Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ngumpul Seru di Resto Wong Solo

Wong Solo Denpasar, tempat yang pas  untuk ngumpul

Assalamu'alaikum.. 
Sudah lama nih, nggak makan-makan di luar. Hm.. Salah satu alasannya di Denpasar belum nemu yang pas di lidah. Apalagi dengan masak sendiri bagaimanapun rasanya di lidah ternyata nikmat di hati. Jadi ya lebih sering masak daripada beli di luar. Padahal kalau dikalkulasi antara masak sendiri dengan beli makanan di luar yang standar dengan masakan rumah, harganya 11-12 alias beda tipis.

So, ketika ada kesempatan untuk makan di luar tentu tidak disia-siakan, dong! Apalagi makan sambil ngumpul dan ngobrol seru bareng teman-teman satu lingkaran.

Tempat yang menjadi pilihan kami adalah resto Wong Solo di Jalan Merdeka Kota Denpasar. Diantara banyak warung makan di sana, kami memilih Wong Solo karena banyak alasan, salah satunya insyaAllah terjamin kehalalannya.

Sebelumnya saya pernah jatuh hati dengan ikan nila goreng di Wong Solo Semarang. Tapi kali ini saya ingin mencoba menu lain yang belum pernah saya coba. Ah, soal menu kita bahas belakangan saja ya... Biar penasaran dulu. Hihi.

Terletak di pusat kota, tentu membuat Wong Solo memiliki banyak pelanggan khusunya kaum muslim di sekitar Kota Denpasar. Sebenarnya karena di pusat kota besar, tidak terlalu sulit menemukan warung makan halal. Hanya saja jika sudah jelas, pastinya lebih mantap di hati bukan?

Dari luar, Wong Solo sudah terlihat asri dengan banyaknya pepohonan di halaman. Oia, halamannya luas banget loh, bisa untuk parkir bus wisata juga. 

Dari depan terlihat luas area makan yang dibuat semi outdoor. Jadi asyik sih, meskipun di dalam ruangan tapi semilir angin tetap terasa karena sekat-sekatnya hanya setengah. Terdapat meeting room juga di bagian tengah yang tertutup rapat dan ber-AC. 

Karena waktu itu pertama kalinya saya datang ke Wong Solo Denpasar, sempat bingung juga di mana teman-teman saya berkumpul.
Suami saya hanya mengantar sampai depan resto. Saya pun berjalan ke belakang begitu mendapat info bahwa kami akan berkumpul di saung paling ujung, sebelah mushalah perempuan. Ternyata di area belakang masih ada banyak saung mengelilingi area parkir motor. 

Area parkir motor di dalam
 dan saung-saung semi outdoor


Wow! Saung semi outdoor ini juga nyaman sekali! Untuk yang ingin mendapatkan suasana santai bersama keluarga dengan lesehan, di sinilah tempatnya.

Pepohonan rindang menambah suasana semakin asri dan segar. Jika malam tiba, lampu-lampu artistik yang dipasang di pepohonan akan menyala cantik. Suasana pun bertambah romantis.

Tak perlu takut saat waktu shalat tiba, karena tersedia mushalah yang cukup nyaman di sana. Mushalah terletak di depan toilet. Toilet yang tersedia pun bersih dan rapi. Akan memilih kloset duduk atau jongkok semuanya sama-sama bersih. Yang lebih penting, mushalah dan toilet dipisah antara laki-laki dan perempuan. Yeaay!  Super nyaman! Kan jadi bebas mau buka jilbab saat berwudlu atau benerin jilbab di dalam mushalah.

Sebelum acara ngumpul dan ngobrol seru (baca: diskusi), kami sudah memesan makanan terlebih dahulu. Salah seorang memesan steak, ada yang memesan gurame bakar, mie kopyok, sup ayam, tom yam, dll. Saya sendiri awalnya tergoda dengan cumi goreng tepungnya, tapi begitu melihat gambar kwetiau goreng saya jadi kepincut kwetiau goreng seafood.

Hmm... Nulis ini, air liur saya kembali menetes membayangkan lezatnya kwetiau goreng seafood-nya Wong Solo. Nomnom! 

Sebelumnya saya dan suami beberapa kali hunting capcay halal di sekitar Monang Maning, tapi belum dapat yang rasanya mantap di lidah. Ternyata, kwetiau goreng Wong Solo ini rasanya seperti yang saya harapkan. Jadi saat makan seperti sedang berada di Semarang, di tempat biasa makan bakmi goreng atau capcay. Alhamdulillah...

Kwetiau goreng seafood
*abaikan nastarnya :p

Menu yang lain saya hanya mencicipi sup ayam, rasanya juga nikmat, potongan ayamnya cukup besar dengan aneka sayuran seperti wortel, kol, kembang kol, kapri, dll.

Mie godok
Harganya? Reasonable banget...! Worth it sama rasa, tempat dan fasilitaanya, juga pelayannya. Porsinya juga nggak pelit, ko! Makan seporsi kwetiau goreng seafood-nya, busui hampir nggak kuat. Tetep habis dong, sambil bilangin ke diri sendiri nggak boleh nyisain makanan.

Sebagian dari daftar menu dan harga
*maafkan Emak fotonya asal keganggu bayik

Untuk minumannya, tersedia berbagai macam pilihan juga. Tapi seperti biasa saya memilih es jeruk. Ehehehe.

Alhamdulillah... Kapan-kapan kudu ke sini lagi bareng keluarga nih.. Suasananya asyik, makanannya lezat, pelayanan ramah, perpaduan yang pas banget kan? Perfecto!

Habis makan, diskusi bahas tema yang cukup berat pun jadi seru dan ngalir aja.
Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kau dustakan?

Btw di kotamu ada Wong Solo juga, Temans?

Posting Komentar untuk "Ngumpul Seru di Resto Wong Solo"