Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Baju Baru Lebaran, Masih Prioritaskah?

baju baru lebaran 2020 dari baju lama


Tak terasa, Ramadhan cepat sekali berlalu. Besok kita akan memasuki 10 hari terakhir bulan suci ini. umumnya, masyarakat akan disibukkan dengan persiapan baik membeli baju baru untuk lebaran 2020, menyiapkan kue kering, atau seabrek persiapan lainnya.

Namun di tengah pandemi saat ini, masih prioritaskah kita membeli baju khusus untuk lebaran? jawabannya tentu beragam masing-masing orang dan keluarga. Saat ini, skala priotitas yang menjadi acuannya.

Jika seperti keluarga saya dulu, saat saya kecil, kami hanya bisa membeli baju baru saat lebaran. Tak ada baju baru di bulan selain itu kecuali baju-baju bekas dari kakak sepupu yang masih layak pakai. Maka biasanya, mamak saya ‘mewajibkan’ membelikan baju untuk anak-anaknya meski ala kadarnya, dengan kualitas yang tak seberapa baik asal anak senang punya baju baru. Terkadang mamak menyempatkan untuk menjahit baju sendiri agak hasilnya lebih awet, sampai lebaran berikutnya masih bisa dipakai untuk gonta-ganti saat silaturrahmi ke keluarga besar.

Waktu berlalu, trend hidup berubah. Saat ini, umumnya orang lebih mudah membeli pakaian bukan hanya saat lebaran, meskipun di desa-desa masih ada yang memegang tradisi hanya membeli baju baru saat idul fitri saja. Tak membeli baju baru untuk lebaran bukanlah hal yang mengenaskan.

Mari kita sama-sama cek di lemari kita, apakah baju-baju yang terlipat rapi dan tergantung di dalamnya adalah pakaian yang jarang dipakai? Yang hanya dikenakan dalam momen tertentu? Bahkan mungkin hanya pernah dipakai satu kali selama setahun terakhir? Mungkin juga baru dicoba sejak membelinya.

Jika kondisi lemari kita seperti itu, sepertinya membeli baju baru bukanlah prioritas utama. Akan lebih bermanfaat jika uangnya dialokasikan untuk pos lainnya baik saving maupun giving.  

 

Trik Membuat Baju Lebaran Lama Rasa Baru

Bagaimana kita menyiasati agar baju lebaran kita yang lama bisa terasa baru? Kita bisa menerapkan 3 hal yaitu mix and match atau padu padan, modifikasi, dan memanfaatkan barang-barang yang kita punya supaya bisa tampil berbeda.

1. Mix and Match

Cara pertama ini adalah cara yang paling sederhana dan cepat. Bagi yang tidak ingin terlihat mengenakan baju lama, tentunya.

  • Siapkan outfit andalan dengan warna netral
  • Pilih outfit dengan model sepanjang zaman, bukan model yang hanya happening di tahun tertentu
  • Padukan dengan jilbab/pashmina senada atau dengan motif dan warna yang sesuai. Bisa juga memilih warna netral yang tidak terpengaruh zaman, misalnya putih/hitam/krem, dll.
  • Jika masih ingin terlihat berbeda, padukan juga dengan outer kesayangan yang cocok dengan nuansa lebaran

Gimana? Cukup mudah bukan? Inilah alasan saya membeli pakaian polos, atau dengan motif netral dan warna yang netral supaya lebih mudah dipadu padankan.

 

Modifikasi baju lebaran lama
Sumber gambar: pinterest

2. Modifikasi

Cara kedua ini, cocok bagi teman yang ‘bertangan dingin’ dengan alat-alat jahit. Kita bisa sedikit menggubah baju kesayangan kita supaya menjadi ‘baju baru’ yang terlihat berbeda. Sebenarnya, banyak trik yang tersebar di dunia maya juga terkait hal ini. beberapa ide modifikasi yang bisa diterapkan:

  • Modifikasi gamis bagian bawah dengan memotong sebagian lalu menyambungnya kembali dengan kain berbeda warna.
  • Mengubah bentuk lengan gamis menjadi lebih menarik
  • Menambahkan aksen seperti pita, manik-manik, mutiara, dll supaya lebih elegan dan cocok dengan suasana lebaran
  • Jika memiliki kebaya gaun dan ingin terlihat berbeda, siapkan pashmina dengan warna senada dan buatlah menjadi selendang bahu. Hasilnya akan terlihat berbeda, bukan?
  • Tambahkan sentuhan patch work dengan memanfaatkan kain perca yang ada
  • Untuk pakaian anak-anak, bisa ditambahkan motif-motif lucu dari kain flanel atau kain perca

 
3. Manfaatkan Barang-barang yang Ada

Maksudnya adalah kita mengoptimalkan barang-barang yang bisa kita fungsikan lebih. Misalnya, pashmina yang cukup lebar bisa kita jadikan outer hanya dengan mengikat ujung-ujungnya. Atau selembar kain batik bisa kita manfaatkan menjadi bawahan/rok lilit, atau kulot bagi yang menyukainya. Pastikan jika menggunakan kain, pakai dalaman celana gamis/legging dulu supaya aman dari terlihat auratnya.

Sederhana bukan? Dengan cara yang simpel bisa mengubah menampilan baju lama menjadi rasa baru baru lebaran 2020. Masih ada waktu untuk mengerjakannya, yuk!

Nah, bagi yang tidak mau repot _seperti saya_ biasanya hanya cukup dengan mengganti khimar yang dipakai atau tak perlu mempermasalahkan semuanya. Mau dikata tak pernah ganti baju, sebodo amat!  Karena niat kita mengenakan pakaian adalah untuk ibadah dan menutup aurat, bukan untuk pamer apalagi mengumpulkan pujian tentang pakaian yang kita punya.

Punya baju baru atau cukup dengan baju lama untuk berhari raya idul fitri, sungguh tak masalah karena semuanya kembali ke skala prioritas masing-masing. Hal yang lebih penting untuk kita fokuskan adalah bagaimana caranya mengoptimalkan ibadah di sepuluh hari terakhir Ramadhan, memperoleh keutamaan lailatur qadar, dan bertemu idul fitri dengan hati yang lapang.

Semoga bermanfaat,

Salam,  

Posting Komentar untuk "Baju Baru Lebaran, Masih Prioritaskah?"