Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Welcome to New Normal Life in Covid-19 Pandemic

new normal 2020, kenormalan baru 2020 masa pandemi civid 19
sumber: okezone

Selamat Datang di Kenormalan Baru di Masa Pandemi Covid-19

Sejak presiden mengumumkan bahwa masyarakat Indonesia diminta berdamai dengan covid-19, hati saya makin ciut membayangkan bagaimana virus corona akan makin menyebar. Fyuuh! Berkali-kali saya exhale-inhale untuk menenangkan diri dan tidak panik membayangkan apa yang akan terjadi jika kehidupan new normal telah dimulai.
Well, sejak sebelum idulfitri dan melihat di berbagai portal berita banyak masyarakat yang kalap berbondong-bondong ke pasar/mall untuk persiapan lebaran, saya sudah mulai membayangkan bagaimana kondisi rumah sakit dan para tenaga kesehatan yang bertugas. Setelah menghela napas dalam-dalam, lagi-lagi saya hanya bisa berdoa semoga penyebaran virus tidak terjadi, masyarakat semakin sadar, dan mereka yang bertugas di RS tetap bersabar dengan segala kondisi ini. 

Sebenarnya saya juga jengah dengan isu yang tersebar baik isu tentang segala macam teori konspirasi maupun tuduhan yang tidak benar bahwa covid-19 hanyalah akal-akalan WHO dan para dokter hingga tukang gali kubur untuk mendapatkan uang lebi. Sigh! Saya punya kenalan beberapa teman dokter yang saya tahu bagaimana akhlak beliau. Tentunya, yang beliau sebarkan tentang covid-19 bukanlah hasil rekayasa maupun kebohongan karena beliau berada di lapangan dan tahu betul kondisinya. 
Betul, kita harusnya lebih takut kepada Allah, yang menciptakan manusia sekaligus juga menciptakan virus corona. Namun Allah memberikan ujian ini juga supaya kita berusaha, ikhtiar untuk menghindari penyakit, bukan malah menantangnya. Allahua’lam.

New Normal Life bukan Back to Normal seperti Sebelum Pandemi 

Istilah new normal mengacu pada perubahan perilaku manusia setelah wabah virus corona. Di sini, kita dituntut untuk selalu menerapkan protokol kesehatan selama pandemi covid-19. Sementara itu di dunia bisnis dan ekonomi, new normal sebenarnya mengacu pada kondisi keuangan setelah krisis keuangan pada 2007-2008, resesi global 2008-2012, dan kini saat wabah virus corona. Dunia bisnis menerapkan sejumlah tahap menuju tatanan baru perekonomian agar perlahan kembali pulih. 

Di Indonesia,kita seperti memakan buah simalakama. Memilih priorotas kesehatan (manusia) atau ekonomi keduanya akan berdampak buruk pada satu sisi. Dan kini, pemerintah memutuskan untuk memulihkan setor perekonomian sebagai roda penggerak kehidupan kita.

Ketika kehidupan mulai berjalan kembali, tentunya kita harus lebih berhati-hati supaya tidak terpapar virus. New normal bukan berarti kita bebas merayakan dan euforia ‘kebebasan’ setelah hampir 3 bulan (terpaksa) beraktivitas di rumah. Kenormalan baru ini bukan kembali ke kenormalan sebelum pandemi, namun kembali melakukan berbagai kegiatan dengan cara yang baru. 

Sederhananya, kita melakukan kegiatan normal seperti sediakala (misalnya sekolah, bekerja, makan di restoran, menginap di hotel, dll) tetapi dengan cara baru yang memerhatikan protokol kesehatan di masa pandemi, karena pandemi belum usai. 
 
perlengkapan yang harus tersedia di dalam tas selama kehidupan new normal
sumber: antaranews

Tips Menghadapi Masa New Normal

1. Patuhi Protokol Kesehatan

Ini adalah hal yang paling krusial. Fundamental sekali ketika membicarakan protokol kesehatan selama pandemi covid-19. Artinya tidak boleh ditawar misalnya keluar rumah menggunakan masker dan akan lebih aman jika memakai penutup wajah/face shield juga. 
Beberapa hal yang perlu diperhatikan:
  • Selalu memakai masker saat keluar rumah
  • Menggunakan face shield jika diperlukan
  • Rajin mencuci tangan dengan sabun setelah beraktivitas
  • Menggunakan hand sanitizer jika diperlukan
  • Menjaga imunitas diri dan keluarga 

2. Tetap Jaga Jarak Aman

Jika kita melakukan kegiatan di masa kenormalan baru, maka menjaga jarak aman juga tak boleh dikesampingkan. Jika sebelumnya kita bebas berbaur dengan banyak orang di sembarang tempat, maka saat ini harus dibatasi. Beri jarak sekitar 2 meter saat melakukan kegiatan bersama orang lain. 
Sebenarnya salah satu hikmah dengan adanya social and physical distancing ini adalah berkurangnya waktu untuk kongkow dengan banyak orang atau melakukan kegiatan yang kurang bermanfaat lainnya. 

3. Tetap Hindari Keramaian dan Lebih Banyak di Rumah

Kegiatan tahun ajaran baru 2020 akan tetap dimulai pada bulan Juli. Namun informasi yang beredar, kegiatan belajar mengajar (KBM) di kelas baru akan dilaksanakan mulai awal tahun 2021. Informasinya memang masih simpang siur, ada yang mengatakan akan tetap masuk dengan pembagian jam belajar. Baiknya, kita tunggu informasi resmi dari dinas pendidikan dan dinas-dinas terkait saja, ya.

Saya yang menyekolahkan anak di sekolah swasta, karena pertimbangan lokasi dan alasan lain, juga masih galau apakah akan tetap melanjutkan sekolah atau menunda sampai tahun ajaran berikutnya. Entahlah, jika mengajukan penundaan apakah akan diterima mengingat kami sudah daftar ulang dan mengukur seragam meskipun pembayaran belum kami lunasi. Jika sekolah mengizinkan si Kakak menunda masuk SD hingga tahun depan, tentunya kami akan lebih lega dan memiliki lebih banyak waktu untuk mengajarkan calistung di rumah. 

Meskipun perlahan-lahan kita kembali ke kehidupan normal, namun kenormalan baru ini bukanlah sebenarnya normal seperti sebelum pandemi. Ada banyak hal yang harus disesuaikan dengan kondisi supaya kita tetap aman. 

4. Tunda Traveling

Bagi yang pekerjaannya sebagai traveler, travel writer, travel blogger, travel agent, dll memang sangat terkena imbas pandemi karena kegiatan wisata terhenti 100%. Namun bagi masyarakat umum, dimana traveling sebagai kegiatan sampingan, menurut hemat saya perlu menunda kegiatan tersebut terutama jika tempatnya di luar kota. 

Refreshing dan kegiatan wisata bisa kita lakukan di dalam kota, memaksimalkan mengunjungi potensi wisata di sekitar. Kegiatan tersebut juga tetap harus memerhatikan protokol kesehatan dan sebisa mungkin menghindari kerumunan.

Jika merencanakan traveling ke luar negeri, pertimbangkan kembali apakah sudah benar-benar aman. Beberapa negara sudah mengeluarkan travel warning bagi beberapa negara, dan Indonesia termasuk salah satu negara yang (kebanyakan) masuk dalam daftar tersebut. 

5. Tetap Melakukan Aktivitas secara Digital 

Sejak mulai pandemi dan kita banyak bekegiatan di rumah, disadari atau tidak kita telah banyak melakukan penyesuaian. Misalnya belanja online, termasuk belanja sayuran dan bahan pokok lainnya. 
Di masa-masa ini, jika bukan hal yang teramat penting sebaiknya tetap dilakukan secara daring/online. Tek menutup kemungkinan kantor-kantor pun masih memberlakukan work from home secara bergantian untuk menghindari banyaknya karyawan yang berada di kantor dalam satu waktu. 

Selama 3 bulan terakhir, kita telah terbiasa melakukan semua hal itu. Jadi, sekarang akan lebih mudah jika tetap melakukan hal tersebut. Yeah, dengan sedikit pengorbanan untuk membeli kuota yang lebih dari biasanya atau tagihan wifi yang membengkak. Namun jika itu adalah ikhtiar agar kita tetap sehat, why not?!
Jangan lupakan juga urusan kesehatan mental kita. Penting sekali untuk melakukan manajemen stress selama pandemi agar sehat lahir dan batin. 

Temans apakah sudah siap menghadapai kehidupan new normal? Atau ada pendapat lain yang berbeda dengan saya mengenai hal ini? bolehlah kita sharing ;)

Semoga bermanfaat, 

Salam, 

1 komentar untuk "Welcome to New Normal Life in Covid-19 Pandemic"

  1. kudu siap dengan keadaan baru ini mbak,lebih peka lagi jika berada di tempat umum, membawa barang barang yang mendukung untuk kesehatan, seperti masker, vitamin, hand sanitize dll
    yang agak susah mungkin jika sekolah sudah masuk, terutama anak anak SD yang masih suka kesana kemari, rentan juga sebenernya

    BalasHapus