Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Inilah 5 Alasan Harus Belajar Bahasa Arab



Bismillah, Assalamu'alaikum, Temans!
Cukup lama ya, saya nggak update blog. Sedang banyak kegiatan di dunia nyata dan rasanya ketika berhadapan dengan blog dan media sosial bawaannya hanya ingin scrolling aja. Ampun, Mak! Malu nih sama teman-teman yang rajin update *tutupmuka*
Oh ya, salah satu kegiatanku sekarang adalah IKUT KELAS BAHASA ARAB. Sebenarnya sudah sejak lama saya ingin sekali mengikuti kelas Bahasa Arab online, tetapi selalu ketinggalan info. Pernah sekali dapat info dari teman saat pendaftaran tetapi jadwalnya sedang tidak memungkinkan, jadilah saya batal mendaftar.
Beberapa bulan yang lalu, saya melihat flyer pendaftaran kelas Bahasa Arab offline. Sayang saat itu saya merasa berat dengan biaya pendaftaran dan biaya bulanannya, sehingga saya hanya memendam kembali dan menelan keinginan itu.

Lalu belum lama ini seorang sahabat datang ke rumah dan mengatakan dia ikut kelas Bahasa Arab. Saya ikut senang mendengarnya, jujur, sekaligus iri karena saya belum punya kesempatan itu.
"Sana kalau mau ikut, nanti aku diajarin juga, ya!"
Tak dinyana, suami saya tiba-tiba menyuruh dan menyanggupi membayar seluruh biayanya. Balasannya, saya harus 'transfer ilmu' setelah kelas berlangsung. Ahsiaaap!
Ya Rabb...! Bahagia tak terkira rasanya. Apalagi tempatnya hanya beberapa meter dari sekolah Hasna. Artinya, itu jalan yang hampir tiap hari saya lalui dan masih bisa terjangkau dengan jalan kaki ketika tak memungkinkan mengendarai sepeda motor.
Setelah menghubungi penanggung jawab kelas Bahasa Arab di Taman Ilmu Bali, tempat pelaksanaan kelas Bahasa Arab, akhirnya saya pun bisa duduk bersama sekitar 10 orang muslimah untuk belajar. Pengajarnya adalah Ustadz Rezki Ariwibowo, Lc.
Pertama kali mengikuti kelas, saya telah tertinggal beberapa bab. Untunglah masih bab awal jadi masih bisa mengikuti, karena tema bahasannya masih ringan dan pernah saya pelajari saat duduk di bangku sekolah (Tsanawiyah/SMP dan Aliyah/SMA). Iyes! Saya dulu sekolah di madrasah mulai dari MI, MTsN sampai MAN. Bedanya setelah itu kuliah di PTN umum, di Undip, sehingga tak lagi mendapat mata kuliah wajib Bahasa Arab seperti di Universitas islam.
Sempat dong, ingin masuk jurusan Bahasa Arab, sayang di Undip belum ada. Padahal saya tuh suka banget Bahasa Arab meskipun belum mahir. Muehehe.
Nah, kenapa sih saya getol banget ingin belajar Bahasa Arab sampai mahir? 

Ini dia 5 alasannya:

Pertama, Belajar Bahasa selalu Menyenangkan

Hmm... Terkesan subjektif banget, ya? Tapi coba deh, kalau dipikir sejak bayi kita tak akan lepas dari bahasa, karena itu adalah alat untuk komunikasi manusia.
Seperti halnya balajar bahasa Ibu (mother tongue), belajar bahasa lain juga menyenangkan meskipun tingkat kesulitannya lebih tinggi.,
Belum lagi kalau belajar Bahasa Arab sampai ilmu shorof-nya juga. Menyenangkan meskipun memusingkan! Saya belum pernah benar-benar belajar shorof, di sekolah dulu hanya sedikit pengenalan aja. Jadinya saya penasaran pengen belajar.
Sama dengan belajar Bahasa Indonesia juga, belajar bahasa itu semakin dikulik semakin asyik!

Kedua, Bahasa Arab Merupakan Bahasa Resmi ke 6 PBB

Sebagaimana dikutip dari Listverse, Minggu (15/9/2019), dilansir oleh Liputan 6 pada tanggal yang sama, 10 Bahasa yang paling banyak digunakan di dunia adalah: Bahasa Mandarin, Inggris, Hindustani, Spanyol, Rusia, Arab, Bengali, Portugis, Melayu-Indonesia (Bahasa Indonesia), Prancis).
Kita patut berbangga ya, karena Bahasa Indonesia masuk dalam 10 besar tersebut.
Mandarin menempati posisi pertama dengan penutur lebih dari 1 miliar orang. Kenapa nggak belajar Bahasa Mandarin? Karena saya udah keder duluan dengan rumitnya bahasa tersebut. Namun jika suatu ada kesempatan, InsyaAllah nggak nolak.
Bahasa Inggris di peringkat kedua, dengan penutur sedikitnya 508 juta jiwa. Menyusul Bahasa Hindustani di posisi ke 3, dengan penutur kurang lebih 497 juta jiwa. Tak mengherankan ya, karena penduduk India melejit, belum lagi negara di sekitarnya yang juga menggunakan Bahasa Hindustani.
Bahasa Spanyol digunakan oleh sebagian masyarakat Amerika dan penuturnya mencapai 392 juta jiwa. Selanjutnya, Bahasa Rusia tidak hanya digunakan di negara Rusia tetapi juga di negara pecahan Uni soviet. Penuturnya mencapai 277 juta jiwa.
Bahasa Arab, salah satu bahasa tertua di dunia, dituturkan di Timur Tengah, dengan penutur ditemukan di negara-negara seperti Arab Saudi, Kuwait, Irak, Suriah, Yordania, Lebanon, dan Mesir.

Lebih lanjut, karena bahasa Arab adalah bahasa Al-Quran, jutaan umat Islam di negara-negara lain juga berbicara bahasa Arab. Begitu banyak orang yang memiliki pengetahuan bahasa Arab, bahkan pada tahun 1974 bahasa ini menjadi bahasa resmi keenam PBB. Jumlah penuturnya kurang lebih 246 juta orang.

Ketiga, Supaya Mudah Memahami dan Menghafal Alquran

Banyak yang mengatakan salah satu metode menghafal Qur'an adalah dengan memahami artinya. Bagaimana tahu artinya jika tidak memahami bahasanya? Kan bisa pakai Alquran terjemah.. yes betul banget. Tapi dengan membaca terjemahannya kita tidak lantas tahu artinya secara benar.
Misalnya, kata 'laa takhaf' artinya 'janganlah kamu takut' berupa kata perintah. Sedangkan 'khaufun' artinya 'ketakutan'. Keduanya dari kata dasar 'khaafa’.
Nah, kalau nggak tahu ilmu bahasa Arabnya kita bisa bilang 'la khauf' untuk mengatakan ‘jangan takut’.
Ssst! Ini saya juga belum paham-paham amat ko. Bisa nulis ini berkat tanya ke Bapak dan adik kesayangan yang sedang kuliah di jurusan Pendidikan Bahasa Arab.
Tentang Bahasa Arab sebagai bahasa Alquran juga diabadikan dalam Alquran, loh!
“Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Qur’an dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya.” (Yusuf:2)

Keempat, Bahasa Arab Bagian dari Agama Islam

Umar bin Khattab menegaskan bahwa bahasa Arab adalah bagian dari agama. Beliau berkata, “Pelajarilah bahasa Arab, sesungguhnya ia bagian dari agama kalian.”
Kenapa seolah-olah islam itu identik banget dengan Arab, ya karena kitabnya berbahasa Arab. Otomatis membuat berbagai ritual agama juga menggunakan Bahasa Arab (Alquran).
Meskipun konon berbeda antara Bahasa Arab Alquran dengan Bahasa Arab yang digunakan oleh masyarakat sehari-hari, tak akan sia-sia mempelajari Bahasa ini. Bahasa Alquran ibarat karya sastra bernilai tinggi jika dibanding Bahasa Arab keseharian.
Tentunya setiap hari kita tak lepas dari Bahasa Arab terutama dalam ibadah wajib maupun sunnah seperti membaca Alquran.

Kelima, Bekal untuk Menguasai Ilmu Lainnya

Ada juga ungkapan mengenai pentingnya belajar nahwu (ilmu tata bahasa Arab/grammar), “Siapa yang menguasai nahwu, dia dimudahkan untuk memahami seluruh ilmu.”
Make sense ya! Banyak sekali kitab yang ditulis oleh ulama dan ilmuwan islam di masa lalu.
Sampai sekarang pun, alangkah menyenangkannya jika tradisi pesantren belajar dengan kitab gundul (tanpa harakat) juga diwariskan ke masyarakat yang bukan di lingkungan pesantren.
Beberapa hari yang lalu saya datang pengajian dengan ceramah seorang ustadz Alhafidz dari Jakarta. Beliau menyampaikan bahasan 'istiqomah' dengan mengutip langsung dari kitabnya. Saya lupa nama kitab yang beliau sebutkan. Intinya, beliau belajar dari kitab aslinya, bukan terjemahan. Apa yang beliau ucapkan terasa lebih 'hidup' dan gereget, lebih-lebih beliau seorang hafidz Alquran dan sangat lancar saat menukil ayat.
Saya jadi malu sendiri sebenarnya. Baca kitab terjemahan saja malas, apalagi kitab aslinya?! Sudahlah belum bisa bacanya, belum tahu artinya pula *tutupmukalagikesekiankalinya*
Bukan berarti yang belajar dengan membaca buku terjemahan itu tidak baik, ya. Pastinya mencari ilmu dengan berbagai cara dan sarana selalu lebih baik daripada hanya berdiam diri.  
Jadi, kalau kita menjumpai seseorang yang suka berbicara dengan Bahasa Arab, bukan berarti dia sok alim atau sok 'ngarab', yes! Bisa jadi hanya seperti saya yang sedang belajar Bahasa Arab. Meskipun saya jarang sih, nyoba ngomong Bahasa Arab (Nahloh! Gimana bisa mahir bahasa kalau nggak praktik, ye kan..!).
Semakin banyak dipraktikkan, akan semakin menguasai bahasanya.
Nah, kalau Kamu, suka belajar bahasa juga? Bahasa apa yang paling kamu suka, Temans? Kalau saya, tetap dong.. yang paling di hati adalah Bahasa Jawa (ngapak Wonosobo) dan Bahasa Indonesia.
Semoga bermanfaat,
Salam,

20 komentar untuk "Inilah 5 Alasan Harus Belajar Bahasa Arab"

  1. MasyaAllah...
    TabarakaAllah mb.. Next time kepingin jg,, cm ga tw kpn... Mb arina blh dnk bagi ilmunya.. 😁

    BalasHapus
  2. Semoga lancar belajarnya! Aku dulu belajar ya pas zaman sekolah. Sekarang udah gak lagi tapi masih ngerti sedikit-sedikit. Yang utama itu kudu kuasai ilmu alatnya dulu. Nahwu, Shorof

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin... Makasih, Mbak..

      Iya, kudu paham nahwu shorof

      Hapus
  3. Masyaallah, smg Allah mudahkan belajarnya. Dulu pas di pondok nahwu shorof termasuk yg rada susah (buat saya) 😄

    BalasHapus
  4. Aku juga suka belajar bahasa. Bahasa arab adalah salah satu favoritku. Karena rasa bahasanya begitu kaya

    BalasHapus
  5. Ternayata lbh banyak pengguna bahasa Mandarin lebih banyak drpada bahasa Inggris yoo. Kalo bisa banyak bahasa enakkk. Akupun selalu memotivasi anakku utk itu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yes! Karena penduduk bumi paling banyak orang China. Rata2 orang China yg tinggal di luar china pun bisa bahasa Mandarin

      Hapus
  6. Wah ternyata Bahasa Arab itu menjadi bahasa resmi urutan ke 6 yang digunakan di PBB ya. Anakku pernah dapat pelajaran ini, sayangnya nggak mau lanjut kuliah di jurusan Bahasa Arab di Jogja

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mbak... Dulu malah sempat jadi no 3 kalo ga salah.

      Aku yang nggak kesampaian masuk jurusan Bahasa Arab, tapi ke English 🤣

      Hapus
  7. Alhamdhulilah beruntung banget dirimu say bahasa Arab tu lumayan angel tp mrnantang ya dan aku pengen banget belajar lagi. Dulu belajar bari bentar banget. Pankapan ajarin yes

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku merasa tertantang, Mbak.. padahal yo mumet bayangke sinau shorof 🙈🙈

      Hapus
  8. Belajar bahasa memang selalu menyenangkan. Dulu pas sekolah, saat pelajaran pun paling nikmat mengikuti mata pelajaran Bahasa Indonesia, Inggris dan Jawa. Selalu paling refreshing pas pelajaran itu. Sayang dulu pas SMA belum trend ada kelas bahasa jadi aku enggak bisa menyalurkan kegemaran belajar bahasa saat sekolah.

    Waktu SMA aku dapet pelajaran Bahasa Perancis. Pengin bisa melanjutkan lagi nih agar fasih. Pengin juga belajar bahasa Jerman. Pengin doang kagak diwujudkan tapinyaaa hehehee...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama Mbak.. kalau di sekolahku dulu ada jurusan Bahasa, aku pasti masuk jurusan itu daripada merasa terbebani di IPA

      Hapus
  9. Pengena banget ikut belajar arab sama ibu2 taklim di kompleks perumahan. Yang sudah berjalan jadi makin semamgat mempelajari Al Quran. Adem liatnya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. MasyaAllah.. keren banget ada kelas bahasa Arab di komplek perumahan 💕

      Hapus
  10. MasyaAllah, keren kamu mba. Ngasuh 2 anak kecil juga Bloger aktif eh sekarang belajar bahasa Arab. Luar biasa lah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ahaha. Nggak gitu keren ko. Aku masih keteteran ngeblognya. Jarang apdet akhir-akhir ini, tapi nggak apa-apa deh mumpung ada kesempatan belajar lagi

      Hapus