5 Kriteria Film Favoritku
Daftar Isi
Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamu’alaikum, Temans.
Menjelang Week end, mending kita ngomongin yang seru-seru aja yuk! What?!
Wiken masih lama kali Jeung...! hihi. Nggak tahu nih, bawaannya dah pengen
akhir pekan aja. Mungkin karena efek tema #ArisanBlogGandjelRel yang temanya
seputar film favorit. Oia, tema kali ini ditentukan oleh Mama Aristo Mba Untari
dan Mba Ira Sulistiana aka Isul.
Well, saya cukup bingung mau nulis apa tentang tema ini, karena sejak
dulu nonton film-nya mengandalkan home
teater alias nonton film di kamar kos
dengan laptop pinjaman. Kalau dulu sih, terutama saat long week end dan tidak
bisa pulang kampung, kami patungan untuk meminjam DVD dari rentalan di seputar
kampus FIB Undip. Lumayan, per orang iuran 2-3 ribu rupiah bisa pinjam sampai 6
judul film (sudah termasuk bonus peminjaman). Mblenger beneran dah kalau 2 atau 3 hari nonton.
Bagi kami waktu itu, pantang sekali nonton film di bioskop karena mahal *mahasiswa
kere* makanya kami harus bersabar menanti film-film yang tayang di bioskop
itu menjelma dalam sekeping DVD yang bisa ditonton lewat laptop dan untuk menebusnya
pun masih bisa dijangkau kantong. Nggak apa-apa kan ya? Yang penting bisa
nonton dan hepi!
1. Menghibur
Saya suka banget drama komedi, karena sepanjang menonton akan membuat
penontonnya terbahak-bahak dengan dialog atau tingkah polah pemain-nya.
Sebenarnya kadang suka juga dengan film serius atau thriller, tapi
berhubung habis nonton biasanya kepikiran dan malah jadi makin pusing, jadilah
saya lebih suka nonton drama romantis atau drama komedi yang tidak terlalu
banyak intrik di dalamnya.
Iya, tujuan nonton film kan supaya mendapat hiburan, jadi pas banget biar
sejenak bisa melupakan masalah-masalah yang menghimpit. Rasanya lega setelah
bisa tertawa dan terhibur dengan film yang ditonton meskipun setelah itu harus
siap menghadapi kenyataan kembali.
2. Menggugah
Saya juga senang jika setelah menonton merasa mendapat suntikan
ingin-berbuat-banyak-untuk-orang-lain atau semacamnya. Film yang inspiratif,
yang mendorong penontonnya untuk bergerak melakukan sesuatu. Atau paling tidak
setelah menontonnya menjadi berpikir bahwa apa yang disampaikan di dalam film
itu adalah kenyataan yang ada di hadapan kita, hanya saja sering tidak terjamah
atau kita yang terlalu egois untuk memahaminya.
3. Minim Adegan Orang Dewasa
Saya memang sudah dewasa dan sudah menikah, tapi rasanya tetap tidak
nyaman jika menonton film lengkap dengan adegan ‘berbahaya’ atau yang
nyerempet. Apalagi jika nonton di bioskop bareng-bareng dengan teman, ada
laki-laki dan perempuan. Atau nonton DVD bersama saudara. Aiih! Rasanya risih
gimana... gitu! nggak apa-apa lah sesekali kalau pas nonton sama suami, toh
bukan film yang full adegan bahaya. Palingan di skip pas bagian yang nggak
disuka. Apalagi suami saya nggak suka nonton film bergenre drama, jadi praktis
kalau nonton bareng kebanyakan nonton film kartun. Ups.
Selain itu, saya sering teringat dengan adegan film sampai berhari-hari. Ini
juga jadi alasan saya lebih memilih untuk tidak menonton film horror juga. Nggak
lucu kan kalau setelah nonton serasa dibayangi adegan demi adegan setiap saat. Hiii!
Ngeri ah pokoknya.
4. Tidak Membuat Penasaran Setengah
Mati (untuk Drama)
Alasan inilah yang membuat saya malas nonton drama kore meski pesona
Oppa-oppanya sering bikin Drakor Lover meleleh dan rela menghabiskan bergiga
byte kuota untuk mendowload drama terbarunya. Hihi. Beberapa kali nonton drama
yang sudah ditonton oleh adik atau suami, dan saya tidak bisa tidur, selalu
terbayang dengan kelanjutan cerita dan ingin segera mengetahui endingnya.
Hm... makanya saya lebih memilih film yang bisa sekali duduk alias
maksimal 2 jam dipantengin sudah tamat. Atau bolehlah mini seri yang bisa
dilembur jika besoknya libur (ini sih cerita saat kuliah lagi :P).
Daripada seperti dulu sampai dua hari menonton drama dan waktu dihabiskan
hanya di depan laptop. Hiks. Makan dibawa ke depan laptop, mau shalat dan mandi
rasanya berat. Nahloh! Sedih kalau ingat ini mah. Coba kalau rasa penasaran
nggak sampai sebesar itu, pasti saya demen banget nonton drakor. Wkwkwk.
5. Menguras Air Mata
Kenapa hal ini jadi alasan juga? Ya karena terkadang kita harus melihat
ke bawah atau menangis melihat penderitaan orang lain terlebih dahulu agar bisa
bersyukur atas hidup yang dijalani. Tiap orang pasti berbeda, tapi film yang
natural, yang menguras air mata dengan ending bahagia tapi tak terlalu amazing justru itulah yang saya suka. Semacam
hidup sebenarnya gitu loh!
Pernah dong, saya nonton film di bioskop bareng teman-teman dan sepanjang
film saya menangis. Waktu itu menghabiskan berlembar-lembar tisu dan setelah
film selesai menyisakan mata panda memerah lengkap dengan hidung ingusan yang
tak kalah merah. *entah harus malu atau gimana nih*
Seringkali film yang menguras air mata akan melembutkan hati dan membuat
kita memikirkan atau merenungi banyak hal.
Terus, judul film yang disuka apa? Asli saya lupa kalau diminta mengingat
judul film. Wkwkwk. Bukan karena banyaknya film yang ditonton, tapi memang nggak
ingat aja.
Weslah, sudah larut malam nih... silakan yang mau sharing kriteria film
favoritnya. Ditunggu ya! Tapi saya tinggal bobo cantik duyu...!
Salam,
Mohon tidak menyematkan link hidup dan spam lainnya :)
Salam
Tapi secara umum ke-5 kriteria nya sama sm kaka.. :)