Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Baklava Beesan, Makanan khas Turki nan Manis dan Renyah

 

Review baklava beesan, baklava khas Turki dibuat oleh chef Palestina dengan cota rasa Indonesia

Assalamu'alaikum! Yuhuu! Akhirnya bisa juga bikin review Baklava Beesan yang sudah dibeli sejak Desember tahun kemarin. Baklava, salah satu hidangan pencuci mulut (dessert) khas Turki berbahan dasar pastry dan aneka kacang/biji-bijian, disiram sirup/madu. Meskipun sebenarnya baklava adalah makanan khas  negara Mediterania (Mesir, Israel, Yordania, Palestina, Suriah, dan Turki). Tetapi lebih populer sebagai kuliner Turki.

Jika akhir-akhir ini banyak orang mengenal balon udara di kota Cappadocia akibat web series Layangan Putus, maka jangan lupakan juga bunga Tulip dan Baklava. 

Rasanya manis berpadu dengan kacang-kacangan yang gurih dan beraroma harum dari madu dan  kacang-kacangan itu. Renyah saat digigit dan dikunyah. Ah ya! Hati-hati bagi yang memiliki gigi sensitif. 

Sekilas Sejarah Baklava 

Konon, kuliner Turki ini sudah ada sejak kekuasaan Kesultanan Utsmaniyah pada abad ke -15. Saat itu baklava menjadi menu penutup mewah, yang hanya bisa dinikmati oleh para Sultan (the real makanan sultan). Menu ini menjadi menu istimewa yang dihidangkan pada acara-acara khusus seperti pernikahan. Sampai abad ke-19, baklava masih dianggap sebagai makanan mewah. 

Seiring waktu, baklava menjadi menu yang bisa dinikmati oleh rakyat biasa. Dan hingga saat ini menjadi primadona, termasuk menjadi buah tangan menarik bagi pelancong yang mengunjungi negara asal bunga tulip tersebut.

Ketika Ngiler Baklava Tapi...

Sejak lama saya ingin mencicipi kuliner khas Turki ini. Sayang sekali, harganya masih terbilang mewah untuk ukuran kantong saya. 

Bulan Ramadhan tahun 2020, saya melihat seorang fotografer Bali memosting foto baklava di IG yang sukses membuat mouth watering, kemecer. Tanpa berpikir dua kali, saya langsung meluncur ke akun penjualnya. Sayang, auto patah hati begitu tahu harga per piece-nya (iya, harganya perpotong kecil itu) 30 ribu rupiah, dan harga khusus untuk beli 4 potong, 100rb.

Baiklah, semoga kelak bisa makan langsung di Turki atau dapat bingkisan dari sana. Aamiin. (Ahahah. Ngarep nggak apa-apa kan).

Akhirnya keinginan itu masih terpendam dalam hati. Makin diperparah dengan video baklava yang berseliweran di instagram. Pastry tipis yang terlihat renyah, kacang yang menggoda, dan siraman sirup madu yang membuatku menelan ludah tiap menatap kudapan itu.

Saat tengah hamil, tiba-tiba mendapati iklan baklava dengan harga yang masih cukup terjangkau (setidaknya sekadar memenuhi rasa penasaran saja). Namun saat itu sedang mengurangi konsumsi gula, jadi saya tunda sampai melahirkan dan kondisi stabil. 

Bulan Desember 2021, kurang lebih setelah bayi berusia 1 bulan, akhirnya saya memesan Baklava Beesan dari salah satu penjual di marketplace. Semacam ngidam yang udah nggak bisa ditunda-tunda lagi, sehingga memutuskan untuk membelinya. Harganya kurang lebih 80 ribu rupiah.

Baklava Beesan, sejarah baklava makanan sultan Turki
Baklava Beesan dalam kemasan lama

Baklava Beesan, Baklava Palestina Made In Indonesia

Rupanya, Baklava beesan ini bukan produk impor sehingga harganya cukup bersaing. Menurut informasi dari penjualnya, Baklava Beesan diracik oleh chef asal Palestina, yang diramu dari resep tradisional Turki dan telah disesuaikan dengan cita rasa Nusantara. Artinya, bisa jadi rasa otentik baklava sudah sedikit berubah, menyesuaikan dengan selera Indonesia. 

Meskipun begitu, saya tetap membelinya karena kalau mau beli yang impor juga sayang duitnya. Mending buat yang lain, ada bayi dan masih pandemi ya kan... 

Produk datang dalam keadaan baik, di-pack menggunakan bubble wrap sehingga isinya aman dari benturan. Sesuai dengan deskripsinya, 1 kemasan berisi kurang lebih 250 gram baklava dengan aneka topping dan bentuk. 

Ukurannya kurang lebih untuk satu kali gigit. Namun saat makan makanan manis biasanya gigitannya kecil, menghindari gigi ngilu atau terasa terlalu manis di lidah.

Bentuk kotaknya mengingatkanku pada kemasan sarung, namun lebih kecil. Di dalamnya diberi alas plastik supaya kerenyahan tetap terjaga.

Dalam 1 kotak kemasan Baklava Beesan, terdapat 5 varian dengan rasa campuran antara cashew, peanut, almond, flaxseed, roll-oat, sunflower, dan pistachio. Bentuknya pun berbeda-beda. Ada yang roll, persegi, bulat, dll.

Bagi saya yang suka makanan manis tapi tidak suka yang manisnya keterlaluan, baklava ini masih bisa diterima. Sedikit membuat gigi ngilu karena gigi saya sensitif. Sepertinya bagian ini lah yang disesuaikan dengan cita rasa Indonesia. Sayangnya karena saya belum pernah mencoba baklava yang diimpor langsung dari Turki, jadi tidak ada pembanding.

Anak-anak yang tidak ada masalah dengan gigi sensitif dan memang cenderung suka makanan manis, sangat menyukainya.

Teksturnya renyah dan sedikit lengket di tangan akibat sirup gula/madunya. Aromanya cukup menggoda dan kacang-kacangan sebagai campurannya makin menambah cita rasa unik baklava.

Oh ya, untuk varian peanut/kacang tanah, sedikit mengingatkanku pada rasa enting-enting gepuk, salah satu kuliner di Jawa Tengah.

Untuk harga 80 ribu rupiah, masih terbilang cocok karena pasti tidak akan habis dalam sekali makan. Saat ini, Baklava Beesan sudah menggunakan kotak kemasan yang lebih baik. Kemasannya dengan desain premium sehingga selain isinya lebih aman juga terlihat lebih mewah, cocok sebagai hadiah/hampers.

Nah, barangkali ada yang sedang mencari ide bingkisan yang unik untuk lebaran tahun 2022 ini, bisa juga menjadikan baklava beesan sebagai alternatifnya. 

Semoga bermanfaat, 

Salam,

2 komentar untuk "Baklava Beesan, Makanan khas Turki nan Manis dan Renyah"

  1. Saya juga pengen nyoba nih.. karena memang suka yang manis2 :)

    BalasHapus
  2. Belum pernah rasain kue ini tapi penasaran gimana rasanya makanan dari Turki satu ini, kelihatannya menggiurkan, eh apa karena laper ya tapi enak kayaknya. Terima kasih reviewnya!

    BalasHapus