Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jangan Marah Bagimu Surga


Assalamu'alaikum,
Kalau ada ibu yang sering marah, itu adalah saya *tutupmuka*
Entahlah, sudah sering afirmasi bahwa si Kecil itu adalah anugerah, yang proses dari mengandung sampai melahirkan butuh perjuangan berat bahkan menggadaikan nyawa. Tapi... hiks. Saat dia banyak tingkah bawaannya ingin ngomel terus. Maafkan bundamu ini ya Nak...
Lagi – lagi tema #KajianKamisSore kemarin menohok hati saya, apalagi kalau bukan soal menjaga emosi. Yang dibahas oleh ustadzah adalah sebuah hadits tentang ‘Jangan Marah’ dari kumpulan hadits arba’in nawawi.
Abu Hurairah ra.berkata, seorang laki – laki berkata kepada Nasi SAW: “berilah aku nasihat.” Beliau menjawab, ”Jangan marah.” Beliau mengulanginya beberapa kali, “Jangan marah!” (HR.Bukhari).

Beliau mengawali dengan menceritakan kisah Abu Bakar yang menjaga marahnya. Suatu saat seorang yahudi tak dikenal datang menemui Abu Bakar lalu marah – marah begitu saja kepada beliau. Abu Bakar yang saat itu tengah bersama Rasulullah hany diam menanggapi si yahudi tak dikenal tersebut. Dia pun marah – marah dan memaki Abu Bakar lagi. Untuk kedua kalinya, Abu Bakar masih menanggapi dengan diam. Untuk ketiga kalinya si Yahudi memaki, Abu Bakar terpancing emosinya dan membalas kemarahan orang tersebut. Seketika Rasulullah berdiri lalu meninggalkan Abu Bakar.
Abu Bakar yang bingung kemudian menemui Rasulullah dan beliau bersabda bahwa saat Abu Bakar bisa menahan emosinya, sesungguhnya para malaikat berdiri di sekelilingnya. Namun saat Abu Bakar pun marah, para malaikat serta merta meninggalkannya. ((hmm... ini hanya menyadur dari perkataan ustadzah kemarin, dan belum sempat nyari hadits-nya, mohon maaf jika ada kesalahan redaksi)).
Dalam kisah lain, Hasan Al- Bashri pernah didatangi oleh seseorang yang mengatakan apa – apa yang tidak beliau lakukan. Namun beliau menanggapinya dengan tenang dan berkata: “Jika benar apa yang kau katakan maka aku berterimakasih kepadamu karena telah mengingatkan aku. Namun jika tidak benar ya sudah tidak masalah.”
Duh, levelnya jauh banget dengan saya yang masih sangat awam ini. kalau ada orang yang mengatakan sesuatu yang tidak mengenakkan biasanya sudah terbawa emosi dulu lalu dengan wajah menyeramkan bin tegang bilang “Siapa yang bilang gitu?! belum pernah ditabok sambel kali ya?!” dan kalimat – kalimat sejenisnya.
Padahal dalam islam, dikatakan bahwa kekuatan seseorang diukur dari bagaimana dia bisa menahan amarah. Saat seseorang mampu menahan marahnya maka malaikat akan mendoakannya. Seseorang yang mampu menahan amarah artinya dia telah berbuat kebaikan karena marah adalah sebuah kejahatan.
Bagaimana supaya tidak mudah marah? Ada beberapa hal yang bisa menahan kita dari mengumbar emosi, yakni:
1. Memiliki Akhlaq yang Terpuji
Seseorang yang akhlaqnya baik maka dia lebih bisa menahan amarahnya dibanding sumbu pendek tersulut emosi.
2. Bersabar
Dalam Q.S Ali Imran: 200 Allah berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu beruntung.”
Dalam ayat ini, tersirat bahwa kesabaran tidak ada batasnya karena kita disuruh untuk bersabar dan meneguhkan kesabaran supaya menjadi orang yang bertaqwa dan beruntung.
3. Punya Rasa Malu
Hal ini berkaitan dengan hadist yang mengatakan ‘jika kamu tidak malu maka berbuatlah sesukamu’. Kalau pas marah pasti wajah garang, mata melotot, mulut manyun dan sejenisnya kan? Mana cantik tampilan seperti ini? dan lagi seringnya orang yang sedang marah memang tidak ingat dengan rasa malu, adanya bagaimana cara bisa menumpahkan emosinya. Dengan teriak, dengan membanting pintu, melempar barang, dan sebagainya. Hiks. Kita nulis aja yuk saat marah.
4. Bersikap Tawadhu’
5. Selalu Berbuat Baik dengan Sesama
6. Menjaga Lisan dari Mencelakakan Orang Lain
Ini berkaitan dengan ucapan yang biasanya keluar begitu saja saat marah. Salah – salah jika terbiasa mengucapkan hal yang buruk, saat marah kita mendoakan hal yang jelek untuk orang yang membuat kita marah. Bagaimana jika kemudian do’a kita dikabulkan dan artinya kita menjadi perantara atas musibah yang dialami orang tersebut? Na’udzubillah...
7. Mudah Memberi Maaf
Meminta maaf itu sulitnya masyaALlah... namun ternyata memberi maaf lebih berat dari meminta maaf. Karena ada hati yang terlanjur tersakiti. Hiks.  
8. Menahan Amarah
9. Wajahnya Senantiasa Berseri – seri  
Yuk, kita bareng – bareng senyum pakai rumus 2-2-7. Tarik bibir kanan sepanjang 2cm, tarik bibir kiri 2cm lalu tahan selama 7 detik. Bagaimana? Enakan? Segar? Nggak emosi lagi? Siiip!
Itu dia beberapa hal yang bisa menjauhkan kita dari terbawa emosi dan marah – marah nggak jelas. Semoga saya bisa mengaplikasikannya. Nyesel banget setelah marah – marah ke sikecil, tapi sudah terlanjur marah dan dia sudah merekam, meski saya minta maaf pun tetap akan ada di memorinya kan? Hiks.
Semoga kita senantiasa mamahami bahwa kesabaran adalah kunci yang paling utama untuk menahan amarah. Selain itu, menahan amarah adalah salah satu jalan untuk menuju surga.
Bagaimana jika sudah terlanjur marah?
Imam Ahmad dan Abu Daud meriwayatkan bahwa rasulullah SAW bersabda: “Jika salah seorang diantara kalian marah dan dia berdiri, maka duduklah. Karena kemarahan akan hilang. Jika belum juga hilang maka berbaringlah.”
Dalam hadits yang lain dikatakan”
Sesungguhnya amarah itu dari setan, dan setan diciptakan dari api. Jika seseorang di antara kalian marah maka berwudhulah.” (HR Ahmad dan Abu Daud).
Allahua’lam bishshawab,
Semoga bermanfaat,

Salam,

2 komentar untuk "Jangan Marah Bagimu Surga"

  1. aku pun sama mak...kalo udah ngomel panjang x lebar x tinggi sampe akhirnya lupa apa yang diomelin jane hahahahaha

    BalasHapus