Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ayo Dukung GERMAS untuk Indonesia Sehat





“GERMAS  (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) harus disosialisasikan kepada masyarakat luas melalui media sosial.  Jari Anda menentukan Indonesia lebih sehat!” ujar Ketua Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam DKI Jakarta dr. Ari Fahrial Syam dalam kesempatannya di hadapan puluhan blogger kesehatan. Senin (28/8/2017) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) mengadakan acara temu blogger kesehatan di Semarang. Bertempat di Hotel Santika Premiere, 50 Blogger dari Jakarta dan Jawa Tengah mengikuti seminar mengenai GERMAS dan dilanjutkan dengan kunjungan lapangan ke Salatiga.

Kemenkes  RI menghadirkan beberapa narasumber, yaitu Kasie Pencegahan Penyakit Tidak Menular, Dinkes Provinsi Jawa Tengah, Arvian nevi, SKM, DEA; Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, dr.Widoyono,MPH; Ketua Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam (PAPDI) DKI Jakarta, Dr.dr.Ari Fahrial Syam, Sp.PD-KGEH, MMB; Kepala Bagian Hubungan Media dan Lembaga Kemenkes RI, Indra Rizon, SKM, M.Kes. Hadir juga Anjari Umarjianto, MARS yang bertindak sebagai moderator dan mencairkan suasana.  



GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) adalah program yang dicanangkan oleh pemerintah untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang sehat. Program ini digalakkan karena Indonesia tengah mengalami berbagai masalah serius terkait penyakit baik penyakit menular maupun penyakit tidak menular (PTM). Demikian juga dengan penyakit infeksius dan penyakit yang sebelumnya telah teratasi ternyata muncul kembali.
Anggaran Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) terkuras banyak untuk mengatasi masalah berbagai kasus penyakit ini. selain itu, meningkatnya kasus penyakit juga menurunkan produktivitas masyarakat dan pada puncaknya akan menurunkan produktivitas nasional. Untuk itu pemerintah menggakakkan germas agar masyakat memulai mengubah hidup menjadi lebih sehat dengan berbagai hal yang dimulai dari diri sendiri dan keluarga.
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) merupakan suatu tindakan sistematis dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup. Pelaksanaan GERMAS harus dimulai dari keluarga, karena keluarga adalah bagian terkecil dari masyarakat yang membentuk kepribadian. (kemenkes.go.id)
GERMAS dapat dilakukan dengan cara: Melakukan aktifitas fisik, Mengonsumsi sayur dan buah, Tidak merokok, Tidak mengonsumsi alkohol, Memeriksa kesehatan secara rutin, Membersihkan lingkungan, dan Menggunakan jamban. Pada tahap awal, GERMAS secara nasional dimulai dengan berfokus pada tiga kegiatan, yaitu: 1) Melakukan aktivitas fisik 30 menit per hari, 2) Mengonsumsi buah dan sayur; dan 3) Memeriksakan kesehatan secara rutin.

Bapak Indra Rizon membuka acara temu blogger kesehatan

Acara Temu Blogger Kesehatan dengan tema ‘Mari Hidup Sehat dengan GERMAS’ tersebut dibuka oleh Bapak Indra Rizon, SKM, M.Kes selaku Kepala Bagian Hubungan Media dan Lembaga Kemenkes RI. Beliau memaparkan gambaran umum GERMAS dan peran warganet/blogger sebagai garda depan penyebar informasi yang valid tentang dunia kesehatan.
Bapak Indra Rizon juga mengimbau agar masyarakat selalu menerapkan CERDIK yang merupakan singkatan dari Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin aktivitas fisik, Diet sehat dengan kalori seimbang, Istirahat cukup, dan Kelola stres.

Pentingnya General Check up Secara Rutin
Salah satu kegiatan GERMAS adalah periksa kesehatan kesehatan secara rutin. Memeriksakan kesehatan secara rutin (general check up) sangatlah penting untuk memantau kesehatan tubuh sekaligus mencegah timbulnya penyakit. Kalaupun terdeteksi penyakit akan bisa diatasi lebih dini sebelum semakin parah dan menyebar ke anggota tubuh lainnya. 
Check up merupakan sarana untuk mengevaluasi terutama adanya gangguan kesehatan kronis pada diri seseorang. Hal ini penting karena banyak penyakit yang pada awalnya timbul tidak bergejala. Contohnya yaitu peningkatan kadar lemak darah, peningkatan kadar asam urat, peningkatan kadar gula darah, perlemakan hati dan hepatitis kronis, anemia, hipertensi, penyakit jantung koroner, dll. 
Ketua Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indoneisa (PAPDI) DKI Jakarta,  mengatakan bahwa jika tubuh sudah memberikan sinyal atau gejala penyakit, artinya kita sudah terlambat karena sudah ada penyakit. Seharusnya, mencegah lebih baik daripada mengobati. Dan cara mencegahnya adalah dengan menerapkan pola hidup sehat.
Pola hidup yang baik dan penting untuk diterapkan adalah mengatur konsumsi makanan. Beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu: makan teratur, makanan berimbang, konsumi serat yang cukup, menghindari makanan berlemak, jeroan, coklat, keju, santan, goreng-gorengan, mengindari alkohol, dan jangan makan berlebihan. Sebaiknya, kita memperbanyak minum air putih (minimal 8 gelas sehari), banyak makan buah – buahan dan sayuran, istirahat yang cukup, tidak merokok dan olah raga teratur.
Jika pola hidup sehat telah dilaksanakan namun tetap terjadi gangguan, maka segera berobat agar tidak terjadi komplikasi. Minum obat juga harus sesuai dengan instruksi dokter agar tidak terjadi kontra indikasi.

GERMAS Provinsi Jateng: Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng
Di Provinsi Jawa Tengah, program Germas juga telah dimulai pelaksanaannya baik di tingkatan provinsi maupun diturunkan ke level Kabupaten/Kota di seluruh Jawa Tengah.
Salah satu hal yang menjadi perhatian di Jawa Tengah adalah angka kematian ibu dan bayi (AKI) yang cukup tinggi. Terkait hal ini Gubernur Jateng membuat program ‘Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng Nylamet-ake ibu dan bayi’ yang jika diartikan dalam Bahasa Indonesia adalah program Jawa Tengah untuk memantau ibu hamil agar bisa menyelamatkan ibu dan bayi. Tagline yang cukup unik ini terbukti mampu membuat masyarakat tersenyum saat pertama kali mendengarnya dan tentu saja menjadi mudah diingat oleh orang Jawa.
Sebagaimana disampaikan oleh Kasie Pencegahan Penyakit Tidak Menular Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Bapak Alvian Nevi, SKM, DEA; kasus kematian ibu hamil dan bayi menurun secara signifikan sejak dilaksanakannya program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng.
Program ini dilakukan di lapisan pemerintahan terbawah dan dinas terkait dengan mendata ibu hamil secara rinci yang datanya bisa dipantau secara berkala. Data tersebut bersifat rahasia dan hanya bisa diakses oleh pihak terkait. Pemantauan dilakukan sejak sebelum hamil hingga pasca persalinan.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo terjun langsung dalam mensosialisasikan GERMAS ke masyarakat Jawa Tengah. Beberapa kegiatan yang dilaksanakan antara lain: penggalangan komitmen GERMAS di kabupaten/Kota di Jawa Tengah, Membentuk Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) penyakit tidak menular, melakukan kunjungan dalam rangka program berantas jentik nyamuk, kegiatan Jateng bebas ODF, dll.

Wong Semarang Dukung GERMAS
GERMAS juga telah dimulai pelaksanaannya di Kota Semarang. Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, dr.Widoyono, MPH berbagai program telah dilakukan oleh pemerintah Kota Semarang sebagai bentuk dukungan GERMAS. Kegiatan tersebut meliputi: pembuatan sarana aktivitas fisik, pembuatan ruang terbuka hijau publik, car free day, pembuatan jalur sepeda dan pejalan kaki, pemanfaatan pekarangan untuk menanam sayur dan buah, kawasan bebas rokok, dan sosialisasi kebijakan GERMAS.

Wong Semarang dukung GERMAS
1. Sarana Aktivitas Fisik
Pemerintah Kota Semarang memperbanyak pembuatan sarana aktivitas fisik agar memberikan manfaat lebih untuk masyarakat. Gedung Olah Raga (GOR) dibangun di berbagai tempat agar memudahkan masyarakat untuk berolah raga. Taman yang dilengkapi dengan jogging track dan permainan anak pun diperbanyak.
2. Ruang Terbuka Hijau
Menurut data dari Pemerintah Kota Semarang, taman aktif di seluruh Kota Semarang berjumlah 33 dengan total 41.152,10 m2 yang tersebar di seluruh kecamatan Kota Semarang. Taman – taman tersebut dibangun untuk mendukung aktivitas warga seperti berolah raga, mengadakan kegiatan, dll.
3. Car Free Day (CFD)
Setiap hari Minggu, diadakan Car Free Day di wilayah lapangan pancasila Simpang Lima Semarang. Di sini, masyarakat bisa beraktivitas baik olah raga maupun mengadakan kegiatan yang bersifat sosial/komersial. Biasanya juga ada kegiatan senam aerobik untuk umum sehingga masyarakat bebas bergabung untuk senam.
Umumnya, selain berjalan kaki dan menikmati udara pagi Semarang yang bebas dari asap kendaraan bermotor, masyarakat juga bersepeda atau jogging di sekitar Simpang Lima. Tak jarang sebagian hanya menikmati suasana dan membeli aneka kuliner yang tersedia di CFD. CFD diadakan setiap minggu pukul 05.00 – 09.30 WIB.
4. Jalur Pejalan Kaki
Jika melihat wajah pusat kota Semarang saat ini, pasti jauh berbeda dengan beberapa tahun sebelumnya. Saat ini kota lebih tertata dan tersedia trotoar yang cukup lebar dan nyaman bagi pejalan kaki. Jalur pajalan kaki dibuat dengan tujuan masyarakat mau melakukan aktivitas fisik berjalan kaki, tak ada alasan tidak mau karena trotoar yang dipenuhi pedagang kaki lima atau trotoar yang kurang ramah pejalan kaki.
Jalur pedestrian yang nyaman ini ada di sekitar Kawasan Simpang Lima, Jalan Pandanaran, Jalan Kelud, Jalan Pemuda, dll. Semoga pemerintah kota Semarang terus memperhatikan pentingnya jalur pejalan kaki sehingga tidak hanya dibuat di wilayah pusat kota tapi juga di pinggiran kota.
5. Pemanfaatan Pekarangan untuk Sayur, Buah dan Ikan
Pemerintah membentuk sentra – sentra agro di pekarangan agar masyarakat mudah mendapatkan sayur, buah dan ikan di sekitar rumah. Program ini sejalan dengan program PKK KRPL (Kawasan Rumah Pangan Lestari) yang mendukung kaum ibu untuk memanfaatkan lahan sempit di samping rumah atau teras rumah untuk menanam sayur dan kebutuhan rumah tangga lainnya.  
Selain untuk memudahkan mendapatkan sayur segar dan sehat, jika dilakukan dengan serius program ini bisa menambah pendapatan kaum ibu dengan menjual hasil tanamannya.
Sentra agro yang ada di Kota Semarangm yaitu: Kampung Agro (Kelurahan kandri), Kampung Cabai (Kelurahan kembangarum), Kampung Buah (Kelurahan Purwosari), Kampung Bandeng (Kelurahan Tambakrejo).
6. Kawasan Tanpa Rokok
Pemerintah Kota Semarang menerima penghargaan tertinggi Pastika Parama dari Kementrian Kesehatan atas komitmennya menegakkan aturan terkait rokok, pada hari Rabu 12 Juli 2017. Penghargaan ini diberikan atas keberhasilannya menertibkan kawasan tanpa rokok di sekitar Kota Semarang.
7 kawasan tanpa rokok yang dicanangkan oleh pemkot Semarang, yaitu: Sarana kesehatan, tempat proses belajar mengajar, arena kegiatan anak, tempat ibadah, angkutan umum, tempat umum dan tempat kerja.
7. Sosialisasi Kebijakan GERMAS
Sosialisasi kebijakan GERMAS di Kota Semarang telah dilakukan dengan beberapa sarana, diantaranya Walikota Semarang Hendrar Prihadi mengampanyekan GERMAS ke masyarakat secara langsung, pembuatan meme GERMAS, sosialisasi melalui whatsapp group, akun youtube dan twitter Dinas Kesehatan Kota (DKK) Kota Semarang,  dan flyer/banner yang dipasang di berbagai tempat.
Deklarasi GERMAS juga dilakukan oleh stake holder kesehatan dengan berbagai kegiatan yang dilakukan di lingkungan dinas kesehatan. Diantara kegiatan tersebut adalah membuat nota dalam dinas kesehatan agar snack dan makan dalam kegiatan mengandung unsur sayur dan buah, adanya peregangan 2x sehari di sela-sela aktivtas pekerjaan, dan melakukan aktivitas fisik dalam penyelenggaraan kegiatan pekerjaan. Kebijakan GERMAS juga dilakukan dalam berbagai kegiatan yang dilaksanakan dalam lingkungan Pemkot Semarang.
dr.Widoyono juga menyampaikan bahwa harapannya, GERMAS tidak hanya sekadar slogan. Harus ada indikator proses yang jelas dan sistematis. Juga ada monitoring dan evaluasi berjenjang dari pusat ke daerah serta didukung dengan anggaran pusat.
“Rencana ke depan terkait GERMAS di Kota Semarang, akan dibuat instruksi Walikota tentang penerapan GERMAS, sosialisasi secara masif tentang GERMAS melalui media cetak, elektronik dan media sosial, serta membuat Rencana Aksi Daerah (RAD) GERMAS di Kota Semarang,” lanjut dr. Widoyono.


Semoga kebijakan GERMAS bisa dilaksanakan terutama oleh masing – masing individu dan keluarga agar terwujud Indonesia sehat. Jika masyarakat Indonesia sehat, tentu produktivitas akan meningkat dan akan memberikan pengaruh positif bagi perkembangan ekonomi dan sektor lainnya, juga penting untuk generasi masa depan.
Salam Indonesia sehat!
Semoga bermanfaat,

6 komentar untuk "Ayo Dukung GERMAS untuk Indonesia Sehat"

  1. Haduuh iri banget dih ini pengen ikutan karena temanya pas banget sama jurusan yang ku ambil..hehe.
    GERMAS ini emang harus didukung banget ya karena sekarang masyarakat udah banyak yang sadar pencegahan itu jauuuh lebih "hemat" jatuhnya daripada pengobatan saat sakit nanti

    BalasHapus
  2. Seru banget acaranya dan aku paling suka karena jadi nambah wawasan ikut ini ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Huum Mba, alhamdulillah seneng banget bisa bergabung disini :)

      Hapus
  3. Mba seru bgt sih acaranya. Keren dan kaya ilmu. Salam kenal mba

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mba, acaranya seru banget!
      Salam kenal balik Mba.. :)

      Hapus