Pengalaman Servis HP Zenfone di ASUS Service Center Semarang
Daftar Isi
Assalamu’alaikum, Temans.
Belum lama ini Zenfone 3 Max saya tiba-tiba tidak bisa di-charge. Padahal sebelumnya tidak ada
tanda-tanda apapun yang mencurigakan. Saya juga termasuk jarang mengisi
batterai karena kapasitas baterai Zenfone 3 Max yang cukup besar (5000 MAh) sedangkan
penggunaannya terbatas, tidak seperti OPPO F1S saya yang setiap hari kerja rodi
sehingga setiap malam atau pagi harus di-recharge.
Ah, punya Zenfone 3 Max (ZC550KL) ini juga kebetulan karena nyangkut di giveaway dalam rangka ulang tahun
blogger Gandjel Rel ke-2 awal tahun 2017 ini. Alhamdulillah, awalnya mau
dikasihkan ke adik tapi dia sudah terlanjur jatuh cinta dengan kamera-nya Lumia
540 jadi dia memilih si Lumia (hiks. Padahal saia juga suka benget sama
kamera-nya lumia meski hanya 8MP tapi joss
tenan buat moto-moto). Ish! Ini kenapa malah ngomongin HP macam
– macam sih? yuk ah fokus ke si Zenfone yang ngambek (mari kita sebut dia Maxy) dan kita lanjutkan ceritanya.
Ramadhan menjelang idul fitri, saya pulang kampung ke Wonosobo dan si
Maxy juga saya bawa meskipun belum tentu dapat sinyal. Lumayan lah untuk photo
– photo, dan pamer sama di adik. Nggak ding, yang terakhir itu serius
bercanda. Haha. Saat baterai si Maxy habis saya coba charge ternyata tidak ada
tanda – tanda ada aliran listrik yang masuk. Saya coba dengan charger
smarthphone lain yang identik pun tetap tidak mau. Hffttt...! padahal waktu itu
butuh sekali untuk mengabadikan momen bersama keluarga, apalagi si OPPO mudah sekali
habis baterai-nya karena terkuras untuk searching
sinyal.
Baiklah, sementara mau tidak mau harus memuseumkan Maxy sampai diketahui
penyebabnya. Atau mungkin ditunggu 24 jam barangkali bisa dicharge lagi. Ternyata
esoknya tetap tidak ada tanda – tanda bisa dicharge. Sampai di Semarang pun
berkali – kali dicoba tak mempan juga.
Solusinya adalah kami bawa ke ASUS service center untuk dilakukan pengecekan
dan servis jika memungkinkan. Untunglah si-Maxy ini baru beberapa bulan saya
pakai, sehingga masih ada garansi. Tapi, entah bagaimana caranya klaim
garansinya karena ini gawai hadiah lomba. Dan benar, sampai di ASUS service
center Semarang harus menyertakan bukti bahwa gawai tersebut adalah benar –
benar dikirim oleh ASUS sebagai hadiah lomba.
Alamak! Bukti kirim dari ASUS-nya sudah lenyap entah ke mana. Awalnya sih
saya simpan, tapi saya lupa atau mungkin sudah beneran raib dibuat mainan
si Kecil. Bismillah, gambling, saya pun menghubungi PJ
penyelenggara lomba barangkali beliau bisa membantu mengurus bagaimana caranya
supaya saya bisa dapat bukti dari ASUS. Alhamdulillah, beliau berbaik hati menanyakan
hal tersebut ke ASUS pusat. Saya diminta mengirimkan email berisi data lengkap
saya dan dan gawai untuk dilakukan
pengecekan di pusat.
Berhubung ada
kendala teknis, saya baru mendapatkan email balasan setelah beberapa hari.
Alhamdulillah, garansi si Maxy bisa diklaim dengan menyertakan bukti email
tersebut. Dan jika dilihat di tanggal yang tertera di email, laporan tersebut
langsung diproses oleh tim ASUS pusat begitu email masuk (email yang berisi
data saya & gawai serta permasalahan yang saya alami).
Salut deh dengan tim
ASUS pusat yang fast respon dengan masalah ini. Rasanya tuh seneng baca balas –
balasan email antara tim ASUS itu, karena masalah langsung ditanggapi dan diakhiri
dengan pernyataan bahwa saya bisa menggunakan email tersebut untuk mengklaim
garansi gawai ke ASUS service center Semarang. Yeaaay! Eh, alhamdulillah...
Beberapa hari
kemudian saya baru sempat menyambangi ASUS service center semarang yang berada
di Jl. Sriwijaya. Tepat sekali datang pagi – pagi saat antrian belum mengular
panjang. Saya tunjukkan si Maxy, penyakit yang diderita (halah) sekaligus print-out
email dari ASUS pusat. Setelah urusan administrasi selesai, si Maxy pun harus
dirawat inapkan untuk didiagnosa lebih lanjut.
Hanya berselang 2
hari, pihak ASUS service center Semarang menghubungi saya via telpon untuk
memberitahu kondisi si Maxy. Katanya ada bagian konektor charger yang longgar
sehingga charger tidak bisa bekerja dengan baik. Saat ini (saat beliau
menelpon) sedang dicoba di-charge dan
akan menunggu beberapa saat apakah ada kerusakan lain.
Dan ternyata saya
diminta membayar 50 ribu. Ehm... saya
bilang dong kalau saya sudah mengurus
ke ASUS pusat dan bisa klaim garansi. Beliau menjawab akan dikoordinasikan lagi
dengan tim. Hihihi. Saya sih ketawa – ketawa aja dalam hati, ya wajar lah kalau
ada mis komunikasi sesama karyawan.
Esoknya saya
mendapat SMS dari ASUS, isinya gawai saya telah selesai diperbaiki dan bisa
segera diambil. Saya pun langsung meluncur ke sana, mumpung pagi – pagi masih
ada waktu luang. Alhamdulillah, tidak pakai antre lama saya bisa mengambil si
Maxy tanpa mengganti biaya servis. Terimakasih ASUS service center Semarang
yang fast respon dan memperbaiki si Maxy juga dengan cepat. Terimakasih juga
tim ASUS pusat dan semua pihak yang sudah membantu saya, semoga Allah membalas
dengan sebaik – baiknya. Aamiin...
Oia, bisa jadi si
Maxy cepat diperbaiki karena memang kerusakannya sedikit. Sebelumnya, suami
saya pernah mengalami hal yang kurang lebih sama. Zenfone 3 Max-nya tiba – tiba
mati total dalam kondisi baterai masih setengah. Tombol power tidak berpengaruh
sama sekali, sewaktu dicoba recharge
pun tidak ada respon. Akhirnya dibawa ke ASUS service center Semarang dan harus
menunggu hampir sebulan sampai gawai tersebut bisa digunakan kembali.
Baca Juga: 5 Alasan Memilih dan Mengganti Smartphone Baru
Baca Juga: 5 Alasan Memilih dan Mengganti Smartphone Baru
Kebetulan pernah
servis laptop ASUS kepunyaan adik juga (suami saya yang ngurusin ke ASUS-nya). Rata
– rata untuk laptop masa tunggunya lebih lama, kurang lebih 1 – 2 pekan untuk
pengecekan. Setelah diketahui masalahnya dan setuju untuk diperbaiki, akan
masuk antrian lagi. Laptop adik saya waktu itu rusak motherboard-nya dan sudah
bukan masa garansi. Biaya penggantian diperkirakan lebih dari setengah harga
laptop sehingga ditarik kembali dan tidak diperbaiki. Untuk itu kami harus
membayar biaya sebesar 50 ribu.
Alhamdulillah, bagi
saya ini merupakan keuntungan memilih gawai yang jelas ada service centernya di
tempat domisili kita. Karena jika tidak (misalnya hanya ada garansi distributor
atau toko) kita sendiri yang akan mengalami kesulitan saat tanpa diduga ada
masalah dengan gawai yang kita beli.
Semoga bermanfaat,
Salam,
Mohon tidak menyematkan link hidup dan spam lainnya :)
Salam