Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Review dan Unboxing Kasur InTheBox Hybrid

review dan unboxing kasur Inthebox Hybrid

Springbed di dalam box? Dilipat lalu dimasukkan ke dalam dus? Yang bener aja!

Itulah impresi pertama saya ketika membaca ulasan mengenai kasur IntheBox. Waktu itu sekitar tahun 2017 beberapa teman bloger di Jabodetabek mendapat undangan launching dan menulis reportasenya di blog. Mereka me-review matras hits dengan Brand Ambassador Raffi Ahmad dan Boy William ini. 

Sampai lama saya tidak pernah kepo lagi dengan berbagai merek kasur, karena memang belum membutuhkan. Saat menempati rumah petak kontrakan ini, tak lama setelah kami pindah ke Bali, kami hanya membeli kasur busa biasa. Kasur busa tinggi 15 cm untuk dipakai anak-anak, sedangkan kasur busa lipat yang lebih tipis ala orang Jepang kami pakai untuk alas tidur kami. 

Waktu itu, pertimbangan utama adalah kondisi keuangan. Ya gimana lagi, sebelum pindah ke Bali, mikirnya budget untuk kontrakan 11-12 dengan di Semarang. Nyatanya, seharga rumah kontrakan di Semarang yang cukup luas di perumahan Tlogosari sama dengan di Denpasar “hanya” dapat rumah petak di lingkungan padat penduduk. Alhamdulillah, masih bisa tinggal di rumah, nggak kena hujan nggak kena panas, ya ;) 

Pertimbangan kedua, anak-anak masih kecil, si Kakak yang masih playgroup sesekali masih ngompol, atau kasur terkena tumpahan air minum. Saya pun memikirkan adiknya yang masih bayi dan pasti akan melewati masa toilet training, ngompol, dan lain-lain yang bikin harus jemur kasur. Demi kemudahan, kasur busa biasa yang tidak berat menjadi pilihan agar saat kasur basah saya tidak kesulitan untuk menjemurnya. 

Ketiga, kondisi rumah yang sempit dengan barang yang butuh tempat. Kami memilih kasur lantai ala orang Jepang agar ketika tidak dipakai untuk tidur, kasur bisa dilipat dan dipinggirkan sehingga ruangan lebih longgar. Dengan kasur lipat, kami juga lebih mudah pindah tempat ketika ingin tidur di ruang tamu. Maklum, kami tidak pakai AC jadi saat cuaca panas kadang kami tidur di ruang tamu yang lebih terasa adem. Pun ketika ada tamu, kami bisa mengatur agar para ibu menempati kamar, bapak-bapak di ruang tamu menggunakan kasur lipat. Fleksibel, bukan?

Matras IntheBox hybrid ukuran single
Sumber: blog InTheBox

Pertimbangan Memilih Kasur IntheBox Hybrid

Selama ini kami tidak pernah menata kamar dengan semestinya. Sejak awal, kamar yang kami tempati saat ini memang dijadikan sebagai gudang dan tempat salat. Hanya dipakai sebagai kamar saat ada bapak dan ibu mertua berkunjung ke Bali (yang pasti minimal tinggal selama satu bulan). 

Baru terpikir untuk merapikan kamar setelah saya hamil anak ketiga dan memasuki usia kandungan trimester dua. Khawatir anak-anak yang biasanya keluar/masuk dan berlarian di kamar akan membahayakan saat kelak ada bayi. 

Sejak saya utarakan keinginan ke suami, meski beliau belum mengizinkan karena belum ada anggaran, saya mulai hunting harga dan merek springbed. Saya menginginkan springbed agar tidur lebih nyaman, bangun tidur badan tidak pegal-pegal, posisi cukup tinggi, dan mendukung kamar terlihat rapi. 

Mencari informasi di sana-sini, rasanya belum cocok hingga saya teringat dengan ulasan InTheBox. Saya pun ngubek-ubek Mbah Gugel untuk mencari review baik di YouTube maupun di berbagai blog. Awalnya kesengsem dengan IntheBox X atau IntheBox Plus yang terlihat sangat nyaman dengan tinggi kasur di atas 25 cm. Namun setelah bajet tersedia, pilihan jatuh pada InTheBox Hybrid. 

Apa saja alasannya? Yuk kita lanjut!

1. Harga lebih hemat dibanding varian kasur lain yang menggunakan pocket spring atau pegas. 

Yah, namanya bajet tipis ya gini, keinginan harus disesuaikan dengan keadaan, asalkan sama-sama senang. Yekan?!

2. Tinggi kasur 20 cm, sudah cukup tinggi.

kasur ini lebih tinggi dibanding kasur kami sebelumnya, meskipun inginnya yang tinggi di atas 25cm. Itung-itung nggak perlu kebanyakan nambah seprai lagi kan? 

3. Mudah dipindahkan dan aman diberdirikan.

Yup! Ini sebenarnya poin penting juga yang menjadi pertimbangan. Kasur dengan pocket spring selalu dibubuhi catatan “tidak disarankan diletakkan dalam posisi berdiri”, sementara rumah kami yang sempit sering membuat kami harus “menyingkirkan” kasur agar ruangan lapang. Tentu, buat Temans yang tidak akan memindah-mindah kasur sesering itu, produk springbed sangat direkomendasikan.

4. Terbuat dari paduan busa dengan density tinggi (D 25), dan memory foam

Perpaduan ini tentunya memberikan kenyamanan sekaligus tidak mudah kempes.

5. Pengiriman yang ringkas dan gratis.

Ini berlaku untuk semua produk InTheBox sih, tapi memang menjadi pertimbangan penting juga. rasanya tidak enak ketika membeli kasur “hanya” ukuran 90x200cm tetapi dikirim dengan mobil dari toko meubel dan terpampang nyata kasur di sana. Kiriman kasur dalam box lebih praktis dan nggak “ngatoni mata” tetangga

6. Harga kasur InTheBox terutama Hybrid lebih murah

jika dibanding kasur sejenis yang dikemas dalam kotak

Kurang lebih itulah alasan kami akhirnya order si Hybrid via marketplace merah. Kenapa milih di sini? Karena sebelumnya pernah membeli rak dan kurirnya sudah paham lokasi rumah kami. 

Pengiriman Super Cepat

Sehari setelah saya melakukan order di JD*D, admin InTheBox menghubungi untuk meminta share lokasi alamat saya. Saya pun segera membalas, dan admin menjelaskan bahwa meskipun sudah diminta share loc, bukan berarti barang sedang dalam pengiriman. Masa pengiriman maksimal 14 hari setelah order, dengan hari libur tidak masuk hitungan dan diminta untuk memantau di tempat pembelian. 

Esoknya, saya mencoba kepo dan cek tracking, ternyata masih belum diproses, masih menunggu dijemput kurir. Saya pun selow, karena memang saya melakukan transaksi di akhir pekan, tepatnya di Hari Jumat. 

Hari Senin, saat sedang bersih-bersih dan menyicil untuk menata ulang kamar, tahu-tahu ada panggilan masuk dari nomor asing tetapi terlewatkan karena saya sedang salat. Rupanya, ada kurir datang membawa pesanan InTheBox. What a surprise! Jumat siang pesan, Sabtu-Minggu katanya mereka libur, Senin siang barang sudah sampai di depan pintu. Anehnya, tracking di marketplace masih belum berubah, statusnya masih menunggu dijemput. Saya terkikik geli, mungkin mereka punya gudang di setiap wilayah agar memudahkan pengiriman. 

Unboxing matras IntheBox
Tim Hore unboxing IntheBox

Heboh UnBoxing InTheBox Hybrid 

Sejak baru datang, rasanya tak sabar untuk segera membuka sambil membayangkan puasnya ketika melihat si Kasur yang semula terlipat dan kempes dalam keadaan ter-vakum, perlahan mengembang sempurna. Namun saya harus menunggu karena ruangan belum siap. 

Maka ketika kamar sudah bersih dan lebih rapi, kami pun segera membuka box-nya. Terlebih di dalam kemasan tertera catatan untuk segera membuka dan terbatas waktu untuk bisa melakukan komplain jika terjadi kesalahan/kerusakan.

Membukanya tak sesulit yang dibayangkan, karena kasur ukuran kecil dan busa, bobotnya tidak seberapa berat. Oh ya, dalam kemasan juga terdapat 1 buah bantal empuk bermerek “InTheBox” di salah satu ujungnya. Bantalnya empuk banget, loh! 

Selain itu terdapat juga kartu garansi dan alat (semacam pisau) untuk membuka plastik kemasannya. Penampakannya ketika dibuka, tergulung dan dikemas rapi dalam plastik tebal. Segera setelah plastik dibuka dan udara masuk, kasur mengembang sempurna. Cukup cepat, tak seperti yang kubayangkan. Anak-anak antusias melihat kasur kempes itu mengembang. 

Setelah siap, saya coba tekan-tekan ujung dan tengahnya, keempukannya medium. Sesuai dengan yang saya harapkan, maklum tidak biasa tidur di kasur yang sangat empuk :D 

Anak-anak kegirangan mencoba kasur baru dan meloncat-loncat sembari berteriak, “main trampolin!” aduh, emaknya ketar-ketir, kasur baru sudah dibuat mainan begitu :P 

Oh ya, saat anak-anak main-main, kondisi kasur tetap anteng, tidak semua bergerak. Hanya sekitar yang terkena tekanan saja yang goyang. Lagi-lagi ini cocok dengan klaimnya. Alhamdulillah, meski menyesal karena beli ukuran paling kecil di mana ukuran kasur single 90, 100, dan 120 cm harganya sama, saya tetap harus merelakan daripada nantinya kerepotan karena ruangan yang tidak memungkinkan. 

kasur Inthebox setelah terbuka
Penampakan InTheBox Hybrid 

Setelah Dua Pekan Pemakaian 

Sebenarnya, memilih ukuran kasur 90 cm juga karena pertimbangan ruangan. Semacam coba dulu, kalau cocok nanti kita bisa beli 1 lagi, saat pakai bisa “disambung” 2 kasur dipakaikan 1 seprai ukuran 180, seperti saat tidur masih berempat bersama anak-anak. Kalau kurang cocok, bisa beli kasur merek lain. Nyatanya, puas banget alhamdulillah. Suami dan anak-anak pun suka. 

“Bund, aku mau tidur di sini boleh?”

“Kenapa? Biasanya sudah berani tidur sendiri,”

“Karena kasurnya enak banget,” kata si Kakak sambil bersiap ndlosor. 

MasyaAllah,  saya pun tersenyum simpul dan menyimpan bahagia dalam hati. Semoga tak sia-sia dan menjadi sarana yang berkah dan bermanfaat meskipun membobol tabungan (yang tak seberapa) untuk menebusnya. 

Benar terasa bedanya, saat bangun tidur beralaskan kasur IntheBox ini, rasanya badan lebih nyaman, tidak sepegal saat masih memakai kasur lipat tipis atau kasur busa anak-anak. Kemarin karena lembur ngetik, akhirnya saya tertidur di kasur lipat. Subnahallah, saat bangun tidur badan pegal semua, sangat terasa bedanya setelah terbiasa di atas Si-Hybrid

Doakan semoga sebelum si Baby launching, ada rezeki lagi untuk segera menebus kembarannya, agar lebar kasur bisa menjadi 180cm. Aamiin. 

Oh ya, matras ini juga cocok untuk yang tinggal indekos dan tidak ada fasilitas kasur dari induk semang. Relatif mudah jika terpaksa pindah atau ingin merombak kamar untuk berganti suasana. 

Repeat order IntheBox Hybrid kualitas berbeda
Repeat order Inthebox Hybrid, tapi kualitas berbeda

Repeat Order Inthebox Hybrid

Bapak dan ibu mertua berencana mau datang ke Bali dalam rangka persiapan persalinanku. MasyaAllah, terharu banget rasanya. Kami nggak meminta beliau untuk datang ke sini karena masih pandemi, tapi beliau berinisiatif untuk nungguin calon cucunya. 

Berhubung tidak ada kasur yang memadai, maka kami pun membeli kasur Intebox lagi. Iya, repeat order agar kasur single-nya bisa dipasang gabungan menggunakan seprai ukuran 180cm. Kami memesan di marketplace yang sama dengan sebelumnya. Namun orderan kali ini datang lebih lambat sampai saya harus menanyakan kepada bagian pengiriman yang pernah japri untuk konfirmasi alamat pengiriman. 

Akhirnya kasur pun datang setelah kurang lebih seminggu menunggu (memang di marketplace tertulis lama pengiriman maksimal 14 hari, berhubung pesanan sebelumnya sangat cepat kami pun berharap secepat itu juga). Kali ini kami pesan 2 kasur ukuran 90 dan 120. Ternyata, saat datang hanya 1. Saya pun komplain melalui WA, dan dijawab jika 1 invoice hanya untuk 1 barang sehingga harus menunggu lagi untuk pengiriman kasur satunya. 

Setelah keduanya datang, tak sabar rasanya untuk unboxing dan menyiapkan kamar untuk kedatangan mertua. Ekspektasi kami, kasur akan seperti pesanan pertama. Sayang seribu sayang, saat dibuka ternyata berbeda, tentu saja kami merasa kecewa dengan hal ini. Ketebalan kasur pesanan kedua ini tidak sampai 20cm, berbeda kurang lebih 2cm dari sebelumnya. Tingkat density-nya pun berbeda. Kami merasa lebih nyaman dengan kasur yang padat supaya saat dipakai tidur tidak "mblesek" rupanya kali ini kasurnya lebih soft, tidak sekokoh kasur pertama. Fyuuuh... rasanya kecewa tapi kami juga malas untuk mengurus komplain karena ini sebenarnya bukan hal yang bisa dikomplainkan. Jadi kedua kasur itu tetap kami pakai.

Temans yang mau memesan mungkin perlu menanyakan dulu ke penjualnya mengenai hal ini. Apakah ketebalan 20cm atau di bawahnya. 

Apakah setelah Dibuka, Kasur bisa dimasukkan kotak lagi?

Pertanyaan ini sering muncul di postingan di medsos tentang unboxing dan review Inthebox. Jawabannya tidak bisa, ya! kasur ini dimasukkan ke dalam kardus dengan teknik tertentu dan dibantu teknologi vakum. Sehingga setelah terbuka dan terisi udara tidak bisa dilipat ulang untuk dimasukkan kembali ke dalam box-nya. 

Tenang, untuk jenis kasur busa/hybrid masih terbilang mudah dipindahkan karena bobotnya tidak terlalu berat seperti kasur yang menggunakan pegas. Karena itu di atas saya bilang cocok juga untuk penghuni indekos atau yang sering berpindah tempat tinggal. 

Begitulah review dan pengalaman Unboxing serta repeat order kasur InTheBox Hybrid versi kami.

Update setelah 1 Tahun (lebih) Pemakaian

Setelah kasur terpasang menjelang saya melahirkan anak ketiga, sampai sekarang kami gunakan tiap hari, khususnya kasur ukuran 120x200, sedangkan untuk ukuran 90x200 hanya digunakan sesekali (baru beberapa bulan ini dipakai si Kakak setiap hari). 

kondisinya tidak jauh berbeda, kepadatannya masih relatif sama. Minusnya, bagian yang sering diduduki sedikit lebih kempes meskipun tidak mencolok. Lalu kain jaguar di permukaan kasur brudul di beberapa tempat, tidak merata seluruh kasur. 

Minusnya masih wajar lah ya, mengingat kasur ini terpasang terus. Sejauh ini masih nyaman dipakai, bagian yang sedikit kempes juga tidak mempengaruhi kenyamanan saat digunakan untuk tidur. Kain yang brudul pun tidak terasa di kulit karena saat pemakaian dilapisi seprai.

Update setelah 1 tahun pemakaian kasur IntheBox Hybrid


Update Pemakaian Kasur Inthebox setelah 2 Tahun

Tak terasa sudah 2 tahun lebih pakai kasur IntheBox busa ini. Kasur ukuran 90*200 yang dipakai anak-anak tidak ada perubahan sama sekali, tidak kempes, hampir tak ada bedanya dengan kondisi saat baru dipakai.

Kasur yang beli pertama kali (yang saya ceritakan kasurnya lebih tebal) pun kain jaguarnya tidak se-brudul kasur yang beli belakangan. Bisa jadi karena pemakaian yang lebih sedikit, beban anak-anak juga tidak sebesar orang dewasa. Selain itu, kasur anak-anak juga selalu dimiringkan ke dinding setiap tidak dipakai. Anak-anak pun jarang tidur siang di kamarnya. 

Kasur IntheBox Hybrid ukuran 120*200 rupanya lebih kempes. Waktu pemakaian 1 tahun, kempesnya tidak terasa saat digunakan. Saat ini, ketika sedang berbaring terasa kempesnya di beberapa bagian khususnya yang sering saya pakai.

Kondisi saya sebagai ibu menyusui, membuat saya tidak banyak pindah posisi tidur. Beban yang lebih besar dibanding kasur anak-anak dan pemakaian yang lebih sering bikin lebih cepat kempes. 

At all, masih lebih cepat kempes kasur busa biasa yang dulu saya beli di toko sekitar rumah indekos saya. 

Seingat saya, garansi untuk density busa kasur IntheBox Hybrid juga berlaku 2 tahun. Masih cukup sesuai dengan klaimnya. Kalau garansi secara umum, selama 10 tahun dengan syarat dan ketentuan berlaku. 

Semoga review kasur IntheBox Hybrid yang saya buat ini bisa menjadi tambahan opini untuk Temans yang sedang mencari kasur. 

Kasur IntheBox hybrid busa setelah 2 tahun pemakaian

Bisa lihat produknya di Shopee IntheBox Official Store atau Tokopedia Inthebox Official Store

Semoga bermanfaat!

Salam, 

15 komentar untuk " Review dan Unboxing Kasur InTheBox Hybrid"

  1. Kasur hits banget nih hahaha dulu akupun pengen beli kasur ini juga kan karena pandemi banyak waktu dirumah. Eh qadarullah kok malah dimutasi kerja. Blm sempat beli deh :P nambah fotonya dong mbaa aku kepo real nya kayak gmn nih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, ini belum sempat edit foto, Say. Hihi

      Hapus
    2. Sudah ku-update, Lu... menurutku cocok juga nih buat anak kos

      Hapus
    3. Kalo di lipat dikit bisa gak ya?. Misal tunggu pintu 170, smntra lebar kasur 180 bisa gak ya di lengkungin dikit supaya bisa keluar pintu,, ?? Please bantu jawab.

      Hapus
    4. Halo, nggak bisa dilipat, Kak.
      Busanya ini fit gitu

      Hapus
  2. kayaknya emang lagi hits banget ya kasur ini, saya taunya dari nonton sinetron mas Al, kan suka diselingi iklan dalam senetronnya tuh, hehe. btw kelihatannya nyaman dan kokoh juga ya kasur inthebox hybrid ini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya kokoh Mbak.

      Ternyata gara2 Mas Al, ya. Kirain tuh krn Sultan Andara, krn agak lama pas iseng nonton vlognya, dia pas unboxing Inthebox 😆

      Hapus
  3. Waah gegara mas Al tuh ya... Aku jadi pingin juga beli kasur ini.. banyak berseliweran di Tiktok review-nya.. ehehehe

    BalasHapus
  4. Waaaakupun tertarik nih pgn nyobain ;) bagus jg rupanyaa ya, langsung checkout deh hihi

    BalasHapus
  5. Ya ampun pengen punya juga nig setelah liat reviewnya mba arina

    BalasHapus
  6. ibu saya kayanya punya nih di rumah tapi cuma dipakai sekali aja kayaknya.

    BalasHapus
  7. Sodara yg baru nikah juga pakek kasur ini katanya enakeun 😆 jadi pengen juga, sayang rumah dah penuh

    BalasHapus
  8. Wahh kebetulan lagi cari rekomendasi kasur buat ganti kasur yang lama. Kayaknya ini bisa jadi pilihan nih

    BalasHapus
  9. Pengen ... Harganya berapa sih kak? Kok aku baca gak ada, atau mataku yang sliwer ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo, Kak. Harganya bisa dilihat di marketplace ko

      Hapus