Menu Sahur Super Praktis
Daftar Isi
ilustrasi |
Assalamu'alaikum,
Ramadhan sudah hampir usai, tapi saya baru sempat nih mau nulis seputar
menu makan sahur.
Kalau saya sih lebih sering makan sahur dengan menu yang sama untuk buka
puasa. Tapi bawaannya males karena jadi kurang berselera.
Oke-oke, kalau begitu mari kita bahas menu sahur yang fresh dan super praktis dan biasanya
jadi alternatif saat terlambat bangun sahur.
1. Kurma, madu dan air putih
Kurma adalah makanan wajib yang harus ada di rumah saat Ramadan. Eh, ini
maksudnya di rumah saya, hehe.
Biasanya setiap berbuka puasa dan setelah makan sahur, kami juga makan
kurma beberapa butir. Biasanya kalau kurmanya besar-besar cukup 3 butir, tapi
kalau kurma ukuran kecil seperti kurma lu'lu' bisa sampai 7-11 butir.
Nah, kurma dan air putih bisa menjadi penyelamat saat terlambat bangun
sahur. Seperti kejadian beberapa waktu yang lalu, suami saya terjaga 10 menit
sebelum adzan subuh. Berpikir realiatis, yang bisa dilakukan adalah bangun -
sedikit linglung - ngacir ke kamar mandi untuk cuci muka dan nggak sempat pip*s
- intip kulkas - cari makanan di meja makan - lalu berakhir dengan makan
beberapa butir kurma dan air putih.
Alhamdulillah, setidaknya masih ada makanan dan minuman yang masuk,
daripada tidak sahur sama sekali.
2. Frozen food
Kalau ini sih andalan saya banget! Pasti jadi andalan Emak-emak yang lain
juga. Sosis, bakso, nugget, atau mungkin kebab dan segala macam makanan beku
lainnya yang sekarang makin beragam.
Panaskan wajan baik dengan minyak atau tidak, masukkan frozen food, masak
lalu siap dinikmati.
Jika ternyata lupa masak nasi dan persediaan telah habis? Sudahlah, besok
nyetok lagi makanan bekunya.
3. Ayam Ungkep
Lalalala! Belajar dari ibu mertua saya, beliau sering memasak ayam ungkep
sekilo. Sebagian digoreng untuk menu hari itu juga, sebagian lagi disimpan di
kulkas untuk menu besok-besoknya. Lumayan kan, jika di chiller bisa bertahan
sekitar 3-6 hari.
Saat sahur bisa goreng/bakar ayam ungkepnya. Jangan lupa siapkan lalapan
dan sambal di kulkas. Lalapan yang awet saja, timun dan kol misanya.
4. Telur
Yaampun! Siapa yang belum pernah makan sahur dengan telur ceplok sampai
hari ini? Kalau bukan karena alargi atau nggak suka telur, keren sekali Kamu!
5. Sayur Bening dan Kerupuk
Kalau persediaan nasi dan sayur aman, saya suka masak sup atau sayur
bening untuk sahur.
Biasanya sih masih sambil mata kriyap-kriyip dan waswas jika bayi
tiba-tiba bangun, saya panaskan air dalam panci. Lalu geprek bawang putih, cuci dan potong
sayur. Kalau sudah mendidih masukkan bawang putih geprek, sayur, tambahkan gula
dan garam, cemplungin bakso atau sosis. Kalau rasanya sudah oke, matikan
kompor, angkat, tambahkan bawang goreng.
Makannya ditemani sambal dan kerupuk. Mantabs deh!
6. Mie Instan
Maksud hati mau jauh-jauh dari mie instan, apa daya realitas tak seindah
harapan.
Saat tidak ada ide sama sekali untuk masak atau di saat darurat karena
waktunya tidak cukup untuk mengolah makanan yang lain, mie instan lah
pilihannya.
Biar tetap makan dengan gizi seimbang, saya selalu menambahkan potongan
sayur dan telur, bakso atau sosis ke dalam mie. Lumayanlah, daripada tidak ada
asupan sayur sama sekali.
Sebenarnya menyediakan makanan lain seperti kering
kentang-tempe-teri-kacang atau abon bisa jadi alternatif juga, tapi saya nggak
nyetok karena suami saya kurang suka.
Oke, itu dia cerita grudak-gruduk dari dapur emak saat terlambat bangun
sahur. Semoga masih bisa bertemu dengan Ramadhan tahun berikutnya, karena
Ramadan kali ini akan segera berlalu.
Salam,
Posting Komentar
Mohon tidak menyematkan link hidup dan spam lainnya :)
Salam