Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Menjaga Nilai Uang dengan Menabung Emas


Emas batangan PT Antam motif batik Parang Barong
credit logam mulia (dot) com
"Lumayan loh, yang paling kecil 0,5 gram. Harganya 300-an ribu, Bu."
"Hm.. Iya juga ya, asyik juga buat tabungan."
"Iya loh Bu, sama aja harga beli baju sebiji kan? Atau mungkin bajunya lebih mahal.. Hihi.
"Betul juga."
"Lumayan, Bu. Kalau sebulan bisa beli 0,5 gram setahun sudah dapat 6 gram."

Mata saya seketika berbinar mendengar ucapan dua ibu yang terlihat seperti pekerja kantoran ini. Mereka mengenakan pakaian adat Bali_Kebaya khas Bali lengkap dengan ikat pinggang yang menyerupai selendang tari, kain/kamben, dan sandal cantik_ yang biasanya juga dikenakan pegawai dan anak sekolah di hari yang ditentukan setiap pekan, atau di hari-hati tertentu seperti hari raya dan peringatan hari nasional.
Percapakan yang terjadi di kantor Butik Emas Antam Denpasar ini membuka mata saya kembali bahwa hal yang terasa berat bisa menjadi ringan jika sedikit demi sedikit memulainya.
Salah satu dari dua ibu tersebut sedang bertransaksi dengan pegawai Antam, membeli emas batangan entah ukuran berapa. Sedangkan ibu yang lain_yang mungkin hanya menamani_ sekaligus bertanya-tanya dan si temannya tadi asyik menyemangati.
Saya tersenyum, duduk di kursi tunggu di hadapan mereka. Meskipun kedatangan saya hanya untuk survei tentang harga dan ketentuan jual/beli emas batangan di butik Antam, saya jadi termotivasi untuk memiliki tabungan berupa emas seperti si Ibu.
Dulu saya selalu minder jika ada orang membahas tentang emas batangan. Saya pikir emas batangan itu ya bentuknya seperti bongkahan batu bata sebagimana yang sering ditampilkan di televisi sebagai iklan atau di media massa lainnya. Setelah hampir lulus kuliah, saya baru tahu jika emas batangan itu bermacam-macam ukurannya. Sayang dulu saya nggak minta emas batangan untuk mahar nikah. Uhuk!
Baru-baru ini saya juga tahu jika PT. Antam juga mengeluarkan emas batangan ukuran 0,5 gram. Hm.. Iya sih, saya hampir tidak pernah mencari info seputar emas karena merasa belum butuh.
Sejak lama bercita-cita punya tabungan emas, namun karena belum ada titik terang jadi kami belum mengulik lebih dalam.
Rasa penasaran saya tentang tabungan emas muncul kembali setelah mendengar seorang kawan menawarkan emas simpanannya melalui status facebook.
Saya seperti tiba-tiba mendapat ide segar untuk investasi. Segera berdiskusi dengan suami, dan ternyata pemikiran kami sama, yakni jika uang tabungan sudah terkumpul akan kami belikan emas batangan untuk disimpan. Saya makin getol mencari informasi tentang tabungan emas.

Emas batangan PT. Antam

Menabung Emas, menyelamatkan Nilai Uang

Kalau mengikuti saran konsultan keuangan, seharusnya setiap bulan menganggarkan 30% dari penghasilan untuk investasi. Banyak cara untuk investasi, diantaranya lewat tanah/properti, reksadana, saham, dll.
Kalau saya, boro-boro mikirin investasi seperti kata para konsultan keuangan, adanya kami masih tahap survive. Tetap sih menganggarkan tabungan terutama untuk tabungan pendidikan anak, namun jumlahnya belum seberapa.
Sejak Hasna umur 1 tahun, kami membuka rekening khusus untuk saving dana pendidikan anak. Dulu kami anggarkan 100rb/bulan. Ternyata hasilnya lumayan membantu saat Hasna akan masuk TK awal tahun 2018 ini. Meskipun kadang uangnya kami pinjam juga dengan tetap disiplin mengembalikan sesuai jumlahnya.
Setelah punya 2 anak, mau tak mau kami harus menambah jumlah tabungan pendidikan anak. Namun (lagi-lagi) karena kami masih tahap survive jadi anggaran untuk pos tersebut belum banyak.
Dipikir-pikir, jika sudah terkumpul, akan lebih baik juga 'diubah' menjadi emas karena pasti dana tersebut akan terpakai beberapa tahun ke depan.
Btw saya juga baru tahu jika menabung emas bukan termasuk investasi, hanya sarana agar nilai uang terjaga. Coba jika kita menyimpan uang senilai 1 juta rupiah, tentunya 2-3 tahun yang akan datang nilainya sudah berkurang. Lain halnya ketika kita memiliki emas batangan, harga jual emas akan menyesuaikan tahun tersebut sehingga nilai uangnya tetap atau lebih tinggi.
Kalau mau investasi lebih baik memang berupa tanah ya, tapi untuk menebusnya juga butuh sejumlah dana yang cukup besar. Untuk saat ini kami belum mampu investasi tanah atau yang sejenisnya, sehingga (inginnya) memilih emas batangan terlebih dahulu.
Solusinya, jika nanti telah terkumpul (lagi) pos dana pendidikan untuk anak, ada baiknya untuk beli emas dan disimpan untuk biaya pendidikannya kelak. Duh, bayangin biaya pendidikan tuh ngeri-ngeri sedap rasanya. Semoga Allah mampukan kami.. Aamiin..
Tinggal pilih ukuran 0.5 gram sampai 1kg
yang berdiri seperti kartu ATM itu kemasan Emas Antam sekarang

Manfaat Menabung Emas

Dari hasil diskusi dan mencari beberapa informasi seputar emas, ada beberapa keuntungan menabung emas, diantaranya:
1. Menjaga nilai uang, karena jika kita menjual kembali emas tersebut setelah beberapa tahun, harganya akan menyesuaikan dengan harga emas saat itu.
2. Mudah menyimpannya. Karena termasuk benda yang kecil. Namun jika berisiko dengan menyimpannya di rumah, apalagi jika telah memiliki dalam jumlah banyak, menyewa brankas di butik Emas Antam atau sewa SDB (Save deposit box) Bank bisa menjadi solusinya.
3. Cukup mudah menjualnya. Terlebih jika menjualnya di Butik Emas Antam yang memang setiap hari melakukan transaksi jual/beli emas. Perlu diingat, harga jual kembali berbeda dengan harga pembelian saat ini (ada selisih sekitar 50 ribu rupiah per gram dengan harga beli). Jadi rugi jika membeli untuk dijual kembali dalam waktu beberapa hari/bulan. Amannya menjual setelah lebih dari 3 tahun.

Syarat Jual-Beli Emas dalam Islam

Islam menyebutkan bahwa emas, perak, dan beberapa hasil pertanian seperti kurma dan gandum adalah barang-barang yang rawan riba. Untuk itu harus sangat berhati-hati dalam pelaksanaan jual/belinya.
Saya mencari referensi mengenai hal ini di buku 'Fiqih Wanita' namun tidak menemukannya. Ada seorang teman yang merekomendasikan buku 'Muamalah Kontemporer' namun saya juga belum berhasil mendapatkan bukunya. Jalan tengahnya adalah saya bertanya kepada orang yang lebih paham dan mencari informasi melalui internet.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam jual/beli emas, yaitu:
1. Tidak boleh kredit/ Harus dibayar tunai dan harus dalam 1 majlis.
“Jika berbeda jenis, maka juallah terserah kalian, asalkan tunai”
2. Jika emas ditukar dengan emas, maka syarat yang harus dipenuhi adalah (1) yadan bi yadin (harus tunai), dan (2) mitslan bi mitslin (timbangannya sama meskipun beda kualitas).Jika emas ditukar dengan uang, maka syarat yang harus dipenuhi adalah yadan bi yadin (harus tunai), meskipun beda timbangan.
“Jika emas dijual dengan emas, perak dijual dengan perak, gandum dijual dengan gandum, sya’ir (salah satu jenis gandum) dijual dengan sya’ir, kurma dijual dengan kurma, dan garam dijual dengan garam, maka jumlah (takaran atau timbangan) harus sama dan dibayar kontan (tunai). Jika jenis barang tadi berbeda, maka silakan engkau membarterkannya sesukamu, namun harus dilakukan secara kontan (tunai)” (HR. Muslim no. 1587).
Rupanya semakin dikulik, rumit sekali permasalahan emas. Namun semoga kita tidak membuat yang mudah menjadi sulit. Yaitu dengan cukup mengikuti cara-cara yang dibolehkan. Misalnya untuk membeli, datang langsung ke toko emas, menjualnya pun demikian.
Oia, selain di Butik emas Antam, emas keluaran PT. Antam juga dijual di toko emas yang (biasanya) cukup besar dan kredibel. Namun harganya bisa berbeda dengan harga yang ditetapkan Antam, tergantung kebijakan dari masing-masing toko.
Butik Emas Antam Denpasar, Bali

Persyaratan Membeli Emas di Butik Emas Antam

Saya mendapat info seputar butik emas Antam dari seorang teman dan dari web logammulia(dot)com. Dari penelusuran tersebut, suami dan saya berhasil menemukan lokasi butiknya setelah tersesat di sekitarnya.
Saya pikir lokasinya di Level 21 Mall sesuai alamat yang tertera di Google Map, rupanya berada di ruko seberangnya, tepat di ruko sebelah Plaza Telkom. Senang akhirnya bisa ketemu dan bertanya seputar jual/beli emas.
Ada 2 hal yang harus disiapkan yaitu KTP dan NPWP. Jika tidak memiliki NPWP, dikenakan pajak sebesar 0.45% sedangkan jika tidak memiliki NPWP maka dikenakan pajak yang lebih besar yaitu 0,9%.
Catatannya, nama yang tertera dalam KTP dan NPWP harus sama, tidak boleh berbeda. Misalnya seperti saya yang biasanya memakai NPWP suami untuk urusan pekerjaan, maka saya tidak bisa memakainya untuk membeli emas di Antam.
Pembayaran bisa dilakukan secara tunai dengan uang cash maupun gesek. Sayang saat itu ada seorang ibu yang tidak berhasil menggunakan kartu salah satu bank. Akhirnya harus mencari ATM terdekat. Galeri ATM terdekat ada di Level 21 Mall yang bisa dijangkau dengan menyeberang jalandan masuk mall.
Btw bentuk emasnya bagus, lho! Kemasan terbaru seperti kartu ATM, dengan lempengan emas berada di tengahnya. Kemasan tersebut berfungsi melindungi sekaligus sebagai tanda/sertifikat emas. Jadi aman banget, saat mau jual lagi bisa cukup bawa emasnya tanpa perlu bawa nota pembelian.
Saya jadi mupeng bawa pulang emas seperti yang terpajang di etalase di sana. Hihi. Mohon doanya ya, Temans, semoga bisa segera memilikinya. Aamiin..
Selain emas, PT Antam juga menyediakan perak batangan/silver bar. Untuk Emas batangan, tersedia edisi khusus seperti motif batik dengan harga yang lebih mahal. 
Terima kasih banyak untuk Pak Satpam dan petugas di Butik Emas Antam Denpasar yang ramah dan menjawab pertanyaan-pertanyaan kami. Doakan kami selanjutnya bisa berlangganan, nggak sekadar survei. Hehe.
Semoga bermanfaat,
Salam,


6 komentar untuk "Menjaga Nilai Uang dengan Menabung Emas"

  1. Wah, bener juga ya mbk, saya juga jadi oengen investasi pakai emas biar nggak rugi...😁

    BalasHapus
  2. Alhamdulillah.. sudah memulai.. cuma di Surabaya masih jarang yg jual

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ke Butik Emas Antam aja Mba, lebih terpercaya. Biasanya ada 1 di Kota besar

      Hapus
  3. Aku tu sadar investasi, tapi bingung nyari instrumen yang cocok. Emas kayaknya gampang ya? di samping kantor ada pegadaian sih. Apa kudu ke antam ya? Di DP Mall ada tuh butiknya Antam.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kata Jouska sih lebih efektif saham. Tapi aku belum berani karena belum belajar, jadi sementara masih pengen nabung emas aja

      Hapus