Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Es Kuwut dan Kisah PPT (Para Pencari Takjil)


Suka nonton serial TV special ramdhan PPT (Para Pencari Tuhan)? Saya tidak akan membahas sinetron itu, temans. Tapi ada cerita lain tentang PPT, yaitu Para Pencari Takjil. Entah siapa yang pertama kali mengeluarkan istilah plesetan ini, tapi bagi kami anak kos, menjadi PPT adalah keniscayaan terutama saat kantong kempis menyisakan uang ongkos mudik yang lebih mahal dari biaya transportasi di hari yang lain.
Biasanya, yang jadi PPT sih kaum adam yang tak malu-malu menggilir masjid demi masjid di sekitar kos untuk mendapatkan takjil dan atau makan malam gratis. Anak perempuan, gengsinya lebih besar jadi merasa sungkan untuk datang ke masjid sebelum berbuka, kecuali dalam kondisi sangat terpaksa.

Itu sih saat aku kos dulu ya, di Semarang. Beda lagi sama adikku yang baru masuk kuliah di setelah aku lulus. Rupanya sudah jamak mahasiswa mau laki-laki atau perempuan menjadi PPT. Tak apa sih, toh yang memberikan takjil dan menu berbuka lainnya insyaAllah ikhlas dan dia akan mendapatkan pahala sama seperti orang yang berpuasa. Istilahnya sih para PPT itu ‘menolong’ donatur juga. Hehehe.
Berhubung saya jarang sekali menjadi PPT, suatu hari pulang dari kampus lewat adzan maghrib dan tidak membawa sekedar air putih untuk membatalkan puasa. Langsung deh berbelok ke masjid terdekat berharap ada sisa takjil. Rupanya, sudah kering semua teko dan gelas-gelasnya tengah dibereskan oleh petugas. Mau lanjut berwudlu pun airnya habis dan petugas yang tadi sedang membereskan perlengkapan berbuka tak terlihat lagi dimana. Yasalam...
Lagi-lagi namanya anak kos paling semangat kalau diajak acara buka bersama (gratis) misalnya di rumah dosen, atau di kampus. Suatu hari kami akan tarling (tarawih keliling) ke rumah salah satu dosen yang kediamannya cukup jauh. Seperti biasa, kami berangkat ba’da ashar agar sebelum maghrib sudah sampai di tempat. Sialnya, beberapa teman terlambat dan kami berempat dengan dua motor tertinggal rombongan. Sibuk mencari jalan menuju tujuan, adzan maghrib berkumandang dan kami berhenti untuk shalat maghrib setelah membatalkan puasa dengan segelas air mineral untuk kami berempat.
Begitu kami selesai wudlu, seorang bapak yang sepertinya takmir masjid tergopoh-gopoh menghampiri kami dengan membawa baskom berisi bungkusan kolak dan gorengan.
“Silakan, Mba.. dibatalkan dulu puasanya, ini ada takjil, monggo...” kata beliau ramah. Kami saling berpandangan bingung dan hanya mengucapkan terimakasih dalam-dalam. Alhamdulillah.. PPT yang tidak sengaja malah dapat rejeki, ya.
Es Kuwut, Menu Andalan Berbuka Puasa di Kos
Es Kuwut. sumber gambar: twitter.com

Kos yang saya tempati bersama teman-teman termasuk cukup jauh dari kampus tapi dekat dengan berbagai fasilitas. Salah satunya adalah pasar yang hanya berjarak 50 meter. Hal inilah yang membuat kami selalu bersemangat untuk memasak sendiri dengan iuran tiap bulan, tak terkecuali saat bulan Ramadhan.
Waktu itu hampir setiap ramadhan selalu tersedia banyak buah belewah yang segar untuk dibuat minuman. Oia, sedang ngetrend juga es kuwut khas Bali sehingga kami sering membuatnya. Menjelang maghrib, makanan dan minuman telah tersedia di meja yang seluas bangunan rumah (baca:lantai, karena kami sebenarnya tidak punya meja besar). Hanya ada satu meja kecil yang kami beri nama ‘Meja Halal’ karena ada kesepakatan bahwa makanan apapun yang tergeletak di atas meja berarti boleh dimakan oleh penghuni kos lainnya.
Kami juga sering membuat es kuwut untuk acara-acara bukber di kampus. Ini jika dana-nya cukup ya, kalau dana yang tersedia terbatas kami hanya membuat es belewah yang simpel, hanya butuh belewah serut, sirup, air, dan es batu. Tara! Dalam sekejab es belewah sirup segar siap dinikmati.
Sssttt...! jangan bilang-bilang kalau dalam partai besar kami mengaduk sirupnya dalam ember besar jika tidak ada panci. Tenang, embernya bukan ember yang biasa kami pakai buat merendam cucian, ko. Dijamin bersih. Hihi.
Resep Es-Kuwut ala Kos Saffaanah
Kos kami namanya Saffaanah, yang konon artinya mutiara. Eh, lanjut bahan es kuwutnya ya, nggak tahu resep aslinya bagaimana, tapi kami sebut saja itu es kuwut, karena memang mirip.
Bahan:
  • ½ butir belewah ukuran sedang
  • ½ butir melon ukuran sedang
  • 1 butir kelapa muda (air dan dagingnya)
  • 1 sdm biji selasih, cuci lalu rendam dengan air panas
  • ½ kg gula pasir
  • 5-10 butir jeruk nipis, peras airnya agar lebih terasa
  • Beberapa lembar daun jeruk
  • 1 liter air
  • Es batu secukupnya

Cara membuat:
  • Serut belewah dan melon, sisihkan
  • Rebus gula pasir dengan air, tambahkan daun jeruk untuk menambah aroma. Setelah mendidih, sishkan
  • Siapkan wadah yang cukup, masukkan semua bahan yang tersedia, aduk-aduk, dan tambahkan es batu
  • Es kuwut siap dihidangkan

Bagaimana, teman? sudah pernah mencoba membuat es kuwut sendiri di rumah? Segar sekali untuk melepas dahaga saat berbuka, bukan?
Kalau punya cerita seputar PPT, boleh juga sharing di sini, sambil mengenang masa lalu.

Salam, 

16 komentar untuk "Es Kuwut dan Kisah PPT (Para Pencari Takjil)"

  1. Hahaa.. jadi ingat masa2 ngekos dulu..m upss.. mba es kuwet kayaknya enak. Gampang pula bikinnya.. untung lihatnya ga lagi saum.. hihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihi. Iya Mba, sengaja posting malam2, semoga kalo ada yang BW siang2 ga baper ya.. Nti aku share nya pending dl aja deh.. :P

      Hapus
  2. Cangkirnya yang di atas lucu banget kakkkk.. Cangkir turki ya? Soalnya dulu pernah dikasih penpal dari Turki, mirip banget ukirannya dan warnanya sama-sama silver:D
    Salam kenal kak Arina!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal, Febby.

      Iya, itu cangkir Turki Say.. Ilustrasi aja, ambil gambar di pixabay :D

      Hapus
  3. waah yang bikin seru dr es kuwut kayaknya jeruk nipisnya deh..seger2 gimanaa gt

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mba, rasanya jd manis ada kecut2nya jd segeer :) Ayo Mba dicoba

      Hapus
  4. Wah es kuwutnya terlihat segeeerrrr, kapan-kapan nyoba bikin ah. Aku biasanya jeruk nipis cuma dikasih gula pasir aja, kadang tambah cao hehe :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Seger banget Mba, boleh tuh kapan2 dicoba :)

      Hapus
  5. Jiaaah ppt, para pencar takjil. Wkwk..
    Seru banget memang ya mba masa2 ngekos dulu. Es kuwutnya juga nampak segerrr..
    Makasih sudah share ya mbaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe. Iya, masa2 *nggaktahumalu* wkwkwkwkwk

      Semoga bwrmanfaat ya..

      Hapus
  6. wih enak nih es kuwet, gimana rasanya yah belum pernah nyoba nihjadi ngiler

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mudah ko Mas Bimo kalo mau nyoba bikin sendiri :)

      Hapus