Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

5 Tips Hemat Lebaran saat Pandemi Covid-19

Tips hemat lebaran saat pandemi

Setiap hari raya idul fitri, umumnya pengeluaran masyarakat Indonesia membengkak. Berbagai kebutuhan baik primer maupun sekunder seperti deretan gerbong kereta api yang tak putus-putus. Keperluan membeli baju baru, menyediakan menu khusu lebaran, mudik, memberi tunjangan hari raya (THR) dan angpau/hampers untuk kolega, dll.

Namun lebaran di masa pandemi covid-19 saat ini membuat kita harus mengatur sedemikian rupa cash flow kita. Pos-pos pengeluaran yang biasanya deras saat lebaran dan bahkan menghabiskan jatah THR yang diterima, harus dipangkas supaya keuangan tetap stabil.

Pengeluaran yang sifatnya wajib (seperti zakat fitrah) dan rutin seperti infaq/sedekah, pengeluaran operasional bulanan, cicilan (jika ada), tabungan, dll harud didahulukan sebelum memikirkan bunga rampai persiapan lebaran.

Inilah 5 tips hemat lebaran di masa pandemi covid-19 yang bisa kita terapkan:

1. Tunda Mudik

Mudik adalah pos pengeluaran lebaran yang paling besar. Pasalnya, pengeluaran untuk mudik tidak berhenti pada biaya perjalanan tetapi berbuntut panjang mulai dari biaya akomodasi selama perjalanan, bingkisan untuk keluarga di kampung halaman, dana untuk halal-bihalal, silaturrahmi antarkeluarga, dll.

Saat ini semua orang diharap untuk bersabar supaya penyebaran covid-19 tidak semakin memprihatinkan. Tak ada orang yang tak berharap untuk segera berkumpul dan melepas rindu dengan keluarga. Namun kondisi menyebabkan kita harus mengesampingkan ego untuk kepentingan bersama.

Menunda mudik bukan berarti terhalang kesempatan untuk berbakti kepada orang tua dan keluarga. Justru karena kita tidak tahu apakah kita benar-benar sehat dan tidak membawa virus dalam tubuh, inilah cara terbaik kita berbakti kepada mereka yang disayangi.

Biaya untuk mudik bisa dialokasikan untuk beramal atau untuk menutup biaya hidup selama penghasilan menurun disebabkan efek covid-19 di segala lini kehidupan.

2. Kurangi Belanja Kue Kering dan Menu Lebaran

Jika biasanya saat lebaran membeli banyak kue kering/kuker khas lebaran berikut menu lengkap untuk menjamu tamu, lebaran kali ini harus mengurangi porsi pembeliannya. Cukupkan kuker dan menu lebaran itu untuk dikonsumsi sendiri.

Tak perlu melakukan open house seperti biasanya untuk menghindari kerumunan antarwarga. Jika ingin berbagi kuker dan menu lebaran, buatlah dalam paket-paket untuk dikirimkan. Pengirimannya bisa memanfaatkan ojek online atau kurir. Cara ini malah akan membuka peluang baru bagi mereka yang tengah menganggur.

3. Tidak Membeli Baju Baru

Lebaran tanpa baju baru tak berarti kita kehilangan momen istimewa di hari raya. Hal yang lebih penting untuk diperhatikan adalah sudahkah membayar zakat dan evaluasi amal ibadah selama bulan ramadan. 

Kita bisa menggunakan kembali baju lebaran tahun sebelumnya yang pastinya masih sangat layak pakai apalagi jika hanya tersimpan di dalam lemari. Jika malu mengenakan baju lama, buatlah agar baju lama tersebut berubah menjadi ‘baru’ lagi.

4. Tunda Berkunjung ke Tempat Wisata

Di berbagai tempat, tradisi yang dilakukan saat lebaran adalah berwisata. Ada yang menyebutnya dengan istilah ‘syawalan’. Biasanya msyarakat pergi ke pantai, kebun binatang, pemandian umum, dll.

Adanya pandemi menyebabkan tempat wisata ditutup, maka tidak ada kesempatan bagi kita untuk berjalan-jalan dan piknik sesuka hati. Kebetulan, dengan begini pos pengeluaran untuk jalan-jalan selama lebaran pun bisa dialihkan.

Jika masih bosan di rumah, buatlah kegiatan menarik untuk keluarga sebagai pengganti rutinitas berwisata saat lebaran. Memasak, berkebun, nonton film bersama, dan kegiatan menarik lainnya bisa dilakukan di rumah.

5. Berpuasa Sunnah di Bulan Syawal

Di bulan syawal, kita disunahkan untuk berpuasa minimal 6 hari. Afdhalnya, setelah hari raya idul fitri (H+2) kita berpuasa sunnah syawal. Godaannya berat, ya! Terlebih jika menu lebaran masih melimpah ruah. Rasanya sayang untuk mengalihkan perut lapar dan rasa haus yang mendera.

Selain puasa syawal, masih bisa dilanjutkan dengan puasa ala Nabi Daud, aka puasa daud yakni dengan bergantian puasa dan tidak setiap harinya. Mudahnya, jika hari ini puasa, besok tidak berpuasa, esoknya lagi puasa, dan esoknya lagi tidak puasa, dan seterusnya. Cara ini bisa menghemat anggaran sekaligus mendapatkan pahala dari ibadah sunnah (puasa).

Ramadan dan lebaran saat pandemi covid-19 mengajarkan kita untuk berhemat dan hidup sederhana tanpa kehilangan empati dan terus berbagi untuk mereka yang membutuhkan. Semoga tips ringan ini bermanfaat, setidaknya untuk bertahan sampai kondisi kembali normal. Aamiin.

Oh ya, ada teman blogger yang berbagi tips keuangan keluarga nih. Mbak Ririe Khayan, namanya. Temans bisa cek artikelnya di sini ya!

Salam,  

1 komentar untuk "5 Tips Hemat Lebaran saat Pandemi Covid-19"

  1. lebaran kali ini nggak kemana-mana, juga nggak beli kue yang aneh aneh di rumah.
    harapannya biar keuangan juga tetap terjaga mengingat kondisi seperti ini

    BalasHapus