Surat Cinta untuk ASUS VivoBook 15 A516
Dear, Sweety Widey, ASUS VivoBook 15 A516.
Maafkan, kutulis surat cinta ini untukmu. Meski biasanya lebih nyaman kugunakan kata ganti “saya”, kali ini supaya lebih terasa akrab denganmu, sebaiknya kusebut diriku, “aku”.
Iya, seberani itu aku menulis surat cinta, meski aku tak pandai merajut kata bak puisi indah memesona. Ini kulakukan karena aku jatuh cinta padamu. Aku pun mulai membayangkan hal besar yang bisa kulakukan bersamamu. Ah, ya! tak hanya aku, tapi juga bersama suami dan anak-anakku.
Kenapa aku bisa jatuh cinta padamu? Baiklah, aku akan bercerita. Dengarkan dengan seksama, ya!
Alasan Jatuh Cinta dengan ASUS VivoBook 15 A516
Laptop untuk Mendukung Pekerjaan Suami
Lihat, Dear.
Ini suamiku tercinta. Sosok laki-laki sederhana yang menjadi kapten dalam bahtera rumah tangga kami. Sejak 2 pekan kemarin, suamiku tengah menjalani diklat dari instansinya. Sedianya diklat ini dilaksanakan di Ibu kota. Sayang pandemi belum juga usai, sehingga kegiatan dilakukan secara daring. Otomatis, suamiku membutuhkan perangkat yang mendukung di depan layar sejak pukul 08.30 – 18.00 WITA (dan terkadang lebih jika ada ujian harian yang belum selesai dikerjakan).
Awalnya suami menggunakan laptop ASUS yang sudah menemani kami sejak tahun 2013, laptop putih yang kuberi nama Lupita (Laptop Putih Tercinta). Dulu ia adalah laptop hadiah dari bapak mertua untukku, karena beliau tahu menantunya ini rajin nulis tapi PC di rumah rusak, dan laptop suami dipakai untuk kerja.
Iya, sudah selama itu dia menemani kami. Akhirnya setelah laptop suami tak bisa dipakai lagi, kami bergantian menggunakan si Lupita. Kadang menemani suami kerja, malamnya gantian kugunakan untuk membuat konten blog.
Memang kami seharusnya menggunakan perangkat masing-masing, tidak bergantian. Apalagi tablet yang kupakai waktu itu juga sudah tidak mampu lagi mengimbangi pekerjaanku. Maklum, tablet dengan spesifikasi dan kapasitas yang minim, sementara kugunakan untuk blogging, jualan online, edit foto, dll.
Suami akhirnya membelikanku laptop baru, yang tidak punya spesifikasi khusus, asal bisa digunakan untuk membuka blog dan membuat konten blog, sesekali untuk membuka media sosial, dan pastinya sesuai anggaran.
Awalnya tak masalah, tapi seiring berjalannya waktu dan teknologi yang makin berkembang, laptop yang menemaniku sejak tahun 2015 ini tak mampu lagi diajak “berlari”. Jangankan untuk editing video, sekadar membuka zoom meeting untuk webinar saja, cepat panas dan berujung mati saat webinar tengah berlangsung.
Saat suami mempersiapkan diklat, tak ada pilihan lain selain menggunakan si Lupita yang makin tua. Bagaimana tidak? laptopku bermasalah tak bisa tersambung bluetooth, sementara laptop suami pun sudah tidak prima lagi karena beberapa kali terjatuh saat dibawa kerja. Audio-nya terkadang berfungsi, terkadang mati.
Benarlah, baru hari pertama diklat, dalam jaringan wi-fi yang prima, si Lupita ngambek dan disconnect dari Zoom room. Gelagapan, tak bisa akses Zoom via laptop lagi, akhirnya terpaksa beralih ke smartphone. Untunglah waktu itu sudah menjelang jam berakhirnya kelas, meski tak juga lepas dari masalah saat pengerjaan tugas.
Solusinya bagaimana? Beli laptop baru, atau pinjam. Hanya 2 itu solusi yang terpikirkan. Beli baru, nyatanya kami belum bisa karena belum ada anggaran. Saat ini kami fokus untuk menyiapkan menuju persalinan anak ke-3. Doakan, ya, Sweety Widey. Jadi anggaran untuk mudik dll dialihkan dulu, termasuk membeli perangkat elektronik.
Meminjam laptop menjadi alternatif kami, berharap ada teman yang memiliki laptop dan jarang digunakan. Alhamdulillah, setelah bertanya sana-sini, ada teman kerja suami yang berkenan meminjamkan selama 3 pekan ke depan. Masya Allah, terharu sekali dengan bantuan yang beliau berikan. Semoga Allah membalasnya dengan kebaikan yang berlipat-lipat. aamiin.
Namun tak selamanya kami bisa begini, kan? Mau tak mau harus upgrade laptop yang mendukung pekerjaan suami. Terlebih pandemi ini entah sampai kapan berakhir, otomatis sebagian pekerjaannya pun dilakukan secara daring.
Trus, aku juga kesengsem sama info ini:
“Nikmati semua manfaat dengan PC yang lengkap – PC sudah termasuk Office Home & Student 2019. Aplikasi Office versi lengkap (Word, Excel dan PowerPoint) memberikan semua fungsi yang dibutuhkan dan diharapkan oleh penggunanya. Penggunaan aplikasi Office seumur hidup dapat memastikan Anda untuk selalu memiliki akses ke fitur yang Anda kenal dan sukai. Dilengkapi dengan 100% aplikasi Office asli, software juga akan terus mendapatkan pembaruan keamanan yang rutin untuk melindungi perangkat, program dan data Anda.”
Sejak dulu suamiku bercita-cita pakai Aplikasi Office asli, tetapi karena laptop sudah tua jadi belum di-upgrade, daripada sayang nantinya. Cocok sekali jika ada kamu di sini, Dear. Laptop baru yang bisa mendukung aktivitas kami, dengan software yang original.
Ah ya, nantinya aku tak akan cemburu saat kamu bersamanya, karena dia sedang berjuang untuk kami, istri dan anak-anaknya.
Terus Berkarya sebagai Content Creator
Sebagai seorang content creator yang masih fokus dengan platform blog, rasanya ingin merambah platform audio visual macam You Tube dan Tik Tok. Iya, meskipun ngonten-nya belum canggih dan masih banyak kekurangan. Ih! Jangan ketawa, ya!
Btw, dua bulan yang lalu aku mengikuti kelas Content Creator Academy. Selama kurang lebih 6 pekan mengulik seputar bagaimana menjadi seorang content creator yang tidak hanya kreatif membuat konten menarik dan viral, tetapi juga memikirkan kebermanfaatan konten yang dibuat.
Serius sekali ya, bahasannya? Begitulah, karena setiap yang kita lakukan akan dimintai pertanggung jawabannya kelak.
Di kelas, beberapa narasumber mengatakan hal senada, “Break your gadget limit!” Ingin menangis rasanya mendengar ungkapan itu. Apalagi HP yang kupakai makin sering cepat panas terutama jika dipakai untuk menyunting video.
Iya, Dear ASUS VivoBook, akutu lagi belajar buat mengembangkan kemampuan, nggak hanya nulis (baca: ngonten di blog) tetapi juga di platform lain termasuk yang berhubungan dengan skill fotografi dan penyuntingan video. Tentunya butuh laptop dengan performa yang baik apalagi didukung oleh prosesor Intel® Core™ i5 generasi ke-10 dengan RAM 8GB, dan grafis diskrit NVIDIA® MX330. Ini salah satu spec yang Kamu miliki, kan?
Ribet rasanya jika semuanya dilakukan hanya dengan smartphone. Maklum, jari “jempolan” semua. Trus pastinya buat ngonten seperti itu butuh kapasitas penyimpanan yang besar juga bukan? Cocok dengan informasi yang kudapatkan seputar dirimu ini:
“Komputer masa kini memiliki tampilan berbeda karena mereka memang berbeda. Dengan solid-state drive (SSD) dan teknologi terkini, Anda mendapatkan kecepatan, keamanan, ketahanan, dan desain yang cantik. Kami telah melakukan jajak pendapat, dan hasilnya, orang-orang lebih senang saat bepergian dengan PC modern.”
Senangnya, Kamu punya RAM 8GB, dan grafis diskrit NVIDIA® MX330. Desain penyimpanan ganda dengan pilihan SSD PCIe® hinggai 256GB dan HDD hingga 1TB, yang memungkinkan banget buatku menyimpan foto dan berbagai data. Ya gimana ya, aku seneng banget belajar fotografi. Sudah tentu, penyimpanan di ponsel sering penuh karena terlalu banyak menyimpan data. Kalau ada Kamu, aku pasti akan sangat terbantu dan tak perlu pusing lagi mengatasi masalah satu ini.
Sesekali jika jenuh di rumah, atau saat ada pekerjaan yang harus datang ke lokasi, tentunya aku bawa laptop. Namun, laptop yang kupunya cukup berat. Ribet dan malas bawanya. Beda lagi kalau ada Kamu bersamaku, Dear. Bobot yang hanya 1,8 kg memungkinkan banget buat dibawa-bawa keluar.
Asyik banget pastinya kalau “ngantor”nya di kafe sambil menikmati secangkir kopi dan sepiring camilan. Tambah lagi Layarmu beresolusi full HD dan memiliki lapisan anti silau hingga lebih nyaman digunakan di luar ruangan. Pilihan warna Transparent Silver dan Slate Grey yang cantik, tentu saja membuatku jatuh hati.
“Laptop dengan prosesor Intel® Core™ 10th Gen series ke atas didesain untuk performa dan mobilitas. Dengan efisiensi yang tinggi serta dimensi thin and light, laptop menawarkan peningkatan performa dan produktivitas untuk penggunanya. Konektivitas WiFi generasi terbaru juga memungkinkan transfer data 3x lebih cepat dibanding generasi sebelumnya.”
Tambahan lagi keyboard full-size dengan backlit yang kamu miliki, memungkinkan untuk tetap bekerja di lingkungan yang minim cahaya. Desainnya ergonomis, kokoh, dan key travel 1,4 mm memungkinkan untuk tidak mudah salah tik meskipun (sorry to say) “jari jempolan” semua seperti punyaku.
Laptop dengan layar lebar, cocok untuk penderita mata minus Sumber gambar: ASUS |
Layar yang Lebih Lebar untuk si-Mata Minus
Aku bersyukur Kamu hadir dengan layar yang cukup lebar, yaitu 15.6 inchi dengan 178 degree wide viewing angle yang membuat area layar terlihat lebih luas (inilah kenapa berkali-kali kusebut dirimu, Sweety Widey). Artinya akan lebih nyaman buat kami: suami dengan mata minus 7, dan aku dengan mata minus 1 (yang tidak ingin bertambah, karena ingin ikhtiar persalinan normal lagi).
Dengan layar yang lebih lebar akan lebih nyaman dan membantu mata kami tetap sehat, minimal tidak bertambah parah.
Perangkat Sekolah Online (PJJ)
Oh ya, anak pertamaku tahun ini akan naik kelas 2 SD. Jika tahun ajaran kemarin tugas-tugas Belajar di Rumah (BDR) banyak diberikan via WAG, kemungkinan tahun depan lebih berkembang. Selain smartphone, kami juga membutuhkan laptop yang mendukung platform dari sekolah.
Rasanya kesal juga ketika aku sedang mengerjakan sesuatu, tapi harus bergantian dengan si Kakak karena laptop ayah dan bundanya tidak bisa digunakan.
So, kamu pasti senang deh, kalau nanti menemani si Kakak belajar. Dia selalu exciting di depan laptop apalagi sejak kecil sering melihat aktivitas ayah/bundanya dengan laptop terutama saat bunda sedang menulis.
Terkadang juga bundanya ini “ketiban sampur” ketika harus membuat video sebagai laporan belajar. Kalau ada kamu pasti aku sangat terbantu, nggak perlu muring-muring saat berkali-kali gagal mempercantik tampilan video dengan aplikasi video editing.
Sarana Hiburan Keluarga di Rumah
Pandemi membuat kami lebih banyak di rumah, keluar hanya jika ada keperluan penting, atau ketika kasus mulai mereda seperti beberapa bulan terakhir (khususnya di Bali). Per 30 Juni ini, pemerintah Provinsi Bali kembali memperketat lalu/lintas wisatawan baik via jalur udara maupun darat/laut. Kami yang tetap berada di Bali pun memperketat prokes.
Jenuh jangan ditanya, tapi mau tak mau kami harus patuh aturan dan prokes, supaya covid-19 cepat terkendali. Kami pun harus mencari alternatif kegiatan dan hiburan di rumah supaya anak-anak tidak bosan dan tetap kreatif.
Dear, anak-anakku ingin sekali jalan-jalan ke aquarium raksasa. Nah, berhubung belum memungkinkan, nanti kamu temani kami jalan-jalan virtual melihat aquarium dan alam bawah laut, ya! temani kami nonton film keluarga atau menonton video DIY kesukaan si Kakak dan nursery rhyme favorit si Adik. Saat jenuh aku juga suka nonton drakor, jadi kamu bisa menemaniku me time.
Keunggulan yang kamu miliki benar-benar membuatku tak bisa berpaling ke lain hati. Kuyakin teman-temanku pun merasakan hal yang sama. Baiklah, nanti jika mereka bertanya tentang dirimu, kusarankan mereka untuk mengulik informasi dari website resmi ASUS.
Terima kasih, ASUS VivoBook 15 A516, kamu telah membaca surat cinta sederhana dan apa adanya ini. Kuyakin mimpiku untuk mendapatkanmu akan terwujud kelak. Aamiin.
Pengagummu,
Arina Mabruroh
“Artikel ini diikutsertakan dalam ASUS - 15 Inch Modern PC.
Bigger Dream, Wider Screen Writing Competition bersama dewirieka.com”
Mohon tidak menyematkan link hidup dan spam lainnya :)
Salam
*eh
Semangat jaga sehat^^
surat cinta yang manis