Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Rachmawati, Belasan Tahun Mendukung Gerakan Literasi di SMP 3 Semarang


Apa sih yang kita bayangkan ketika mendengar kata ‘perpustakaan’? mungkin tempat yang suram, berdebu, penuh dengan buku – buku usang dan penjaga perpustakaan yang seorang kutu buku berkacamata tebal dan judes saat ditanyai oleh pengunjung?
Anggapan ini akan hilang saat kita bertemu dengan Ibu Rachmawati, pustakawan SMP 3 Semarang. Beliau sangat ramah menerima setiap pengunjung perpustakaan yang datang untuk meminjam buku pelajaran maupun koleksi buku lainnya.
Selain itu, Sekolah yang berada di Jl. DI Pandjaitan ini memiliki perpustakaan yang luas dan nyaman sehingga tidak ada istilah perpustakaan yang membosankan. Ruangan ber-AC, meja dan kursi yang nyaman, koleksi buku yang cukup lengkap dan  dilengkapi dengan fasilitas internet. Dengan berbagai fasilitas ini, para siswa akan mudah mendapatkan informasi dan merasa nyaman berada di perpustakaan.

Ditemui di kantor perpustakaan SMP 3 Semarang, Ibu Rachmawati menceritakan bahwa sejak tahun 2001 sekolah sangat memperhatikan layanan perpustakaan.

Ruang Perpustakaan SMP 3 Semarang

“Di sini ada jadwal untuk shalat berjamaah setiap dhuhur bagi siswa yang muslim. Sementara yang tidak melaksanakan shalat baik yang non muslim maupun siswa putri muslim yang berhalangan, wajib untuk membaca di perpustakaan. Saat jam shalat dhuhur tidak ada aktivitas selain di mushala dan perpustakaan,” jelas Ibu Rachmawati.



“Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pengunjung perpustakaan dan meningkatkan minat baca siswa,” lanjutnya.
Selain jam wajib ke perpustakaan, di SMP 3 juga diterapkan jam literasi setiap pukul 06.45 – 07.00. pada jam ini setiap siswa wajib membaca di kelasnya masing – masing. Hal ini untuk mendukung gerakan literasi Nasional dengan membuat perpustakaan kelas dan jam literasi setiap harinya.
Ibu Wati, Sapaan akrab Rachmawati mengaku telah menjadi pustakawan di SMP 3 Semarang sejak tahun 2006. Sebelumnya, beliau menjadi karyawan TU di SMP tersebut sejak tahun 1994. Belasan tahun menjadi pustakawan, beliau telah melalui banyak pengalaman mengesankan baik yang sedih maupun senang.   
Mobil Pintar di SMP 3 Semarang
Beliau mengaku senang saat banyak siswa yang datang mengunjungi perpustakaan dan membaca buku atau mencari informasi dari internet yang tersedia. Namun tidak semua siswa berperilaku sebagaimana yang beliau inginkan. Tak jarang ada yang datang hanya untuk ngadem dan ngobrol dengan suara keras sehingga mengganggu ketenangan, meskipun sudah ada larangan untuk ngobrol di sana.
Setiap hari beliau standby di perpustakaan sejak pukul 06.45 – 16.00. Jangan disangka pekerjaan seorang pustakawan hanya duduk dan menunggu pengunjung datang, ada banyak hal yang harus beliau lakukan mulai dari administrasi perpustakaan, katalogisasi, input data buku dan data siswa, dll. Semuanya beliau lakukan dengan senang karena beliau telah mencintai pekerjaannya sekaligus mencintai buku.
Selain menerapkan jam literasi, perpustakaan SMP 3 juga bekerjasama dengan perpustakaan daerah (perpusda) Kota Semarang dengan program perpustakaan keliling. Kerjasama ini didapat dengan mengajukan proposal ke perpusda Semarang. Perpustakaan keliling yang diberi nama ‘Mobil Pintar’ ini datang ke SMP 3 setiap 2 bulan sekali dengan menyesuaikan jadwal dari perpusda Kota Semarang.
Sebelum mobil pintar datang ke sekolah, pihak perpusda akan menghubungi perpustakaan sekolah. Setelah itu pihak perpustakaan sekolah akan berkoordinasi dengan bagian kurikulum dan menentukan kelas mana yang mengikuti program literasi mobil pintar ini. Biasanya, yang mendapat kesempatan adalah kelas yang pada jam tersebut berlangsung pelajaran Bahasa Indonesia.
Rachmawi berharap kegiatan literasi khususnya di SMP 3 terus berjalan dan berkembang agar terwujud siswa yang cerdas dan menjadi generasi penerus bangsa yang tangguh yang menghargai karya dan warisan orang – orang terdahulu.
Untuk mewujudkan impiannya tersebut, setiap hari Bu Wati harus menempuh perjalanan dari rumahnya di Pucanggading sampai ke SMP 3 Semarang. Beliau harus berangkat pagi – pagi agar tidak terlambat sampai di sekolah dan siap melayani pemustaka. Pulangnya pun harus melebihi jam pulang sekolah agar bisa membereskan buku – buku dan arsip lainnya.
Meskipun begitu, karena beliau telah mencitai pekerjaannya dan mendedikasikan dirinya untuk perpustakaan, setiap hari beliau berangkat dan pulang dengan perasaan bahagia. Literasi adalah dunianya, dan beliau akan berjuang demi masa depan siswa didiknya.
Selamat bertugas, Bu Wati! Semoga langkah – langkah yang kau perjuangkan membuahkan hasil di masa depan.


6 komentar untuk "Rachmawati, Belasan Tahun Mendukung Gerakan Literasi di SMP 3 Semarang"