih, Temans? Khususnya buat kamu yang memang sejak dulu sudah menyukai Coldplay, ya. Nah, kalau saya sih memang tidak berminat untuk nonton berbagai konser.

Alasan Tidak Ingin Nonton Konser Coldplay

1. Bukan Fans Berat Coldplay

Saya tidak berminat untuk menonton konser Coldplay karena memang saya bukan fans berat mereka. Katakanlah saya suka banget mereka dan punya kesempatan untuk nonton pun, sepertinya saya akan memilih untuk tidak nonton karena tidak terlalu suka keramaian. 

Namun saat ini, memang umum orang menonton konser meskipun bukan fans-nya. Banyak yang nonton hanya karena menikmati momen live concert, bikin kenangan bersama pasangan, atau sekadar gaya. 

2. Tidak Punya Hobi Nonton Konser

Bahkan ketika ada konser gratis band Indonesia kesayangan saya pun, saya tidak mau repot untuk datang. Jangan harap suami saya juga bakal mau diajak. Alasan semacam nggak mau ribet cari tempat parkir, nggak mau berdesak-desakan, dan sederet alasan lainnya. 

Ya, begitulah tipikal orang nggak suka nonton konser. Barangkali temans ada yang begini juga? 

3. Ada Sisi yang Melanggar Prinsip

Seingat saya, saat SMA dulu ada beberapa teman yang menyukai Coldplay dan memiliki kaset lagu-lagunya. Hanya tahu sekilas dan tidak pernah sampai mengidolakan mereka. Ketika kabar mereka akan menggelar konser di Indonesia, saya sempat berucap, “wow! Pasti bakalan banyak yang nonton, nih terutama kalangan milenial.”

Ternyata, ada fakta yang menyatakan bahwa mereka mempromosikan eLGiBiTi. Tentu ini makin menguatkan saya untuk tidak antisias terhadap konser dan apa pun tentangnya. Sorry to say. tak bisa dipungkiri, Film, Fashion, Musik, dan berbagai tren lainnya menjadi sarana propaganda yang paling mudah diterima masyarakat. Syair-syair lagu, adegan dalam film, tren berbusana, dll dengan mudahnya diikuti fans ketika disukai/digunakan oleh idolanya. So, kita pun harus lebih waspada dan punya benteng yang kuat biar nggak mudah terkecoh propaganda. 

4. Kaum Mendang-mending

“Nggak apa-apa deh kita beli tiket konser Coldplay dengan harga belasan juta. Duit bisa dicari, tapi konser Coldplay di sini, kapan lagi?!”

Pasti ada orang yang punya pemikiran seperti ini, bukan? Dan di sisi lain, ada juga yang memilih menggunakan dananya untuk keperluan lain. 

Sebagai kaum mendang-mending, kalau ada uang belasan hingga puluhan juta yang statusnya “uang dingin” alias uang nganggur lebih baik kugunakan untuk upgrade laptop dan printilan/gawai untuk produksi konten. Ya... namanya juga kaum mendang-mending, hihi. Apalagi selain tiket konser yang harganya amazing buat ukuran kantong saya, butuh dana yang tidak sedikit juga untuk transportasi dan akomodasi.

Kalau temans, adakah yang punya rencana untuk nonton konser Coldplay? Apa alasanmu?

Selamat sharing, ya!

Salam,