Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tempe Kemul, si Kuning yang Ngangenin*

Bagi orang Wonosobo asli, tak akan pernah merasa bosan menikmati penganan satu ini meskipun setiap hari menyantapnya. Rasanya yang gurih khas dengan warna kuning bumbu kunyit membuatnya selalu dikangenin semua orang.

Lihatlah saat pagi orang rela antri panjang demi sepiring (atau umumnya sepincuknasi megono berikut tempe kemul sebagai lauknya. 

Tempe kemul ini hampir sama dengan mendoan Purwokerto atau tempe goreng tepung di daerah lain. yang membuatnya khas adalah
penggunaan tepung pati/aci basah sehingga tepung yang menyelimuti tempe menjadi renyah, tidak lembek meskipun sudah dingin. Tempe nya pun diiris tipis agar lebih cepat matang, atau menggunakan tempe khusus untuk tempe kemul; yaitu tempe yang dibuat tipis bersap dalam membuatnya, sehingga satu tempe bungkus daun bisa berisi 4-5 lembar.
Camilan (yang kadang dijadikan lauk) ini sangat khas Wonosobo, bahkan membawa bahan dan bumbu dari Wonosobo pun saat dibuat dan dimakan di daerah lain rasanya berbeda. Bisa jadi faktor udara dingin sangat mempengaruhi.

Tempe kemul, doc pribadi.
Resep Tempe kemul:
Bumbu: takarannya gunakan ilmu kirologi alias kira-kira (hehehe)
Kunyit, bawang putih, ketumbar, kencur, garam
semua bumbu dihaluskan

Daun kucai secukupnya (jika tidak ada bisa menggunakan bawang daun/onclang, tapi rasanya tentu berbeda dengan kucai)

Bahan:

Aci basah dan tepung terigu dengan perbandingan 1:1 atau jika ingin lebih renyah bisa 3:1

Tempe yang diiris tipis

Cara membuat:
Hancurkan aci basah (pastikan sampai benar-benar hancur, tidak ada butiran besar), campurkan dengan tepung terigu, masukkan bumbu, aduk-aduk lalu tambahkan air sampai adonan tidak kental dan tidak cair. 
Ambil tempe, celupkan ke dalam adonan lalu goreng dalam minyak panas. Lakukan sampai adonan dan tempe habis.
Sajikan selagi hangat dengan tambahan cabai rawit hijau.


Hm.. Makan tempe kemul panas plus cabe rawit, minum teh hangat, pagi-pagi saat udara masih dingin. Nikmatnya dunia...

*Repost from www.istanarina.blogspot.com

6 komentar untuk "Tempe Kemul, si Kuning yang Ngangenin*"

  1. tempe kemul, kalo aku bilang itu mendoan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Beda Mbaknya... Kalo di Wonosobo, mendoan itu ya tempe kemul yang baru setengah mateng, hehe

      Hapus
  2. Mantep rin.. makasih sharenya. Sukses terus nge blog 😊

    BalasHapus
  3. Mantep rin.. makasih sharenya. Sukses terus nge blog 😊

    BalasHapus
  4. Kirologinya kiro kiro ya mbak :v

    BalasHapus