Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Menyimpan Daun Bawang agar Awet

cara efektif menyimpan daun bawang agar awet

Temans, kalian pasti nggak asing dong dengan daun bawang (meskipun aslinya daun bawang tuh beda lagi, hehe), oncang/onclang/muncang/pre/daun sop/bawang daun/ you name it!. Umumnya setiap rumah punya persediaan daun bawang di kulkas. Sayangnya terkadang kita kesulitan menemukan cara menyimpan daun bawang agar awet, karena memang sayuran satu ini mudah busuk dan atau kering. Namun sebelum membahas cara penyimpanannya, kita bahas istilah ‘daun bawang’ dan ‘bawang daun’ dulu, ya.

Daun Bawang atau Bawang Daun?

Daun bawang adalah salah satu jenis sayuran yang termasuk dalam keluarga bawang-bawangan/ Liliaceae. Umumnya digunakan sebagai bumbu masakan atau campuran masakan tertentu. Aroma dan rasanya khas. Di Indonesia, dijumpai sebagai isian martabak telur, taburan mie ayam, campuran telur dadar, atau kadang sengaja dimasak dengan tempe dan cabai hijau. Daun bawang juga digunakan sebagai bahan baku pembuatan bumbu mie instan.

Sebagaimana yang dilansir dari web badan penelitian dan pengembangan (balitbang) hortikultura Kementerian pertanian, istilah yang lebih tepat adalah BAWANG DAUN yang dalam bahasa inggris biasanya dikenal dengan sebutan spring onion atau green onion. Daun bawang umumnya merujuk pada daun bawang putih yang juga digunakan sebagai bumbu aromatik masakan tertentu. 

Bawang daun yang banyak dibudidayakan di Indonesia ada tiga macam,  yaitu:  
1. Bawang prei atau leek (Allium porum L), tidak berumbi dan mempunyai daun yang lebih lebar dibandingkan dengan bawang merah maupun bawang putih, pelepahnya panjang dan liat serta bagian dalam daun berbentuk pipih.
2. Kucai (Allium schoercoprasum), mempunyai daun kecil, panjang, rongga di dalam daun kecil dan berwarna hijau, serta berumbi kecil.
3. Bawang bakung atau bawang semprong (Allium fistulosum), berdaun bulat panjang dengan rongga dalam daun seperti pipa, kadang-kadang berumbi.

Bawang daun yang termasuk dalam famili  liliaceae  ini mempunyai aroma dan rasa yang khas, sehingga banyak digunakan untuk campuran masakan seperti soto, sop dan lainnya, dan juga banyak dibutuhkan oleh perusahan produsen mie instan.

Nah, jadi sudah jelas ya, kalau istilah yang lebih tepat sebenarnya adalah bawang daun. Namun berhubung masyarakat kita lebih banyak mengenalnya dengan DAUN BAWANG, yasudah mari kita sepakati dengan ‘daun bawang’ saja yang merujuk pada bawang daun. 

Cara Menyimpan Daun Bawang yang Tepat

Ternyata, menyimpan daun bawang yang tepat bukanlah di lemari es bawah, melainkan di freezer. Kondisi beku membuatnya lebih awet dan tidak mudah busuk. 

Caranya juga mudah sekali:
1. Siangi dan bersihkan daun bawang 
2. Keringkan daun bawang yang sudah dicuci bersih. Bisa menggunakan kertas, tisu, kain, atau angin-anginkan saja di wadah.
3. Setelah dipastikan benar-benar kering, iris daun bawang sesuai selera. Jika kondisinya berlendir, angin-anginkan kembali sampai kering. 
4. Siapkan wadah kedap udara, masukkan irisan daun bawang yang sudah kering lalu simpan di dalam freezer
5. Jika membutuhkan irisan daun bawang untuk memasak, ambil secukupnya dan tutup kembali wadah kedap udaranya

Ternyata dengan cara ini daun bawang bisa lebih awet dibanding disimpan seperti biasa di lemari es bawah meskipun di wadah kedap udara atau dibalut kertas. 
Oh ya, menyimpannya bisa dalam satu wadah sekaligus, tak perlu dipisah-pisah dalam wadah kecil untuk sekali masak. Karena meskipun sedikit menggumpal, sangat mudah untuk mengambil irisan daun bawang beku dari dalam wadah. 

Saya sebenarnya kurang suka daun bawang_yang biasanya saya sebut onclang. Dulu tiap makan telur dadar campur onclang, langsung eneg dan kepala pusing gliyengan. Begitu juga tiap nyoba makan martabak telur, pasti ngerasain hal yang sama. Jadilah perpaduan telu + daun bawang selalu kuhindari. Kalau suami beli martabak telur, saya cuma makan sedikit pinggirannya yang kering dan isinya seuprit. Sesekali bikin martabak telur sendiri, saya bikin versi kulit pangsit dengan isian manis (cokelat atau pisang cokelat) karena saya pasti eneg makan yang isinya telur.

Belum lama ini saat staycation di hotel waktu nyepi, suami mengambil omelet untuk sarapan. Saya pun mencoba makan omelet yang dalamnya masih juicy, dan ada campuran prei masih mentah, langsung mau munt*h rasanya.

Entahlah kenapa bisa begini, padahal saya ini termasuk yang biasanya makan apa aja bisa asal halal dan thayyib 😁 Nah, sekarang seringnya pakai onclang buat pengganti kucai (kalau nggak dapat kucai) buat tambahan goreng tempe kemul. Beli 2 ribu rupiah di warung bisa berhari-hari nggak habis apalagi pas harganya murah jadi dapat banyak.

bagaimana cara menyimpan daun bawang yang tepat
daun bawang yang sudah disimpan di freezer selama 4 hari

Biasanya saya simpan di kulkas dibungkus kertas atau masukin wadah kedap udara. Sayangnya kalau pakai kertas jadi layu dan kering, pakai wadah cepat busuk.
Lalu saya dapat ilmu cara menyimpan onclang dari sohibku yang rajin masak,  Sumayyah namanya. Alhamdulillah setelah saya praktikkan ternyata benar. Akan repot di awal untuk menyiapkan, tetapi praktis sekali saat akan masak. Hari ini sudah hari keempat, akan saya coba simpan sampai lama dan saya cek berkala. Semoga bisa awet lebih dari seminggu karena biasanya saya hanya butuh sedikit tiap masak tempe kemul atau mie goreng dan capcay.

Ternyata ada teman di FB yang mengaku sudah lama menerapkan cara ini untuk menyimpan bawang daun dan seledri. Menurut pengalamannya, bawang daun dan seledri yang disimpan di freezer setelah dipotong-potong, bisa bertahan hingga 1 bulan bahkan lebih.

Bersyukur banget, sekarang nggak perlu bingung dan nggak perlu sampai buang-buang onclang yang busuk/kering sudah menemukan cara menyimpan daun bawang yang tepat supaya lebih awet. 
Selamat mencoba juga ya. Efektif juga #foodprearation begini. Sedikit repot di awal, tapi bikin urusan dapur jadi lebih mudah. 

Kalau nggak punya kulkas gimana? Mudah banget, ko! Saya dulu pakai cara ini saat di Wonosobo, dan sekarang pun masih pakai cara yang sama karena di sana belum punya lemari es. Siapkan gelas/wadah plastik, isi dengan air 1/3 – ½  yang penting akarnya terendam air. Letakkan daun bawang dalam wadah. Jika daunnya sudah habis, masih bisa ditanam juga, loh! sehingga tak perlu repot menyimpan karena saat butuh bisa langsung memetik secukupnya. 

Menyimpan Daun Kucai Agar Awet

Oh ya Temans, baru-baru ini saya membeli kucai karena sedang kangen tempe kemul khas Wonosobo dengan bumbu potongan daun kucai. Saya pun mendapatkannya di supermarket terdekat. Behubung jumlahnya cukup banyak, dan daun kucai tidak bisa bertahan lama, saya pun mencoba menyimpan daun kucai ini dengan cara seperti saya menyimpan daun bawang. 

Pertama, saya bersihkan daun kucai, lalu dianginkan hingga kering. Setelah itu, saya potong-potong ukuran kecil, dimasukkan ke dalam wadah kedap udara, dan disimpan di dalam freezer. 
Hasilnya cukup mengejutkan. Setalah 2 pekan di dalam lemari es, daun kucai berubah menjadi sedikit lebih tua, tetapi aromanya tetap kuat seperti saat masih segar. Alhamdulillah... 

Semoga bermanfaat, 
Salam, 

#foodprep
#mealprep
Sumber tentang daun bawang dan bawang daun: http://hortikultura.litbang.pertanian.go.id/teknologi-detail-41.html

11 komentar untuk "Cara Menyimpan Daun Bawang agar Awet"

  1. Lha aku nyebut bawang daun kok malah diketawain ya. Kupikir juga aku suka kebolak balik nyebutnya ternyata malah yg bener ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama Mbak, aku juga pernah diketawain gara2 bilang bawang daun. Karena aku tahunya daun bawang itu ya daun bawang putih. Makanya aku search istilah yang benar. Heheh.

      Tapi memang di masyarakat lazimnya disebut daun bawang sih ya 😀

      Hapus
  2. wah tips yang sangat bermanfaat bagi seorang ibu rumah tangga ini, saya biasanya simpen di plastik biasa. ternyat bisa awet disimpan d frezer apalg dg cara sudah di iriis bkin waktu memasak jd lebh praktiss

    BalasHapus
  3. Aku baru tahu cara nyimpennya yang bener begini. Pas banget lagi belajar food preparation juga nih. Seneng deh.. segera dipraktekkan. Kebetulan Aku Suka banget daun bawang. Bikin telur pakai daun bawang, bikin mie instan kasih daun bawang. Hehe biar Seger. Eeh ternyata yang bener bawang daun yaa..

    BalasHapus
  4. Oh ternyata yg bener bawang daun ya baru tau aku. Thanks for the tips say ntar aku cobain deh. Biasanya asal masuk kulkas aja

    BalasHapus
  5. Aku selama ini cara menyimpan dengan memotong akar, aku tanam akarnya. Trus aku bungkus dengan tisu makan dan disimpan di dalam tuppy. Alhamdulillah awet tapi emang beli cuma 2 ribu. Tapi aku mau nyoba cara baru ini, meski sebenarnya gak pernah nyimpan lama. Di rumahku sering kepakai, karena hobinya makan telur pakai daun bawang yang banyak

    BalasHapus
  6. Kebalikan dengan saya mbak, saya suka banget dengan onclang (selama ini nyebutnya onclang aja, hehe). Terutama kalau bikin mi instan pasti onclangnya dibanyakin. Baunya khas dan nambah sedap.

    Selama ini kalau nyimpan di kulkas paling bawah barengan sayur lain. Baru tahu kalau harus di freezer biar lebih awet, tfs ya mbak :)

    BalasHapus
  7. Aku juga pakai cara simpan di freezer setelah dipotong kecil-kecil. Cara begini bikin daun bawang lebih awet, dan saat butuh tinggal dicemplungin aja ke dalam masakan.

    Kalau beli daun bawang dari pasar, biasanya masih ada akarnya yang kotor. Potongan akar kotor itu aku tanam ke tanah dan sekarang udah bisa panen. Senang.

    BalasHapus
  8. Sebagai penggemar daun bawang, kiat ini kudu kupraktekkan. Ternyata jauh lebih awet dan ijo kalau ditaroh di freezer drpd kulkas biasa ya Mba

    BalasHapus
  9. Owalah, justru harus di freezer yaaa... Oke, tingkiu nih untuk ilmu barunya ini. Aku biasanya asal masukkan ke wadah dan kukasih tisue gitu. Makanya masih tetap cepat busuk ya.

    BalasHapus
  10. Tadi kirain menyimpan dengan menanam hidroponik ujung daun bawang yang ada akarnya. Ternyata malah sudah siap iris dan siap tabur ya.

    Catet baik-baik di otak ah ^^

    BalasHapus