Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

How to be a Good Copywriter


Assalamu’alaikum, Temans. Happy weekdays!
Akhir pekan kemarin, tepatnya di Hari Sabtu saya sempat ikut kopdar-nya komunitas blogger Gandjel Rel. Awalnya sih pas ada info kopdar sekaligus workshop copywriting sama pakarnya, Mba Wuri Nugraeni saya galau banget antara pengen daftar tapi masih tentatif karena suami luar kota dan Mbah-nya Hasna belum tentu bisa dititipin sikecil. Hm...
Alhamdulillah, ternyata masih rejeki karena akhirnya bisa gabung ngobrol cantik sama teman-teman blogger dan IIDN (Ibu – ibu Doyan Nulis Semarang). Pagi itu meluncur ke tempat workshop di Biznet store Semarang komplek ruko Pandanaran bareng Mba Wati (seperti biasa, nebeng beliau).

Acaranya agak molor dari jadwal sih, tapi it’s oke karena bagi emak – emak (eh ada yang embak juga ding) ngobrol ngalor – ngidul sambil nyemil itu heaven banget!

peserta workshop yang doyan foto :D

Sebelum bahas lebih lanjut materi dari Mba Wuri, apa sih copywriting itu?
Menurut beberapa sumber, copywriting is...
Naskah iklan (Inggris: copywriting) adalah naskah yang ditulis oleh seorang penulis naskah iklan untuk disebarluaskan guna kepentingan komersial.
Copywriting adalah sebuah teknik menghasilkan tulisan yang membuat pembaca memberikan respon yang kita inginkan – tulisan ini di disebut copy. Copy dibuat agar pembaca mulai membeli, mendaftar, mengingat, atau melakukan tujuan lain yang dinginkan dari tulisan tersebut.
Bagaimana supaya bisa menulis copywriting? Menurut Mba Wuri, yang pertama kita harus mengenal betul target market dan memahami produk yang akan kita pasarkan. Yup! Copywriting itu erat banget kaitannya dengan dunia marketing. Iklan baik di media televisi, radio, flyer, baliho dll diciptakan oleh tangan kreatif para copywriter.
Kedua, memulailah dengan yang paling mudah seperti menulis tips. Maksudnya adalah menulis tips yang kemudian di akhir tips diselipkan sedikit tentang produk yang ditawarkan tanpa membuat pembaca merasa menyesal telah membaca tulisan yang ujungnya iklan.
Ketiga, komitmen dengan deadline. Ini supaya kita bisa belajar agar jika suatu saat menjadi seorang copywriter yang bekerja pada perusahaan, maka kita sudah terbiasa dengan deadline yang diberikan oleh perusahaan tersebut.
Keempat, nulis – belajar – nulis – belajar terus. Yup! Alur ini tidak akan pernah terputus bagi seorang penulis (apapun). Semakin kita berlatih semakin kita mahir dan mendalami apa yang kita geluti tersebut. Kalau saya boleh menambahkan sih selain menulis dan belajar ada membaca. Hm... bisa jadi sudah include ke ‘belajar’ ya, tapi biar lebih jelas deh (dan pentungan untuk saya juga supaya rajin baca).
Ternyata copywriter itu banyak dicari oleh perusahaan lho, apalagi jika bisa bekerja online seperti Mba Wuri. Beliau mengaku sudah hampir 4 tahun bekerja di salah satu perusahaan dan setiap hari beliau bekerja secara online, tidak bekerja di kantor. Aih, ini sih impian saya banget! Bisa bekerja sambil dasteran, nggak perlu dandan syantik buat ngantor, bisa sambil ngawasin anak, sambil nyemil di depan laptop dan blablabla (nahloh malah mimpi!)
Kenapa copywriter dicari? Karena perusahaan membranding produk/jasa yang ditawarkan khususnya di media sosial melalui konten yang isinya tidak hanya hard selling saja. misalnya nih ya, jika saya jualan Clodi/cloth diaper/popok kain bayi, orang akan bosan kan kalau setiap hari saya posting foto clodi, keunggulan clodi yang saya jual, harga clodi, dll yang hard selling. Sesekali saya perlu menyapa pelanggan dengan tips atau konten bermanfaat lainnya supaya pelanggan (atau minimal follower fanpage) betah berlama-lama dan mendapatkan pengalaman baru/pencerahan dari konten tersebut.
Selain itu, copywriter juga berperan dalam menggaet follower yang sesuai dengan target market, misalnya dengan bahasa yang disesuaikan dengan segmennya, panggilan yang khas untuk follower, dll.
Yang perlu dipertimbangkan juga, di era digital seperti saat ini, orang akan mencari informasi seputar produk/jasa yang dibutuhkannya melalui internet/website, sehingga diperlukan keahlian seorang copywriter yang dipadukan dengan SEO untuk menjual produk/jasanya lewat website perusahaan.
“Seorang copywriter itu selain memberikan informasi juga mengedukasi target marketnya dengan konten yang menarik,” lanjut Mba Wuri.
Mau dapat job jadi copywriter? MAUUUU!!!
Caranya adalah dengan 3 hal (catet ya! Catet! Hehehe):
1. Konsisten menulis copywriting di media sosial dan blog pribadi
2. Belajar menjadi copywriter di bisnis kepunyaan teman
3. Bergabung di komunitas untuk belajar dan mendapatkan informasi terutama seputar lowongan pekerjaan sebagai copywriter.
Giaman, Temans? Mudah bukan?
Iya, mudah banget kelihatannya! Nah, supaya peserta workshop bisa belajar langsung, Mba Wuri pun menugaskan setiap peserta untuk menulis copywriting dengan produk/jasa apapun yang disuka atau dijual.
Hm... ini waktunya serius bin bingung, karena puyeng mau nawarin produk apa. Hehehe. Apalagi waktunya juga terbatas karena aula Biznet-nya mau dipakai untuk acara dari komunitas lain.
Taraaa!! Dan inilah tulisan singkat belajar copywriting saya.

5 Tips Memilih Clodi Lokal Murah dan Nyaman (tulisan asli ngetik di HP)
Assalamu'alaikum, Bunda!
Ada yang bingung bin baper nggak sih dengan salah satu bahasan momwar seputar perpopokan si Kecil?
Nggak usah bingung ya Bund, masing-masing punya pertimbangan untuk memilih menggunakan popok sekali pakai (pospak) ataupun clodi (cloth diaper). Biarkan ada yang nyinyir kafilah tetap berlalu. *eh
Tapi, yang dikeluhkan oleh para bunda adalah harga clodi yang cukup menguras kantong.  Sebenarnya,  jika dihitung sebagai investasi, harga clodi memang terbilang mahal di awal tapi masa penggunaannya yang cukup panjang menjadikannya sebagai investasi yang cukup murah.
Selain itu, saat ini banyak produsen clodi lokal yang menjual produknya dengan harga yang cukup terjangkau.
Tapi,  kadang ragu juga ya?  Kalau harganya miring banget, kualitasnya gimana?
Nah,  maka para Bunda wajib banget untuk memilih dan memilah clodi yang pas di kantong sekaligus nyaman untuk si Kecil.
1. Perhatikan Bahan Outer Clodi
Bahan clodi dari masing-masing produsen tentu berbeda.  Ada yang menggunakan bahan waterproof laminate (bahan seperti yang biasa digunakan untuk sprei waterproof tapi lebih halus), ada juga yang menggunakan bahan katun untuk outer dan bahan anti air untuk lapisan di dalamnya yang berfungsi sebagai waterpfroofer.
Bahan insertnya pun berbeda, ada yang terbuat dari microfiber, serat bambu, ada juga dari bahan penyerap lain seperti diadora.
Bahan-bahan ini bisa bereaksi berbeda di kulit si Kecil, maka Bunda harus memperhatikan betul sensistifitas kulit siKecil tercinta.
2. Perhatikan Daya Serap insertnya
Daya serap berkaitan dengan daya tahan clodi sampai bocor.  Sebenarnya disarankan untuk menggunakan clodi/pospak maksimal 3 jam,  namun terkadang karena berbagai hal (terutama saat sikecil tidur)  penggunaannya lebih dari jam yang disarankan.
Untuk itu, perhatikan daya serap dari bahan insertnya.  Misalnya bahan serat bambu bisa menyerap sekitar 300ml air, microfiber bisa menyerap sampai 250ml, sedangkan bahan diadora hanya sekitar 150ml. Tentu saja yang paling lama bocornya adalah bahan serat bambu, bukan?
3. Pelajari Review dari Penggunanya
Jika masih ragu untuk memilih clodi lokal yang murah,  Bunda perlu mempelajari review atau testimoni dari penggunanya.
Usahakan mencari review yang benar-benar organik atau dibuat oleh penggunanya,  bukan review berbayar.
Namun perlu diperhatikan juga bahwa pengalaman orang bisa berbeda antara satu dengan lainnya.
4. Jangan Ragu untuk Mencoba dan  membandingkan
Untuk mendapatkan clodi yang fit dan nyaman untuk si Kecil, Bunda memang perlu untuk mencoba berbagai merk dan membandingkan setiap produknya.
Untuk itu, sebagai awalan belilah 1-2 clodi untuk masing-masing merk untuk dicobakan terlebih dahulu kepada Si Kecil.
5. Perhatikan Varian Produknya
Selain urusan bahan dan insert, tak kalah penting adalah varian clodi yang diproduksi. Biasanya produsen clodi lokal membuat clodi dari model clodi cover, pocket dan pants. Perekatnya pun ada yang dari kancing/snap dan velcro/prepet.
Clodi velcro lebih mudah digunakan untuk siKecil yang masih belum aktif bergerak, sedangkan snap lebih aman untuk yang usianya lebih besar.
Jika Bunda sudah cocok dengan salah 1 merk, banyaknya varian akan sangat membantu karena Bunda tak perlu lagi mencoba berbagai merk saat akan berganti model clodi seiring perkembangan siKecil.
Saat ini, produsen clodi lokal Sakina Clodi yang berada di Kota Malang telah menjawab kebingungan dan kegalauan Bunda semua. Clodi produksi Sakina bisa Bunda dapatkan dengan harga terjangkau, terbuat dari bahan berkualitas dengan berbagai range bahan dan harga. Modelnya pun sangat variatif dan menarik untuk si Kecil.
Tunggu apa lagi,  Bunda? Memilih clodi lokal artinya kita membantu UKM dan menjaga lingkungan.

Dan inilah koreksi dari Mba Wuri:





Setelah dikoreksi dan editing:
5 Tips Memilih Clodi Lokal Murah dan Nyaman (tulisan asli ngetik di HP)
Assalamu'alaikum, Bunda!
Ada yang bingung bin baper nggak sih dengan salah satu bahasan momwar seputar perpopokan si Kecil?
Nggak usah bingung ya Bund, masing-masing punya pertimbangan untuk memilih menggunakan popok sekali pakai (pospak) ataupun clodi (cloth diaper). Biarkan ada yang nyinyir kafilah tetap berlalu. *eh
Tapi, yang dikeluhkan oleh para bunda adalah harga clodi yang cukup menguras kantong.  Sebenarnya,  jika dihitung sebagai investasi, harga clodi memang terbilang mahal di awal tapi masa penggunaannya yang cukup panjang menjadikannya sebagai investasi yang cukup murah.
Selain itu, saat ini banyak produsen clodi lokal yang menjual produknya dengan harga yang cukup terjangkau.
Tapi,  kadang ragu juga ya?  Kalau harganya miring banget, kualitasnya gimana?
Nah,  maka para Bunda wajib banget untuk memilih dan memilah clodi yang pas di kantong sekaligus nyaman untuk si Kecil.
1. Perhatikan Bahan Outer Clodi
Bahan clodi dari masing-masing produsen tentu berbeda.  Ada yang menggunakan bahan waterproof laminate (bahan seperti yang biasa digunakan untuk sprei waterproof tapi lebih halus), ada juga yang menggunakan bahan katun untuk outer dan bahan anti air untuk lapisan di dalamnya yang berfungsi sebagai waterpfroofer.
Bahan insertnya pun berbeda, ada yang terbuat dari microfiber, serat bambu, ada juga dari bahan penyerap lain seperti diadora.
Bahan-bahan ini bisa bereaksi berbeda di kulit si Kecil, maka Bunda harus memperhatikan betul sensistifitas kulit siKecil tercinta.
2. Perhatikan Daya Serap insertnya
Daya serap berkaitan dengan daya tahan clodi sampai bocor.  Sebenarnya disarankan untuk menggunakan clodi/pospak maksimal 3 jam,  namun terkadang karena berbagai hal (terutama saat sikecil tidur)  penggunaannya lebih dari jam yang disarankan.
Untuk itu, perhatikan daya serap dari bahan insertnya.  Misalnya bahan serat bambu bisa menyerap sekitar 300ml air, microfiber bisa menyerap sampai 250ml, sedangkan bahan diadora hanya sekitar 150ml. Tentu saja yang paling lama bocornya adalah bahan serat bambu, bukan?
3. Pelajari Review dari Penggunanya
Jika masih ragu untuk memilih clodi lokal yang murah,  Bunda perlu mempelajari review atau testimoni dari penggunanya.
Usahakan mencari review yang benar-benar organik atau dibuat oleh penggunanya,  bukan review berbayar.
Namun perlu diperhatikan juga bahwa pengalaman orang bisa berbeda antara satu dengan lainnya.
4. Jangan Ragu untuk Mencoba dan  membandingkan
Untuk mendapatkan clodi yang fit dan nyaman untuk si Kecil, Bunda memang perlu untuk mencoba berbagai merk dan membandingkan setiap produknya.
Untuk itu, sebagai awalan belilah 1-2 clodi untuk masing-masing merk untuk dicobakan terlebih dahulu kepada Si Kecil.
5. Perhatikan Varian Produknya
Selain urusan bahan dan insert, tak kalah penting adalah varian clodi yang diproduksi. Biasanya produsen clodi lokal membuat clodi dari model clodi cover, pocket dan pants. Perekatnya pun ada yang dari kancing/snap dan velcro/prepet.
Clodi velcro lebih mudah digunakan untuk siKecil yang masih belum aktif bergerak, sedangkan snap lebih aman untuk yang usianya lebih besar.
Jika Bunda sudah cocok dengan salah 1 merk, banyaknya varian akan sangat membantu karena Bunda tak perlu lagi mencoba berbagai merk saat akan berganti model clodi seiring perkembangan siKecil.
Tapi, nggak usah bingung karena produsen clodi lokal Sakina Clodi yang berada di Kota Malang telah menjawab kebingungan dan kegalauan Bunda semua. Soal harga tentu saja terjangkau, terbuat dari bahan berkualitas dengan berbagai range bahan dan harga. Modelnya pun sangat variatif dan menarik untuk si Kecil.
Dan yang terpenting, memilih clodi lokal artinya Bunda membantu UKM dan menjaga lingkungan.
­­­­
Btw saya memang jualan clodi Sakina beneran loh! (ups malah promosi)

Alhamdulillah, dapat hadiah dari Mba Wuri

Weslah,
Semoga bermanfaat!

Salam, 

24 komentar untuk "How to be a Good Copywriter"

  1. Ih asyik ya bisa kopdar sambil nimba ilmu.
    Terimakasih sudah berbagi :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mba farida, ALhamdulillah seru dan bermanfaat banget :)

      Hapus
  2. Setuju banget, aku juga setia sama satu merk. :D

    BalasHapus
  3. Clodi lebih efisien karena bisa dicuci. :V

    BalasHapus
  4. kayaknya jadi copywriter susah2 gampang ya mbak ..

    BalasHapus
  5. Cie keren bgt tulisannya mba Arina.. lebih keren lagi karena bisa nulis bagus gitu dalam waktu yang relatif singkat. :)

    BalasHapus
  6. Makasih arina :* semoga bermanfaat

    BalasHapus
  7. Hmm pantes aja menang, ada tips nya juga ya, hihii... Selamat yaaa, kainnya cantik dan pantas Arin yang dapat 😘

    BalasHapus
  8. Wahh seru yaa kopdar. Aku waktu gak bisa ikutan. Sayang banget...

    BalasHapus
  9. Makasiiiih mbak Arina. Kemaren nggak bisa gabung,, thank God mbak Arina share detail banget disini. Butuh banyak ilmu begini nih

    BalasHapus
  10. Wah senengnya, jualan clodi, plus dapet hadiah dari copywriting, makasi udah share ya rin, aku jadi kebagian ilmunya

    BalasHapus
  11. Wah kalo ga disiplin DL kaya aku ni ga bakalan kepilih x ya

    BalasHapus