Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Berlomba - lomba dalam Kebaikan dan Ibadah di Bulan Ramadhan


Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamu’alaikum, Teman-teman...
Tinggal menghitung detik, bulan mulia yang kita nantikan akan tiba. Ramadhan yang suci sudah ada di hadapan, kita sambut dengan gegap gempita kebahagiaan.
Marhaban Yaa Ramadhan... saya pribadi dan keluarga mengucapkan selamat menunaikan ibadah di bulan puasa Ramadhan, mohon maaf lahir dan batin. Semoga Allah memudahkan kita untuk mengoptimalkan setiap waktu beribadah di hari dan malamnya, aamiin...
Sebenarnya terlambat sekali menuliskan tentang hal ini, tapi semoga saja bermanfaat yes!
Puasa, adalah ibadah yang setiap tahun datang dan selalu dinantikan oleh umat muslim se dunia. Pasti senang dong ya, karena di bulan ini Allah memberi diskon pahal besar-besaran bahkan nggak perlu pakai antri dan berdesa-desakan seperti di mall. Hehe. Tak lama setelah ramadhan akan  datang musim haji dimana ada hari raya ‘Idul Adha di dalamnya.
Menurut kisah-kisah terdahulu, para sahabat nabi akan menyiapkan dan dalam hati membuncah rindu menjemput ramadhan bahkan saat ramadhan baru saja berlalu, paling tidak selama 6 bulan sebelumnya sudah menyiapkan diri untuk ibadah mulia di bulan suci. Hiks! Jadi malu, kalau saya mah ramadhan berlalu malah senangnya bukan main karena itu artinya jadwal mudik dan berkumpul bersama keluarga besar. Sebenarnya boleh juga sih ya merasa senang karena kalau di Indonesia ada tradisi silaturrahim di bulan syawal. Yang kurang tepat jika senang jika ramadhan berlalu karena memang tidak suka dengan kehadirannya.  
Sebelum ramadhan, setidaknya ada beberapa hal yang harus disiapkan, antara lain: (nah, ini yang kubilang terlambat karena yang ditunggu sudah hampir tiba. Semoga jika tidak berguna sekarang bisa bermanfaat di kemudian hari. Aamiin..)

Persiapan Ilmu
Persiapan ilmu penting karena manusia yang beramal tanpa berilmu pahalanya bisa tertolak. Ilmu tentang puasa atau fiqh puasa bisa kita pelajari melalui majlis taklim, ceramah di radio, TV, buku, dll. Membuka-buka aturan, hal-hal yang membatalkan puasa, dll yang mungkin sudah dihafal tidak ada salahnya agar me-refresh otak dan pengetahuan kita.
Pengetahuan mengenai siapa saja yang boleh atau bahkan diharuskan untuk membatalkan puasa, bagaimana saat dalam perjalanan, dll. Kalau saya sih sukanya baca FIQIH PUASA (Dr. Yusuf Qardhawi) karena mudah dipahami.

Persiapan Fisik
Puasa adalah salah satu ibadah yang sangat berhubungan dengan fisik, mulai dari puasa itu sendiri yaitu menahan lapar dan haus dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari sampai shalat tarawih, tilawah, dll. Jika fisik tidak kuat, puasa tidak lancar maka ibadah yang lain pun terbengkalai. 
Penting juga untuk menyiapkan berbagai suplemen agar tetap fit. misalnya kurma, sari kurma, madu, atau suplemen lain yang biasa dikonsumsi. 
Persiapan Mental
Di dalam jiwa yang sehat terdapat tubuh yang kuat, right?
Persiapan Materi
Persiapan materi utamanya adalah untuk membayar zakat fitrah.
Selain itu, meskipun harusnya tidak ada yang berbeda (dalam urusan makan terutama) antara ramadhan dengan hari-hari sebelumnya, tetapi selalu saja di bulan ramadhan hingga ‘Idul Fitri harga kebutuhan pokok meningkat drastis yang menyebabkan kaum ibu harus lebih cermat mengatur uang belanjanya. Persiapan materi penting agar asupan terjaga dan tubuh tetap fit saat berpuasa. Meskipun begitu, bukan berarti harus memaksakan harus makan ini-itu jika tidak mampu.
Terlebih di Indonesia, ‘Idul Fitri (umumnya) berarti harus pakai baju baru, mukena baru, dll. Hati-hati ya Teman, jangan sampai kalap nanti malah harus nombokin uang THR gara-gara beli yang sebenarnya kurang perlu. Tak ada salahnya membeli berbagai macam hal asal harus diingat prioritas dan kemanfaatannya.

Oia, beberapa waktu yang lalu saat menghadiri kajian tarhib Ramadhan atau semacam kajian untuk menyambut ramadhan, ustadzahnya menyampaikan tentang keharusan kita untuk berbahagia saat menyambut ramadhan dan menciptakan suasana bahagia itu dalam lingkungan keluarga dan sekitar kita. Paling tidak seperti menyiapkan diri dan rumah kita sebelum datang ramadhan. Ehm.. saya sih cuma beres-beres kamar saja, kalau rumah hanya perlakuan seperti biasa, hehe.
Beliau juga menyampaikan dan mengingatkan kembali beberapa hal yang istimewa dan hanya ada di bulan ramadhan, sebutlah karakteristik bulan Ramadhan.
Shiyam
Ramadhan juga disebut sebagai syahru ash-shiyam (bulan puasa), karena ibadah utama di bulan ini adalah puasa wajib, sementara ibadah puasa di bulan-bulan lainnya adalah sunnah. Musafir, Orang sakit, Ibu Hamil/Menyusui boleh membatalkan puasanya jika tidak kuat. Kalau memungkinkan tentu saja lebih afdhal berpuasa.

Baca: Tips Lancar Puasa Ibu Menyusui
Sahur
Ibadah sahur adalah ibadah sunnah, tapi berat untuk melaksanakan dan terkadang setelah sekian hari berpuasa dan berdalih sudah betah puasa tanpa sahur, sebagian orang menjadi malas untuk makan sahur. Padahal selain sebagai asupan kita dan pasokan energi untuk satu hari, di dalam sahur juga terdapat berkah dan pahala.
Berbuka puasa
Dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Orang yang berbuka puasa mempunyai dua kebahagiaan yang bisa ia rasakan; kebahagiaan ketika ia berbuka dan kebahagiaan ketika ia bertemu dengan Rabb-nya karena puasa yang dilakukannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Kurma, untuk berbuka puasa sekaligus sumber energi
Jika sunnah sahur adalah mengakhirkannya, maka sunnah berbuka adalah menyegerakan, Sebagaimana hadits dari Sahl bin Sa’ad radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda, “Orang-orang (umat Islam) senatiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka.” (Muttafaqun ‘alaih)
Shalat Tarawih (Qiyamu Ramadhan)
Shalat tarawih ini super special ya temans, karena tidak ada di bulan-bulan lainnya. jadi sayang dong kalau sampai melewatkan shalat tarawih ini. Jika tidak bisa melaksanakannya secara berjamaah di masjid bisa juga dengan berjamaah atau sendiri di rumah. Raka’atnya sesuai sama masing-masing yes! Tidak ada yang salah (apalagi saling menyalahkan) karena masing-masing sudah punya landasannya.
Tilawah
Pahala membaca Al-qur’an di bulan ramadhan jauh melebihi pahala membacanya diselain ramadhan.
Siapa yang membaca satu huruf dari Al Quran maka baginya satu kebaikan dengan bacaan tersebut, satu kebaikan dilipatkan menjadi 10 kebaikan semisalnya dan aku tidak mengatakan “alif lam mim” satu huruf akan tetapi Alif satu huruf, Laam satu huruf dan Miim satu huruf” ( HR. Tirmidzi dan dishahihkan di dalam kitab Shahih Al Jami’, no. 6469)
Duuh.. siapa yang nggak mau dengan ‘diskon’ pahala ini?!
Dalam kesempatan yang lain, Ustadzah Harmeli al-hafidzah menyampaikan tentang keutamaan tilawah dan mengkhatamkan Al-qur’an selama bulan ramadhan.

jangan sampai ia hanya menjadi pajangan dan berdebu
“Kita ‘mewajibkan’ diri untuk punya target untuk khatam Al-qur’an lebih dari satu kali. Buat target khatam 5 – 6 kali sehingga paling tidak jika targetnta tidak tercapai, sudah dapat setengahnya,” kata beliau.
Berat?! Sebenarnya tidak terlalu berat jika kita sudah memahami ritme dan kecepatan kita membaca Al-qur’an. Bagi yang sudah lancar dan biasa membaca tartil, bisa dengan membacanya lebih cepat atau yang dikenal dengan hadr. Catatannya, membaca cepat tanpa mengabaikan tajwid dan makharijul hurufnya.
Ada orang yang bisa menyelesaikan 1 juz dalam waktu 1 jam, yang lain bisa 40 menit, 30 menit, bahkan 15 menit. Untuk itu, sediakan dan atur waktu sesuai dengan target yang kita punya (misalkan satu hari 5 juz), bagi yang bisa khatam 1 juz dalam 1 jam berarti harus mengalokasikan selama 5 jam. 5 jam tersebut bisa dibagi lagi menjadi beberapa menit atau beberapa jam agar terakumulasi target setiap harinya.
Banyak kan ya, ada broadcast lewat BBM atau WA tentang metode mengkhatamkan Al-qur’an selama bulan ramadhan. Ada cara A, B, C dst yang bisa menyesuaikan dengan diri kita yang paling tahu kondisinya. Lebih penting berkomitmen dengan target tersebut misalnya ba’da subuh harus minimal 1 juz, sebelum tidur harus membaca 1 juz, dll.
Kenapa harus ada target? Tentunya agar kita berlomba-lomba dalam beribadah, bukan untuk sombong-sombongan sudah khatam berapa kali. Belajar dari Imam Syafi’i, setiap ramadhan bisa khatam Al-Qur’an selama 60x alias 1 hari membaca 60 juz. Mustahil? Tidak juga! Coba tanyakan pada santri pondok pesantren tahfidz, biasanya mereka ada semacam ujian sebelum mendapatkan ijazah al-hafidz/ah yaitu dengan membaca Al-qur’an bil-ghaib 30 juz selama sekian jam kalau tidak salah maksimal 12 jam dan jika melebihi waktunya maka ijazahnya akan ditunda.
Ustadzah harmeli mengaku bisa selesai dalam waktu 8 jam, sementara kakak kelasnya bisa 6 jam. Imam syafi’i yang basic-nya memang bahasa Arab pasti jauh lebih cepat lagi. Katakanlah jika beliau bisa khatam dalam waktu 5 jam maka beliau hanya menghabiskan 10 jam untuk khatam 2x dan tersinya 14 jam untuk aktivitas lainnya. make sense, right?

'Ah, di bulan ramadhan tidur juga ibadah ko..'
Kalau tidur saja jadi ibadah berarti aktivitas lain yang berguna jauh lebih banyak pahalanya *piss* 
Memberi Berbuka Puasa
berbagi buka puasa dengan orang lain
Barangsiapa memberikan makanan untuk berbuka kepada yang puasa, maka ia mendapat pahala seperti pahala orang yang puasa tanpa mengurangi pahala orang yang puasa itu sedikit pun.” (HR. Tirmidzi. Ia berkata: “Hadits ini hasan shahih.”)
Hal ini bisa menjadi inspirasi buat kita lho, temans. Tidak harus memberi buka puasa dengan yang muluk-muluk misalnya traktir di warung makan mentereng atau sejenisnya. Memberi sekedar air minum bagi orang yang berbuka puasa pun pahalanya bisa sama.
Mudahnya, bisa banget lho kita bungkus kurma ke dalam plastik kecil, misalnya isi 3. Masukkan saja beberapa dalam tas dan saat berbuka puasa kita bisa membaginya kepada orang-orang yang kita jumpai. Praktis kan?!
Malam Lailatul Qadar
Atau malam yang lebih baik dari 1000 bulan. Banyak riwayat yang mengatakan adanya di 10 hari terakhir, tapi kita tidak akan tahu di hari keberapakah ia datang. Kuncinya, dengan mengoptimalkan 10 hari terakhir untuk beribadah.
Uum...biasanya kalu akhir ramadhan sibuk bikin kue, beli baju, balanja keperluan idul fitri, persiapan mudik, mudik, trus.. trus.. ups! Tutup muka setelah diingatkan di kajian tarhib itu.
I’tikaf
Berdiam diri dan beribadah di masjid terutama selama 10 hari terakhir sangat dianjurkan. Kita bisa berinteraksi dengan al-qur’an, memperbanyak dzikir, shalat, dll.
Kata ustadzah Meli (lagi), bisa juga membuat komitmen untuk ‘Yaum Ma’al Qur’an’ atau sehari bersama Al-Qur’an dengan memanfaatkan moment i’tikaf. Jadi selama sehari berada di masjid dan berinteraksi dengan Alqur’an tanpa membuka HP, dll.
Umroh
Pahala umroh saat ramadhan terutama di 10 hari terakhir adalah sama dengan haji. Wow! Mau naik haji aja antrinya masyaAllah sampai bertahun-tahun yak! Mau dooong!! Umroh (aamiin...).
Tetapi, kewajibannya tetap beda, maksudnya meskipun pahalanya besar tidak bisa menggantikan kewajiban ibadah haji.
Ziswaf (Zakat, Infaq, Shadaqah, Wakaf)
Harusnya 'tabung', bukan 'kotak' hehe
Selain zakat fitrah, ada zakat maal yang barangkali belum dikeluarkan setiap tahun, atau shadaqah rutin seperti biasanya. Bagusnya sih setiap hari shadaqah, jika kesulitan ke masjid atau ke lembaga ZIS bisa ‘ditabung’ sendiri ke dalam wadah. Infaq-nya kita masukkan setiap hari, setelah terkumpul baru kita berikan kepada lembaga atau yang membutuhkan.
Fyyuh... lega akhirnya bisa berbagi dengan ini setelah beberapa hari mengendap di catatan dan kepala. Semoga bermanfaat ya temans, saya hanya menyampaikan kembali yang didapat pengajian.
Semoga bisa beribadah dengan lancar dan tenang selama bulan ramadhan dan menjaganya setelah ia berlalu. Aamiin...
Mungkin juga selama ramadhan ini aktivitas ngeblog dan medos bakal jauh berkurang, ngga apa-apa deh, sayang jika ramadhan-nya terlewat begitu saja karena asyik di dunia maya. Soalnya kalau saya mah sudah di depan HP/komputer jadi nggak kenal waktu dan dikit-dikit pengen ngelirik ini-itu *tutupmuka
Sekali lagi, maaf lahir batin ya temans..
Salam,



32 komentar untuk "Berlomba - lomba dalam Kebaikan dan Ibadah di Bulan Ramadhan "

  1. Sepakat Mba Arina. Ramadhan itu kesempatan kita buat beribadah sekhusyu mungkin karena suasana mendukung. Sayang kalau dilewatkan tanpa persiapan karena tahun depan blm tentu bisa bertemu Ramadhan lagi.
    Met puasa ya. Mohon maaf lahir dan batin.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama2 Mba.. Semoga lancar ibadah di bulan Ramadhan nya.. :)

      Hapus
  2. iya Mba, kesempatan beribadah sebanyak-banyaknya ya.. belum tentu tahun depan kita kembali bertemu dengan bulan suci ini.
    selamat menunaikan ibadah ramadhan Mba.. :)

    BalasHapus
  3. Lengkaaap...terima kasih sudah diingatkan mbak..semoga Ramadhan kali ini membawa berkah bagi kita semua dan Ramadhan tahun ini bukan Ramadhan terakhir bagi kita. Aamiin...
    Selamat berpuasa Ramadhan ya...maaf lahir batin :)

    BalasHapus
  4. ulasan postingan mba Arina sangat detail. Bikin saya *tutup muka juga, banyak sekali kekurangan yg dimiliki.
    Selamat menunaikan ibadah puasa, mhn maaf lahir batin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga bermanfaat ya Mba.. Moga puasanya lancar juga.. :*

      Hapus
  5. Aku sih berharap Ramadhan ini jangan sampai sakit, hehe, dua tahun terakhir kenanya tifus mulu. Marhaban ya Ramadhan ya Mak ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin... Semoga sehat dan lancar puasanya Mak..

      Hapus
  6. marhaban ya ramadhan.... mohon maaf lahir batin...
    semangat untuk ngeblognya..

    BalasHapus
  7. wuih lengkap.. makasih sudah diingatkan mba :)
    smoga ibadah kita semua lancar, dan menjadi pribadi yg lbh baik nantinya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin..
      Moga tulisan ini bermanfaat ya Mak.. :)

      Hapus
  8. Makasih utk remindernyaa, met puasa ya arina, maaf lahir batin ☺☺

    BalasHapus
  9. Selamat berpuasa, tadurus dan taraweh, sekalian amalan sunah dan berbaginya dilengkapkan ya, semoga sehat dan lancar segala sesuatunya Aamiin

    BalasHapus
  10. Semoga Ramadhan tahun ini bisa lebih baik. :)

    BalasHapus
  11. selamat berpuasa mba arina...maaf lahir bathin yaa...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama2 Mba Ophi, moga mudah lancar berkah semuanya

      Hapus
  12. Jadi ingat waktu puasa di kampunf dulu. Belum berkeluarga. Bisa lama2 di masjid, tadarus sampai tengah malam. Itikaf.. dan sekarang... thanks for reminding mba

    BalasHapus
  13. amiiinnn...

    semoga puasa kita berkah ya mbak

    salam kenal

    BalasHapus
  14. selamat menunggu waktu berbuka mbak rinaaa...hehehe

    BalasHapus