Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

One Week One Post, Apa Faedahnya?

 


"Ngakunya blogger ko jarang update tulisan di blog."

Dezig! Rasanya seperti ditembak pakai peluru dan langsung menembus jantung. Menohok nggak main-main.

Well, saya pernah menulis bagaimana saya berusaha untuk mengempaskan rasa malas untuk menulis dan mengelola blog. Namun karena berbagai kondisi, baru sebatas apa yang saya tuliskan itu lah yang saya lakukan. 

Menulis di sela-sela menyusui atau saat bayi tidur, berusaha tetap update meskipun gawai hanya ponsel yang sudah menua, tetap bersemangat ketika laptop yang sudah menemani sejak tahun 2015 pensiun dan mau tak mau harus lebih sering ngeblog via ponsel, keterbatasan waktu untuk edit foto, dan tetek-bengek lainnya.

1W1P Penyelamat Emak "Mager"

Terkadang ingin berhenti saja, cukup menulis di catatan dan tak perlu publish tulisan. Tapi hey! Lagi-lagi teringat tujuan awal menulis dan ngeblog: untuk ibadah, berbagi, dan menghilangkan ganjalan hati seperti tagline-nya Komunitas Gandjel Rel: Ngeblog ben ra ngganjel.

Buntu ide! Itu yang sering saya alami akhir-akhir ini selain waktu yang terbatas untuk menulis. Maka ketika komunitas Gandjel Rel mengadakan tantangan One Week One Post (1W1P) saya bertekad untuk mengikuti. Ternyata, tantangan untuk menulis minimal 1 artikel setiap pekan ini sangat mujarab sebagai penyelamat saat "mager" ngelola blog.

Keuntungan Mengikuti One Week One Post

1. Tema yang Sudah Ditentukan

Adanya tema khusus tiap pekan membuat kita semakin mudah untuk menulis. Tema besar sudah ada, tinggal menggali ide lebih dalam, mengembangkan tulisan dan menyesuaikan dengan niche blog masing-masing.

Ada yang seperti saya juga? Sering mengalami buntu ide padahal sebenarnya banyak hal bertebaran di sekitar kita yang bisa kita jadikan bahan untuk menulis. Terkadang "kegabutan" dan "kemageran" yang kita alami pun bisa jadi tulisan, betul?

2. Rutin Update Blog

Kembali ke pernyataan menohok, "bloger ko jarang update blog," 1W1P juga menjadi penyelamat karena dengan kegiatan bersama ini, setiap pekan minimal ada 1 tulisan tayang di blog.

Buat saya yang sejak hamil anak ketiga sudah menurunkan standar minimal update blog, bisa posting 1 artikel tiap pekan adalah pencapaian luar biasa. Rasanya jadi ingin terus melanjutkan 1W1P barengan begini, deh.

3. Termotivasi oleh Anggota Lain

"Saya sudah setor tulisan!" 

"Saya juga!"

Sungguh menggugah ketika hari pertama penanggung jawab (PJ) 1W1P membagikan tema pekanan, tak berapa lama beberapa orang melaporkan sudah posting. Wow! MasyaAllah... Bikin "kemrungsung" untuk segera menyusul "done" juga.

4. Terasah Mengamati Kejadian Terbaru

Beberapa tema dalam 1W1P adalah hal yang berkaitan dengan kejadian faktual. Biasanya, saya hanya sekadar menjadi penyemangat tetapi tidak membuat tulisan untuk menanggapi hal yang terjadi. Berhubung tema yang diberikan oleh PJ adalah tema faktual, mau tak mau harus mengamati dan menggali hal-hal yang berhubungan dengan kejadian faktual tersebut.

Menarik, ya! Bisa sekalian belajar nulis esai atau opini buat Temans yang concern di sini.

5. Tak Ada Alasan untuk Tidak Menulis

Jika biasanya masih bermudah-mudahan mendahulukan berbagai alasan untuk tidak menulis, ketika ikut program 1W1P mau tak mau HARUS menulis dan publish di blog.

Siapa yang paling diuntungkan dengan tantangan 1W1P? Ya saya sendiri, dong! Senang waktu itu memaksa diri-sendiri untuk tetap ikut dengan segala keterbatasan yang saya miliki. Alhamdulillah, bisa mengikuti meskipun ada 1 tema yang akhirnya terlambat karena kondisi kami sekeluarga sakit. Bismillah, semoga 1 tema yang tertunda itu bisa segera saya selesaikan. Aamiin.

Jujurly, saya masih ingin melanjutkan 1W1P jika program dari Gandjel Rel masih ada. Maklum, kalau menarget sendiri 1W1P, belum bisa konsisten. Tambahan lagi, kalau rame-rame jadi lebih seru dan asyik. Setuju?

Semoga bermanfaat,

Salam,

Posting Komentar untuk "One Week One Post, Apa Faedahnya?"