Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Membuat Bumbu Dasar Menggunakan Chopper Mitochiba

menggunakan Chopper Mitochiba untuk Membuat Bumbu dasar

Alasan utama saya menabung untuk membeli Chopper Mitochiba adalah agar bisa memanfaatkannya untuk membuat bumbu dasar. Sejak tinggal sendiri jauh dari keluarga dan belajar food preparation, saya merasakan manfaat punya stok bumbu dasar di lemari pendingin. Waktu masak menjadi jauh lebih singkat. Memang akan ribet dan membutuhkan waktu untuk membuat bumbunya, tetapi selama beberapa minggu ke depan jadi lebih efisien. 

Sebelum memiliki chopper, saya membeli bumbu dasar dari teman. Berhubung cocok di lidah, saya pun repeat order berkali-kali. Meski ada keinginan untuk meracik bumbu sendiri, saya tak sanggup jika menghaluskannya menggunakan ulekan manual. 

Keuggulan Chopper Mitochiba CH-200

Keunggulan chopper produksi Mito Electronic ini adalah multifungsi. Selain untuk menghaluskan daging/ayam, bisa digunakan untuk membuat jus/smoothies, menghaluskan bumbu, dll. Sekarang saya mengandalkan jar-nya yang kecil untuk membuat bumbu pepes ikan, bumbu opor ayam dan sambal goreng kentang-hati sapi saat lebaran, mencincang bawang untuk bumbu tambahan, menghaluskan bahan sambal, tomat, dll.

Awal-awal menggunakan si-Mito ini, saya mengalami kesulitan saat menghaluskan bumbu dalam jumlah sedikit (maksudnya sedikit adalah kurang lebih hanya 100 gram bumbu). Saya menambahkan minyak, tapi hasilnya hanya tercincang. Masalah terpecahkan setelah saya mencoba menambahkan air. Bumbu pun menjadi halus seperti yang saya inginkan meskipun jumlahnya tak sampai 1/3 jar seperti pengalaman pertama waktu itu.  

Pengalaman Membuat Bumbu Dasar 

Pertama kali saya mencoba membuat bumbu dengan si-Mito kesayangan ini saat baru membeli. Waktu itu saya hunting resep bumbu dasar di instagram dan menemukan yang kemungkinan sesuai dengan selera. Waktu itu saya dapat dari salah seorang foodstagram yang hits di kalangan emak-emak. 

Setelah membaca review mito chopper, saya pun merasa yakin untuk menghaluskan semua bumbu itu termasuk merica butiran. Sayangnya, sebagian besar merica itu tidak bisa halus meskipun berkali-kali diproses. Menyerah, saya pun membiarkan merica itu apa adanya. Sebagian masih butiran, sebagian pecah-pecah, sebagian lagi bisa halus. 

Kemungkinan seharusnya saya proses terlebih dulu merica butir itu, baru kemudian menyusul bawang merah, bawang putih, jahe, dan bumbu lainnya. Tak apa, pengalaman adalah guru terbaik, bukan? Toh bumbunya tetap terpakai sampai habis meskipun ternyata saya kurang cocok dengan resep itu. 

Menjelang ramadhan kemarin, bumbu buatan saya sudah tak bersisa. Namun kondisi tidak memungkinkan untuk membuat bumbu sendiri akhirnya saya kembali memberi dari teman. Buat saya, bumbu itu rasanya lebih pas, terasa aroma bumbu yang mengingatkan pada masa kecil. 

Setelah bumbu itu habis dan saya sudah lebih sehat untuk membuatnya, saya pun kembali hunting resep bumbu di internet. Kali ini menemukan yang kemungkinan cocok dengan selera. Saya bayangkan aromanya akan mirip dengan yang biasa saya beli. Tentu, tidak etis jika saya menanyakan resep ke teman saya yang menjual itu. Jadi saya pun memilih untuk trial and error lagi sampai menemukan yang pas di lidah. 

Alhamdulillah, resep kedua yang saya pakai terasa lebih pas meski belum sama persis dengan bumbu dasar kuah bening dan kuah santan yang diproduksi teman. Mungkin saya harus mencoba lagi, eksperimen menambahkan komponen bumbu lain ke dalam bumbu dasar. 

Oh ya, untuk kali kedua ini, saya tidak menghaluskan merica butir dengan chopper. Saya memilih untuk menghaluskannya dengan ulekan manual. Hanya 2 sendok makan merica, tak butuh banyak tenaga dan bisa dikerjakan sambil menyimak webinar, nonton drakor, atau menyimak murattal. 

Lain kali sepertinya saya harus mencoba menghaluskan merica dengan si-Mito terlebih dahulu sebelum memasukkan bumbu lainnya. next, ya! kita lihat hasilnya seperti apa. 

Barangkali ada yang penasaran dengan resep bumbu yang saya pakai, saya tuliskan ulang di sini, ya. saya sengaja hanya membuat 2 jenis bumbu, karena kurang suka masakan pedas. Jika ingin rasa pedas, saya tinggal menambahkan potongan cabai. Saya juga belum pernah mencoba membuat beceman bawang, lebih suka minyak bawang karena bisa disimpan lebih lama. 

resep bumbu dasar putih praktis

Resep Bumbu Dasar Putih

Resep pertama:

Pertama saya mencoba bumbu dasar putih dari Umi Halim.

Bahan-bahannya: 

  • 150 gr bawang merah
  • 150 gr bawang putih
  • 50 gr kemiri sangrai
  • 1 sdm merica utuh (butiran)
  • secukupnya minyak untuk menumis.

Cara membuatnya pun mudah:

  • Giling semua bahan sampai halus (bisa dengan ditambahkan air), lalu tumis sampai matang. 
  • Dinginkan, kemas, lalu simpan di kulkas. 

Bumbu dasar ini bisa digunakan untuk memasak sayur sop, opor, semur, dll. 

Resep kedua

Untuk resep kedua ini, saya tidak tahu dari mana sumber awalnya. Saya sudah lama melihatnya berseliweran di FB dan IG di berbagai akun resep dan tanpa mencantumkan sumber aslinya. Ciri khasnya adalah bumbu-bumbu yang diletakkan di cobek dan diberi keterangan komposisi serta kegunaan bumbunya.

Dari resep tersebut saya memperkirakan takarannya:

  • 250 gr bawang merah
  • 150 gr bawang putih
  • 60 gr lengkuas
  • 60 gr jahe
  • 50 gr kemiri
  • 2 sdm merica butiran
  • Secukupnya minyak untuk menumis

Cara membuat:

  • Haluskan semua bumbu, tambahkan minyak atau sedikit air. Saya menghaluskan merica secara manual sebelum dicampurkan ke dalam chopper Mito.
  • Tumis bumbu sampai matang, ciri-cirinya sampai minyak terpisah dari bumbu
  • Dinginkan, simpan dalam wadah dan masukkan kulkas. (sebagian yang belum akan dipakai saya simpan dalam freezer).
resep bumbu dasar kuning Umi Halim
Bumbu dasar kuning

Resep Bumbu Dasar Kuning

Resep pertama, dari resep Umi Halim:

Bahan: 

  • 300 gr bawang merah
  • 200 gr bawang putih
  • 100 gr kunyit
  • 50 gr jahe
  • 5 butir kemiri sangrai
  • Segelas minyak goreng

Cara membuat:

  • Haluskan semua bahan (boleh ditambahkan air supaya lebih mudah halus)
  • Tambahkan segelas minyak goreng
  • Masak sampai minyak terpisah dari bumbu. Saat memasak, tunggu sampai air tidak meleup-letup baru aduk-aduk. Sebelum dikemas dan masuk kulkas, dinginkan terlebih dahulu. 

Bumbu kuning bisa digunakan untuk sayur lodeh, bumbu ikan, ayam, opor, kare, pepes, soto, gulai, dll. 

Resep kedua

Sama seperti resep bumbu putih di atas, resep kedua ini saya dapatkan dari sumber yang sama. Takarannya pun saya perkirakan sendiri karena di sumbernya tidak ada takaran yang baku. 

Bahan:

  • 250 gr bawang merah
  • 150 gr bawang putih
  • 50 gr kunyit
  • 50 gr lengkuas 
  • 50 gr jahe
  • (dan saya menambahkan 10 butir kemiri sangrai)

Cara membuat:

  • Haluskan semua bumbu dengan chopper Mito, tambahkan minyak atau air
  • Tumis hingga matang
  • Dinginkan lalu simpan ke dalam lemari pendingin

Alhamdulillah, resep kedua ini terasa lebih pas di lidah. Mungkin lain kali saya harus mencoba menambahkan sedikit biji pala, seperti mamak saya saat memasak. 

Nah, selamat mencoba resepnya, Temans! silakan sesuaikan takarannya dengan selera masing-masing. 

Buat yang menggunakan chopper mitochiba juga, sharing yuk, sudah berkreasi membuat  apa saja dengan perkakas satu ini.

Semoga bermanfaat, 

Salam, 

2 komentar untuk " Membuat Bumbu Dasar Menggunakan Chopper Mitochiba"

  1. Praktis banget ya Mbak kalau bikin bumbu dasar pake Chopper Motochiba ini. Cuma penasaran juga nih apa mericanya bisa halus? Hehe...

    Saya juga sudah sering lihat ibu-ibu banyak yang pake si Mito ini, pengen nabung juga ah, hehe. Punya saya baru 'chopper' murah yang saya beli di shopee

    BalasHapus
  2. Kalau begini masak jadi santai ya Mba karena ga perlu ulek bumbu. Tips yang kece banget. Suwun mba Rin. Kapan-kapan praktek ah

    BalasHapus