Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

3 Warung Bakso Favorit di Semarang


Bakso Mawardi Semarang
Bakso Mawardi Semarang



Abang tukang bakso
Mari-mari sini
Aku mau beli
Satu mangkuk saja
Lima ribu perak
Yang banyak baksonya
Tidak pakai saus tidak pakai sambal
Juga tidak pakai kol
Bakso bulat seperti bola pingpong
Kalau lewat membikin perut kosong
Jadi anak janganlah suka bohong
Kalau bohong digigit kambing ompong

Siapa yang tadi nyanyi?  Nostalgia ye..! 😄😄
Sepertinya lagu inilah yang jadi tersangka penyebab kenapa sebagian besar orang Indonesia sangat menggemari bakso. 
Habis, sudah dicekoki sejak kecil sih, kalau ketemu penjual bakso langsung berasa lapar. ((haha ngaco!)) 

Tapi memang benar bukan, jika di seluruh wilayah di Indonesia ada bakso dan menjadi favorit kebanyakan orang. Bakso menjadi pilihan pertama saat makanan lain tak cocok di lidah. 

Seperti suami saya, di kamusnya urusan makanan hanya ada kata 'enak' dan 'enak banget'. Baginya, makan itu untuk menghilangkan lapar dan memulihkan energi, urusan makanan enak atau tidak itu belakangan. 

Tapi jika sudah bertemu dengan semangkuk bakso, dia bisa berubah menjadi semacam kritikus makanan, mulai dari kuah, mie, apalagi baksonya. Etapi meskipun dia bilang baksonya nggak enak, mangkuknya selalu ludes, nggak mau rugi atau sayang perut, Pak? Hehe. 

Lain halnya jika bakso yang dimakan enak, biasanya akan mengembat 2 porsi. Ini yang bikin tekor, wkwkwkwk. 

Dan kesukaannya terhadap bakso ini menurun ke anak kami yang pertama, si Kakak selalu bisa dimenangkan hatinya dengan bakso. Saat mabuk perjalanan, begitu makan bakso mendadak pulih kembali. Saat sakit, saat tak mau makan, bakso menjadi pilihannya.
Seperti ayahnya, lidahnya pun bisa merasakan bakso yang enak dan mana yang tidak. Ckckckckck! 

Oia, kakeknya pun penggemar berat bakso, kemana-mana yang dicari adalah bakso enak, jarang mencoba menu lain saat bepergian. 

Di Semarang, ada beberapa warung bakso yang menjadi favorit kami sekeluarga saat ada kesempatan keluar atau jalan-jalan bersama.
Ada Bakso Mawardi, Bakso Do'a Ibu, dan Bakso Anda. 

1. Bakso Mawardi

Warung bakso ini paling favorit dibanding yang lain. Bakso yang dijualnya terasa daging sapinya. Teksturnya agak lembut tapi masih mengandung urat-urat daging. 

Ukuran baksonya standar, malah cenderung kecil tapi selalu menjadi favorit dan pilihan pertama saat makan di luar. 

Warung bakso mawardi yang utama ada di jalan raya Citarum Semarang.  Tempatnya hanya berupa warung tenda di trotoar, di pinggir got yang kadang baunya tak terelakkan. 

Meski begitu, warung bakso ini tak pernah sepi pengunjung dari buka sampai tutup. Selain itu, cabangnya  tersebar di beberapa wilayah sekitar Semarang. Ada di Ruko Jl. Arteri Soekarno Hatta, di Perumahan Tlogosari, dll. 

Paling favorit kami sih yang berada di ruko Jl. Arteri Soeta, karena tempatnya di ruko sehingga untuk parkir harus masuk ke area ruko, tidak langsung di pinggir jalan raya. Ruko sekitarnya terbilang sepi sehingga lebih nyaman untuk makan di sana, meskipun pengunjung warung bakso Mawardi-nya hampir tak pernah sepi, selalu ada pengunjung yang datang dan pergi. 

Paling enak menyantap bakso Mawardi dengan tambahan sambal dan kecap, juga pilus kering khas Tegal yang kadang tersedia di meja. Ada juga makanan pendamping seperti lunpia, tahu bakso, kacang goreng dan kerupuk. 

Minumnya standar warung bakso, es teh dan es jeruk. Yang mau pesan nasi putih juga biasanya tersedia. Untuk harganya, per porsi bakso Rp. 14.000.

Oia, jeroannya juga enak ternyata, padahal dulu saya paling anti dengan tambahan jeroan di menu bakso. 

2. Bakso Do'a Ibu

Warung bakso ini paling favorit bagi bapak mertua. Baksonya ukuran standar tapi sedikit lebih besar dibanding bakso Mawardi. Kuahnya juga lebih kental. 

Kata beliau sih, ada memori yang tersimpan di warung ini, kenangan masa lalu bersama ibu sebelum dikaruniai anak-anak. Pantesan beliau jadi senang sekali makan bakso di Do'a Ibu. 😊

Warung Bakso Doa Ibu ada di Jl. sompok, Lamper Semarang. Dulunya di sebuah rumah di pojokan jalan raya Sompok, tapi sekarang pindah ke ruko tak jauh dari lokasi sebelumnya, hanya berjarak beberapa meter saja. 

Warung yang baru ini lebih representatif, lebih bersih dan terlihat lebih nyaman dibandingkan tempat sebelumnya. Pengunjung pun selalu ramai berdatangan. 

Oia, warungnya sekarang berada di ruko sebarang gedung Rumah Bersalin Gratis (RBG) Rumah Zakat Cabang Semarang. 

Jika ingin datang ke sana, usahakan jangan terlalu malam karena sering pukul 8 malam lebih sedikit stok bakso sudah habis. Lebih-lebih saat akhir pekan. 

Meski bakso ini favorit, tapi saya lebih memilih bakso Mawardi. Selera saja sih sebenarnya.

Awalnya tak ada masalah makan bakso ini, dan memang enak, mantabs!  Namun saat hamil makan bakso Doa Ibu setelahnya menyisakan sendawa-sendawa dengan bau bakso yang membuat saya eneg. Sejak itu jadi lebih jarang ke Doa Ibu. 

Tapi tetap dong, kalau suami atau bapak mertua ingin ke sana saya ngikut, habisnya nggak bisa nahan godaan baksonya juga. Wkwkwkwk.

Bakso ANDA depan SMP 4 Semarang
Seporsi bakso di Warung Bakso Anda

3. Bakso Anda

Warung Bakso Anda ada di Jl. Sawah Besar, di sebarang SMP 4 Semarang. Warung ini juga selalu ramai setiap harinya.

Pertama kali kenal dengan Bakso Anda saat teman mengadakan acara dan kami disuguhi bakso dari warung tersebut.

Enak!  Daging sapinya terasa banget! Seporsinya ada bakso besar yang berisi daging dan urat cincang, lainnya bakso ukuran standar.

Kuahnya sih yang kadang kurang mantabs, mungkin tergantung siapa yang saat itu bertugas meracik bakso atau bagaimana kurang tahu. Yang jelas jika dibandingkan dengan Mawardi atau Doa Ibu, kuahnya masih kalah. 

Beberapa kali makan di sana dengan suami saya, rupanya dia pun suka. Jadinya siap-siap ditodong makan bakso kalau lewat sana. Padahal saya punya banyak teman di wilayah itu dan cukup sering melewatinya juga. 

Tapi sudah agak lama sih nggak mampir sana karena sedang menjaga asupan buat si calon dedek bayi. 😊😊

Selain 3 warung bakso favorit ini, sering juga menemukan warung bakso yang enak tapi berhubung mencobanya baru sekali jadi masih kembali lagi ke 3 warung tersebut. Susah move on memang kalau sudah jatuh cinta. 

Kalau teman-teman saya sih banyak yang favoritnya Bakso Geger, saya malah belum pernah mencoba 🙈🙈 karena cukup jauh juga dari rumah. 
Selain itu yang enak dan pernah mencoba ada Bakso Malvinas, Bakso Kotak di daerah Pedurungan (lupa nama warungnya), Bakso Pak Tugi di Tambak Dalam, dll. Ah ya, satu lagi yang saya penasaran karena kakak sepupu saya bilang baksonya enak, Bakso Yogha di Kaligawe. Semoga kapan-kapan kesampaian ke sana. 

Adakah Temans pecinta bakso juga? Yuk, kalau ke Semarang kita menjelajah warung bakso 😊

Salam, 









10 komentar untuk "3 Warung Bakso Favorit di Semarang"