Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

[REVIEW] Pakai Washable Menspad, Ribet Nggak sih?!



[REVIEW] Pakai Washable Menspad, Ribet Nggak sih?!
Assalamu’alaikum, happy Monday, Temans! Selalu semangat kan?! selamat kembali dengan rutinitas dan pekerjaan weekdays yak!
Waktu pulang kampung pekan kemarin, saya ketemu dengan sepupu yang tiba-tiba tanya seputar washable menspad alias pembalut cuci ulang. Iya, saya memang jualan washable menspad, clodi dan teman-temannya. Makanya agak sungkan mau nulis itu di sini. tapi akhirnya nulis aja deh, daripada masih banyak orang yang ragu mau pakai washable menspad.
Oke, karena judulnya review , saya mencoba untuk menuliskan pengalaman saya menggunakannya.

Kenapa Tertarik dengan Washable Menspad?
Saya cerita dulu ya, awalnya dulu saya tertarik adalah semenjak mengenal clodi. Waktu itu dalam persiapan melahirkan si kecil, saya mulai hunting perkap bayi yang aman dan murce. Ketemulah sama clodi. Mahalnya....! begitu kesanku pertama kali waktu teman saya yang jualan clodi menyebutkan sederetan angka untuk menebus 1pc clodi. Iya, bagi saya harga sekitar Rp. 70.000/pc itu cukup mahal. Tapi, setelah menimbang-nimbang dan akhirnya tergoda untuk membeli clodi, jatuhnya jadi murah juga karena bisa dipakai sampai usia hasna 2 tahun.
Sebenarnya punya niat mulia juga untuk mengurangi sampah. Yeah! Saya bukan ibu ideal yang say no to dispo, tapi saya sesuaikan saja dengan kemampuan dan kebutuhan saya. saat stay di rumah saya
usahakan untuk selalu menggunakan clodi, tapi saat bepergian saya lebih memilih yang simpel dengan disposable diaper.
Begitu juga dengan washable menspad. Saya menggunakannya sejak nifas pasca melahirkan Hasna. Alhamdulilah, sejak pertama kali menggunakan saya langsung jatuh cinta. Saya memilih menggunakan merk GG. Alasan kenapa menggunakan GG karena itu harga yang worth it sama kantong dan tersedia di supplier. Waktu itu sedang ready 2 merk, GG dan Baby_Oz yang harganya jauh lebih mahal. Maka saya pilih GG dengan harga Rp.30.000/pc untuk yang day dan Rp. 36.000/pc untuk nite (kalau sekarang harga naik sedikit).
Oia, waktu masih tinggal di Wonosobo, ada teman yang pernah menawari washable menspad juga dengan kisaran harga Rp.15.000 – Rp. 20.000/pc tapi waktu itu saya belum tertarik karena melihat bahannya yang sepertinya kurang nyaman, bawahnya tidak ada lapisan waterproof, dan saya sangsi jika di Wonosobo akan cepat kering.  Bener juga sih, wong di Semarang yang panas gini juga keringnya lebih lama dibanding pakaian biasa.
Yuk ah, kita bahas kelebihan dan kekurangannya dulu

Kelebihan Washable Menspad

Go green!
Yup! Ini alasan utama banget untuk menggunakan produk yang washable. Tentunya, kalau menggunakan bahan yang bisa dipakai ulang paling tidak dalam jangka waktu dua tahun lebih, akan mengurangi penggunaan pulp dan akan mengurangi penggunaan kayu sehingga mengurangi penebangan hutan.
Memang, ini hanya sebagian kecil dan (bisa jadi) hampir tidak ada pengaruhnya terhadap keberadaan hutan di Indonesia. Tapi, jika jutaan orang melakukan hal yang sama, saya yakin pasti akan berpengaruh. Anggaplah seperti bola salju yang menggelinding dan tiba-tiba menjadi besar. jika setiap ibu menyusui bisa mengurangi satu saja disposable diaper tiap harinya, pasti akan mengurangi konsumsi kayu untuk produksi dan produksi sampah. Bayangkan ada berapa banyak ibu dengan bayi!
Begitu juga dengan penggunaan menspad. jika setiap bulannya para perempuan dalam usia produktif bisa mengurangi penggunaan dispo menspad, akan banyak sekali sampah yang terkurangi. Simpel kan? konsepnya hampir seperti mengurangi penggunaan plastik yang booming akhir-akhir ini. Mudah kan?
Kan harus nyuci juga, bakalan ngabisin air dong? Hm.. nggak juga, sama aja dengan pakai dispo menspad. habis pakai kan juga kudu dibilas dulu sebelum dibuang, bukan?

GG menspad day & nite
koleksi pribadi

Lebih Murah
Kalau harga perbijinya sih memang tergolong mahal. Contohnya untuk merk GG harga 30 rb dan 37rb tetapi kelemahannya, insert tidak bisa dikeluarkan sehingga lebih lama kering. Merk GG dan cluebebe kualitasnya pun sama, dengan harga yang sama. Sedangkan untuk Baby_Oz, harga berkisar Rp. 40.000/pc. Kelebihannya untuk merk ini, insert bisa dilepas sehingga bisa lebih cepat kering.
Jika ingin mencari merk lain yang lebih murah tak ada salahnya, toh fungsinya sama. Biasanya para penjual/olshop perlengkapan bayi menyediakannya.

Tidak Menimbulkan Iritasi
Penting banget nih, menjaga anggota tubuh apalagi seputar Miss.V. Teman-teman sering mengalami iritasi saat masa haidh? Saya nih sering banget terutama pas lagi ‘banjir’. Nah, sejak pertama kali memakai washable menspad, saya langsung jatuh cinta karena permukaannya kering seperti clodi yang dipakai bayi. Bagian yang menempel di kulit terbuat dari bahan fleece yang lembut sehingga saat dipakai aktivitas pun seperti memakai celana dalam biasa.
Untuk daya serapnya juga cukup oke. Meskipun menampuh darah haidh yang banyak, warna di permukaan hanya nge-pink, jadi saat mau mencucinya terlihat bersih. Padahal kalau disiram air langsung keluar semua tuh yang tadinya diserap menspad. maaf ya Temans, yang bagian ini nggak mungkin ada fotonya.
Saya punya kenalan bidan yang dinas di RS. Roemani. Jika ada pasien yang mengeluh mempunyai masalah dengan bagian kewanitaannya, beliau selalu merekomendasikan untuk menggunakan washable mendpad.

Spec GG menspad
Itu dia kelebihannya dalam pandangan dan pengalaman saya selama menggunakan GG. Kekurangannya apa? Yukk.. lanjuut!

Harus Rajin Nyuci
Iyup! Ini penting banget, karena kalau kita pakai yang dispo kan setelah dipakai bisa langsung dibuang. Kalau yang satu ini, kudu banget dicuci pakai tangan. Catat ya, pakai tangan! Hehe. Karena kalau dicuci pakai mesin cuci, bakalan lebih cepat rusak. Lagian masa mau nyuci beberapa biji menspad di mesin cuci? Sayang mesin cucinya sama capek nunggunya, Sis!  
Tenang, nyucinya mudah banget ko! Tinggal guyur/semprot dengan air sampai darahnya hilang, setelah itu rendam dalam laruran sabun cuci piring. Kalau saya pakai s*nlight karena nyuci piringnya pakai itu. pakai merk lain juga bisa, memang disarankan untuk mencucinya dengan sabun cuci piring. Rendam sebentar, lalu kucek sedikit (jangan keras-keras karena bisa merusak lapisan waterproofnya), setelah itu bilas sampai busanya habis, lalu jemur sampai kering dan siap digunakan kembali.
Boleh nggak sih dikeringin dengan spinner mesin cuci? Boleh ko, tapi sebentar aja buat ngilangin air supaya cepat kering. Kalau saya pakai mesin cuci dengan pengering 1-5 angka, saya keringkan maksimal di angka 1.

Untuk yang ‘Banjir’, Rawan Bocor
Sebenarnya menggunakan dispo menspad pun tidak ada jaminan tidak bocor ya? Tapi pembalut kain ini seluruh permukaannya adalah kain fleece yang mana sebagiannya dikaitkan dengan kancing/snap di celana dalam. Otomatis ada sebagian permukaan pembalut yang berada di bawah celana dalam, sehingga saat darah haidh mengalir deras bisa tembus lewat permukaan itu.
Seharusnya, pemakaian aman menspad adalah maksimal 3 jam agar bakteri yang berada di dalam darah tidak membahayakan area Miss.V. iya sih, mau pakai dispo atau washasble kalau leih dari 3 jam memang kurang aman. Cuma kalau malam hari sih kadang terserang rasa malah untuk bangun dan mengganti.

Bagian luar menspad GG
koleksi pribadi

Butuh Persediaan Lebih Banyak
Berapa kali ganti menspad selama 24 jam? Jika diasumsikan menggunakan menspad selama 3 jam, maka dalam 24 jam kita butuh paling tidak 8pcs dan harus ‘kejar tayang’ untuk mencucinya. Kalau saya sementara ini hanya punya 6pcs (4 day dan 2 nite) sejauh ini masih aman karena setiap ganti langsung dicuci, dikeringkan sebentar dengan mesin cuci, lalu dijemur langsung dibawah terik matahari. Kalau sedang malas nyuci, kadang mengganti dengan disposable 1 kali. Lumayanlah, untuk mengurangi sampah, karena biasanya saya bisa pakai sekitar 5-7pcs dispo dalam sehari.

Ribet Nggak sih?
Kalau menurut saya nggak ribet, Temans! Cuma butuh sedikit lebih sabar aja. Kalau yang bekerja kantoran pun masih bisa menggunakannya dengan membawa 1-2pcs untuk cadangan. Setiap kali ganti bisa diguyur untuk menghilangkan darahnya, lalu simpan dalam kantong plastik/kantong khusus, cuci setelah sampai di rumah.
Tapi, urusan ribet dan nggak kan kita sendiri yang tahu ya.. jadi silakan teman-teman melihat sendiri aktivitasnya sehari-hari bagaimana, apakah memungkinkan menggunakan menspad fullday atau dikombinasikan dengan pembalut dispo.
Sejauh ini saya juga nyaman aja sih pakai pembalut GG ini. Kalau bepergian sebentar dalam kondisi tidak deras, saya berani menggunakannya. Tetapi jika kondisi deras saya lebih memilih menggunakan pembalut dispo agar lebih aman selama di luar rumah.
Well, namanya testimoni pastinya subjektif sekali ya! Iyes! Karena itu adalah pengalaman penggunanya. So, dikembalikan lagi ke Teman-teman semua. Kalau ingin pakai washable menspad tapi masih ragu, bisa mencoba beli sedikit dulu untuk percobaan.
Sekarang ini banyak juga pembalut cuci ulang dengan harga yang miring, meskipun lapisan waterproofnya berbeda dengan yang harga tinggi, tapi fungsinya sama. Kebetulan untuk yang seperti itu saya belum pernah mencobanya karena sudah cukup dengan si GG. Barangkali lain kali perlu juga mencoba beberapa pcs merk lain ya, untuk perbandingan.

Baca juga:


Semoga bermanfaat,
Salam,

40 komentar untuk "[REVIEW] Pakai Washable Menspad, Ribet Nggak sih?!"

  1. Gampang geser2 gtu ga klo kitanya banyak gerak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nggak ko Mba, banyak geraknya bukan yang dipakai misal lari2 gitu ya..
      karena bawahnya pakai snap, jadi enak gitu.. ^^

      Hapus
  2. Ketika saya smp sampai kuliah kadang pakai yang kain. Dibuatkan bapak saya karena saya 5 bersaudara perempuan. Jelas lebih irit (mengurangi sampah dan pengeluaran). Sekarang juga gitu, sadar lingkungan.
    Bermanfaat artikelnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih banyak Mba Ima..

      dulu saya juga waktu SMP pakainya kain terutama pas di rumah ^^ kalau ke sekolah aja pakai pembalut yang beli ^^

      Hapus
    2. Kalau dulu mikirnya bukan karena lingkungan sih, tapi biar irit ga perlu banyak2 beli pembalut. hihi

      Hapus
  3. Kaya clodi yg buat baby yah mba? Mungkin klo lg pergi, bisa pakai yg dispo dulu yaa mba. Aku tertarik mau nyoba, klo ibuku malah kain aja gitu hehe, jadul enak kata beliau..
    Salam kenal mbaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mba Uci, bahannya sama dengan clodi yang buat baby. Silakan Mba, semoga cocok ya setelah mencoba :)
      Bener banget, daripada mempersulit sih ya, kalau pas butuh praktis ya pakai dispo aja ^^

      dulu saya juga pakai kain mba, bekas jarik, hihi

      Hapus
  4. sempat mau jualan/reseler pembalut cuci ulang ini, namun di kampung responnya masih kurang Mbak...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama Mba, di kota juga belum semua orang mau makai, pada mikir takut ribet biasanya :)

      saya pun sekarang nyetok dikit2, dan lama banget kejualnya. hehe

      Semoga jadi laris ya Mba jualannya :) aamiin..

      Hapus
  5. Aku belom pernah nyoba yang ini, tapi dulu waktu jaman sekolah sama Mama suka dibikinin yang dari handuk biar bisa di cuci pakai hehee.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihi. Saya dulu pakai kain bekas jarik, Teh :) jaman SMP

      Hapus
  6. Dan aku nyesel nggak pake clodi mbak. Lah, sekarang berat di dompet. Kalau utk pembalut aku free mbak soale ikut KB malah gak mrns.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Program Mba, ntar anak ke-2 pakai clodi, persiapannya bisa mulai dari sekarang atau pas mulai hamil, beli clodi dikit2 dulu, kalo ga jadi berat :)

      Hapus
  7. Aku juga pakai yang bisa di cuci. Ramah lingkungan dan hemat (emak2 banget hihihi) baby ku juga akhirnya pakai clodi merk GG. Sampai untuk breastpad juga aku pakai merk ini karena emang lembuy banget

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aaih! toss dulu kalau gitu Mba Pita.. :) saya juga breastpad-nya GG, soalnya waktu mau beli di supplier saya pas semua BP habis, ternyata di babyshop langganan ada yang jual GG. alhamdulillah.. ^^
      kebayang kalau ga pakai BP wuih.. bisa habis banyak BP dispo, harganya kan lumayan juga.. :D

      Hapus
  8. Masih menimbang-nimbang nih, pengen ganti pake washable menspad.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ayok Ma.. diocba dulu sedikit, biar ngerasain :)

      selamat mencoba ya..

      Hapus
  9. Aku belum pernah pakai, hihii... kecuali jaman sekolah dulu pakai kain lembut kayak dibuatin ibu. Sejak kerja dan bisa cari duit sendiri malah pakai dispo, hihii

    BalasHapus
    Balasan
    1. Huum Mba, zaman aku awal2 mens dulu juga pakai kain, tapi belum kenal yang model ginian.. hehe

      aku juga, belum lama lah pakai ini, itu pun masih nyetok dispo juga terutama pas buat pergi sama pas yg kain ga kering

      Hapus
  10. dari dulu penasaran dengan washable menspad ini, pengen juga nyobain karena nyokap jaman dulu juga pake model seperti ini, kirain ribet, ternyata nggak ya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nggak ribet ko Mba, cuma memang butuh sedikit lebih telaten aja buat nyuci pakai tangan :)

      Hapus
  11. aaakuuu punya tapi belum pernah make.. cuma nanti abis lahiran coba ahh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siiip! moga lancar kehamilan dan lahirnya nanti ya Mba.. sehat ibu dan dedek, lancar asinya juga :*

      Hapus
  12. Blm pernah mbak.. Pas heboh2 nya ktnya yang dispo bikin kanker serviks, pernah sbntr beralih ke kain. Tp bbrp bulan, nggak tlaten nyucinya krn harus lbh lama. Kadang ttp ninggalin noda gitu. Akhirnya balik lagi ke yang sekali pke-cuci-buang.Tp model ginian..kyknya enak yaa..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mba, enak...
      padahal yang menyebabkan kanker itu mgkin karena kelamaan pakainya ya :)

      kalau yang model seperti clodi ini, masih ada sedikit noda setelah dijemur di bawah matahari jadi putih lagi Mba.. meskipun tetap juga kalau airnya kurang jernih lama-lama jadi nggak putih bersih lagi ^^

      Hapus
  13. Saya belum pernah pakai, mbak Arin, tapi boleh dicoba nih. Saya kalau haid 3 hari 'banjir' 3 hari flek-flek gitu, dan yang flek-flek ini yang ngabisin pembalut karena tiap mandi harus ganti meski nodanya dikit. Mungkin bisa diganti dengan produk ini ya biar lebih irit :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama kek saya Mba Anjar.. 3 hari pertama biasanya saja jadi mager gara2 selalu banjir :)

      Selamat mencoba ya,

      Hapus
  14. Dulu awal-awal haid pakai pembalut kain yg harus dicuci, tapi setelah rada gedean dan bisa beli sendiri jadi beralih ke yg disposable sampe sekarang mba

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya juga dulu gitu, Bu Ev.. :)

      Boleh lah dicoba Bu, untuk anak-anak barangkali :)

      Hapus
  15. hi..hi..ada to produk yang kayak gini.kirain baby aja ya mbak. belum pernah pk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ada, Mama Lala..

      bisa buat dicoba nanti kalau Kak Lala-nya haidh deh :)

      Hapus
  16. Aku belum pernah pake clodi soalnya sejak kuret terakhir mensnya jadi jarang juga, persediaan pembalut sekali pakai juga masih banyak dan utuh.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga sehat-sehat, Mba Ratna.. semoga do'a-do'anya diijabah Allah. aamiin.. :*

      Hapus
  17. jujur saja saya belum pernah make yang beginian Mba, tapi setelah membaca review ini jadi tertarik pengen nyoba :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Selamat mencoba, Mba Ira.. :)

      Nyoba-nya sedikit dulu, kalau cocok baru nambah beli lagi. hihi

      Hapus
  18. Balasan
    1. Enakeun ya Mba Indri..

      sekarang kenapa ga pakai Mba? ;)

      Hapus
  19. Aku belum pernah pakai, mba. Kayaknya lebih hemat dan nyaman di kulit ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nyaman di kulit, Mba.. nggak bikin iritasi karena bahannya lebih lembut dari bahan celana dalam ^^

      Hapus