Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tips Mudah Menghafal Al-Qur’an dari Ustadz Rusmanto Al-Hafidz


Dekat dengan orang-orang baik memang sebuah kebahagiaan tersendiri, yang jauh lebih berharga daripada materi. Bagaimana tidak? Ada yang membangunkan untuk shalat tahajud (meskipun lebih sering setelah ada tahajud call malah tidur lagi *tutumukapakaipanci*), ada yang mengingatkan saat harinya puasa Ayaamul bidh, ngasih reminder buat puasa senin kamis, bahkan jadi alarm saat waktu kajian pekanan/bulanan tiba.
Seperti beberapa hari yang lalu saat ada acara Yaum Ma’al Qur’an (YMQ) alisan sehari bersama Al-Qur’an, jauh-jauh hari sudah diinfokan untuk ikut dan diingatkan kapan dan dimana acaranya berlangsung. Senang sekali dong, bulan Ramadhan ada acara bermanfaat seperti itu. selain bisa berinteraksi dengan Al-Qur’an selama sehari penuh, juga jadi sarana silaturrahim dengan teman-teman yang tidak pasti bisa bertemu sebulan sekali.

Teknis acara waktu itu adalah peserta harus membaca Al-qur’an sebanyak 15 juz dalam waktu 24 jam. Rasanya mustahil ya, emak-emak rempong bisa membaca 15 juz sehari semalam dengan kesibukan yang bejibun dan sikecil yang aktivis (hehe). Bismillah, bertekad dalam hati supaya bisa mencapai target, tak lupa berdo’a juga memohon kemudahan dari Allah.
Sabtu, 18 Juni menjelang pukul 12.00, panitia mengingatkan bahwa batas waktu tilawah dimulai pada pukul 12.00 hingga pukul 12.00 esok harinya. Setelah selesai dengan urusan si kecil dan syukur alhamdulillah dia tidur, ada waktu mulai tilawah sekitar pukul 13. Hm.. alhamdulillah, lancar sampai malam yang biasanya ngantuk berat, bisa bertahan sampai pukul 22.30. lanjut besok setelah sahur dan di tempat acara, yes!
Esok harinya, acara dimulai dengan pembukaan dan menyimak bacaan Al-Qur’an dari ananda Fawwaz. Merinding mendengarnya tasmi’ juz 28 dalam waktu kurang lebih 45 menit. Oia, Fawwaz baru-baru ini mendapat ijazah Al-hafidz di SMA IT Ibnu Abbas Solo. MasyaAllah.. orangtuanya pasti bangga sekali dengan ananda yang sudah berhasil menghadiahkan mahkota untuk mereka itu, yang tentu saja akan dipakai kelak. Semoga kita juga kelak punya keturunan seperti ananda Fawwaz ini ya, Aamiin..  
Setelah itu ada sedikit tausyiah lalu dilanjutkan tilawah lagi. Ba’da dhuhur, akan ada acara menarik yang ditunggu-tunggu, yaitu motivasi untuk memperbanyak interaksi dengan Al-qur’an khususnya selama bulan Ramadhan oleh Ustadz. Rusmanto Al-Hafidz.
Bagaimana interaksi kita dengan Al-qur’an? Sebanyak apa? Itu pertanyaan pertama yang sangat menohok dari Ustadz Rusmanto. Iya ya, terkadang Al-qur’an hanya dijadikan sebagai mahar saat pernikahan saja lalu tak pernah dibuka hingga ia usang, berdebu, dan dimakan rayap. Dalam sehari yang 24 jam, tidakkah ada sedikit saja waktu untuk membaca Al-quran? Jika belum bisa satu juz, bacalah ¾, jika belum bisa baca ½, dan seterusnya.
“Syeikh Abdurrahman Al-Khalidi mengatakan seorang muslim tidak boleh lepas dari al-Qur’an, yaitu dalam 3 kegiatan: Tilawah, tadabbur, dan tahfidz.”
Lebih lanjut beliau menjelaskan satu persatu mengenai ketiga aktivitas tersebut.

Pertama, Tilawah Ta’abbudi

Seorang muslim hendaknya selalu menjadikan tilawah sebagai bentuk ibadah kepada Allah, dan dalam Al-Qur’an pun telah disebutkan demikian. Jika semangat beribadah itu telah melekat kuat dalam hati seseorang, maka Allah akan memberi jalan kemudahan untuk berinteraksi dengan Al-Qur’an.
Tilawah, terutama saat bulan Ramadhan tidak hanya memperhatikan kualitas bacaan, tetapi juga kuantitasnya. Teman-teman masih ingat kan dengan kisah Imam Syafi’i yang bisa khatam 60x di bulan ramadhan?
Selanjutnya, beliau mengingatkan agar bisa mengkhatamkan Al-Qur’an minimal satu kali dalam satu bulan. Teknisnya masing-masing orang mempunyai ‘jurus’ atau strategi sendiri. Ada yang nyaman dengan one day one juz, ada yang merasa lebih bisa dengan membaca sedikit-sedikit lalu saat mempunyai waktu luang ngebut menyelesaikan target. Intinya bukan pada seberapa banyak yang kita baca setiap hari tapi pada khatam satu kali dalam sebulan.  
“Hendaklah engkau memiliki wirid harian dari Kitabullah tidak kurang dari satu juz. Usahakan untuk mengkhatamkan Al Qur'an dalam waktu tidak lebih dari sebulan dan tidak kurang dari tiga hari.” (Hasan Al-Banna)

Kedua, Tadabbur Jihadi

Tadabbur Al-qur’an adalah pekerjaan yang tidak mudah, tapi harus kita lakukan. Ia akan menjadi berkah ketika ditadabburi, yaitu dipelajari dan diamalkan.

Ketiga, Tahfidz Tarbawi

Yaitu menghafalkan Al-qur’an sebagai aktivitas pembelajaran/pendidikan, karena dengan begitu seseorang tidak akan mudah menyerah saat mengalami kesulitan dalam menghafal. Iya, menghafal Al-Qur’an memang tidak mudah, tapi terkadang kesulitan itu justru datang dari diri kita sendiri karena tidak yakin. Bukankah banyak bukti banyak orang yang bisa hafal dalam waktu singkat? Ah, mungkin karena kita terlalu banyak dosa dan maksiat (uhuk! *tutupmukauntukkesekiankalinya*)
Hendaknya, sepanjang hidup kita terus menghafal, entah selesai atau tidak 30 juz, entah lupa atau tidak (meskipun seharusnya terus mengingat apa yang sudah dihafal) Harus tetap melanjutkan!
“Hafal Al-Qur’an bukan tujuan, tetapi sarana untuk ta’abbadu bil-qur’an (beribadah dengan AL-Qur’an), yaitu dengan terus menerus membaca Al-qur’an”
Make sense sih, ya.. bagi yang sudah hafal, tentu menyelesaikan satu juz membutuhkan waktu yang lebih singkat dibandingkan yang belum hafal. Otomatis bacaannya akan lebih banyak, dan pahalanya (insyaAllah) lebih banyak juga.

Tips Menghafal Al-Qur'an

Pertama, punya target dan niat untuk menghafal. Ini poin yang paling penting, ya teman..
Kedua, mengakrabkan lidah dengan juz atau ayat yang akan dihafalkan. Misalnya dalam acara YMQ kemarin, kami membaca juz 26 sebanyak 5x, juz 27 4x, juz 28 3x, juz 29 2x, juz 30 1x dengan total 15 juz. Terasa sekali saat membaca juz 26 putaran ke tiga, rupanya lidah lebih mudah digerakkan dan terasa sangat akrab sehingga selesai 1 juz tidak selama saat membaca putaran pertama.
Ketiga, JANJI dan KOMITMEN minimal 15 menit setiap harinya
minimal 15 menit sehari untuk Al-qur'an. Siap?!
Bagaimana teknis 15 menit untuk menghafalkan dengan cara ini?

  • Pertama, cari waktu yang kita tidak diganggu siapa saja minimal selama 15 menit. Kita sendiri ya yang paham kapan waktunya, kalau ustadz Rusmanto sih mencontohkan 15 menit sebelum subuh alias setelah shalat malam sambil menunggu waktu subuh.
  • Gunakan Al-qur’an cetak, jangan gunakan bentuk digital. Alqur’an cetak akan membantu kita mengingat posisi ayat. Cari Al-qur’an pojok, yaitu Alqur’an yang ssetiap satu juz ada 20 halaman, dan setiap halaman ada 15 baris. Saat kita menghafal One day One Line, berhenti di setiap baris insyaAllah tidak akan mengubah makna karena alqur’an model pojok itu telah disetting setiap baris berhenti di kata yang utuh, sehingga meskipun terputus maknanya tidak akan jauh berbeda. Ini untuk menghafal ya, karena kalau menghafal satu hari satu ayat bisa dapat ayat panjang bisa jadi malah sangat pendek. Kalau untuk membaca, tetap saja berhenti utamanya di tanda waqaf.
  • Setelah itu, santai dan konsentrasi. Jauhkan sebentar dari HP atau hal yang mengganggu lainnya.
  • Bagi 15 menit menjadi 3 bagian (masing-masing 5 menit). 5 menit pertama, fokus untuk membaca berulang-ulang sampai waktu habis. Selama itu, jangan mengubah posisi duduk atau melakukan aktivitas lain. Stay focus membaca dan melihat Al-qur’an.  5 menit kedua, fokus untuk menghafalkan. Yakin deh, karena sudah dibaca berulang kali di 5 menit pertama pasti akan lebih cepat hafal. 5 menit terakhir, gunakan untuk muroja’ah atau mengulang hafalan tanpa membuka mushaf, namun jika ada yang lupa cepat-cepatlah membukanya agar otak tidak terlalu berat bekerja.  Setelah hafal satu baris, dalam sehari itu teruslah untuk membacanya agar hafal di luar kepala.
  • Besoknya, ulangi cara yang sama dan KOMITMEN untuk mengalokasikan 15 menit dalam sehari khusus untuk aktivitas ini. Selama apa sih 15 menit dibanding 24 jam yang kita punya?! (pertanyaan ustadz yang ini sukses bikin hati saya kejut-kejut).
Well, beliau menutup kajian siang itu dengan memberikan semangat sekaligus pengingat bahwa saat kita menunaikan janji dengan waktu 15 menit itu, insyaAllah akan ada keberkahan karena kita gunakan untuk membaca dan menghafal Al-qur’an. Semoga, menjadi bagian dari orang yang diberi kemudahan oleh Allah untuk dua hal itu. aamiin..
Dan apa yang disampaikan oleh ustadz, kata beliau adalah hanya sebagian kecil dari cara menghafal Al-qur’an. Seperti pepatah lain ladang lain ilalang, saat kita menghafal Al-qur’an lama kelamaan akan menemukan sendiri metode mana yang cocok untuk kita.
Alhamdulillah, siang itu saya diingatkan untuk bersemangat lagi mempelajari Al-qur’an baik membaca, belajar tajwidnya, tadabbur, juga menghafal.
Alhamdulillah... bahagianya bertemu dan berkumpul dengan orang baik.  Berkah ramadhan ya..
Apa cerita Ramadhanmu, teman?

36 komentar untuk "Tips Mudah Menghafal Al-Qur’an dari Ustadz Rusmanto Al-Hafidz"

  1. Cuma 15 menit padahal ya mak, masya Allah...
    Emg klo udah beraktivitas dengan Qur'an kita dituntut untuk bermujahadah ya mba. Karena seorang muslim klo hari2nya ga diisi oleh kebaikan, siap2 aja naudzubillah ��

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mak.. semoga kita termasuk orang yang beruntung ya Mak..

      Hapus
  2. Jadi lebih semangat untuk lebih baik lagi, di Bulan Ramadhan. Semoga target ibadah yang telah saya rencanakan, bisa terwujud. Aamiin.

    BalasHapus
  3. Aaak tutup muka malu. Udah setua ini hapalan quran masih minim.. :(
    Makasih ya mbaa.. Ini artikelnya bermanfaat bgt buat aku. Aku bukmak..
    Semangaaat :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semangaat! moga bermanfaat..

      sama Mba, saya juga masih sedikit, makanya kajian kemarin itu menampar banget :(

      Hapus
  4. Wah ust. Rusmanto al hafidz tetangga itu.. Pasutri ust. Ustzh rusmanto ini selalu asyik kalau bertausiyah.. Putra putrinya juga keren2 bacaan n hafalannya.

    Sama murobbiku ramadhan ini sebisa mungkn min khatam dua kali
    .. Dan ternyata meski udah nyeting cara.. Istiqomah nya itu yg tantangan :)

    Wah tertampar nih soal hafalan.. Udah berapa bln stuck di surat itu aja :( yg lama2 juga hilang.. Hiks...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mba Ririt.. beliau suami-istri itu masyaAllah.. keren banget!
      jadi kangen sama taujihnya Bu Wulan nih.. udah lama banget..

      Semangat Mba! *menyemangatidirikusendirijuga

      Hapus
  5. Hanya 15 menit dari 24 jam....
    Noted Mbak, kebetulan aku pengen menghafal agar kebiasaan lupaku agak terkikis.

    BalasHapus
  6. Terima kasih tipsnya Mbak. Aku mau coba dulu. Semoga berhasil. Aamiin

    BalasHapus
  7. Ya Allah aku jadi pengin nangis..makasih mba sudah diingatkan..coba tipsnya mudah mudahan berhasil..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin.. Mba..

      IsnyaALlah berhasil kalau kita berusaha terus :)

      Hapus
  8. aku klo sengaja ngafalin sih nggak mbak. tp berhubung ada beberapa surat yg sering dibaca, kadang jd inget lanjutan ayatnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Huum Mba, kalau sering baca biasanya jadi hafal sendiri ya :)

      Hapus
  9. Makasih tipsnya... Praktikin ah mulai hr ini...

    BalasHapus
  10. Waduh, kayaknya yang mesti dibenerin adalah niatku dulu. Dulu dah niat banget pengen hafalan trus terjebak kesibukan ini itu jadi lupa. Kembali lagi, ngulang, begitu terus.

    BalasHapus
  11. alhamdulillah... kalau nggak baca alquran sehari itu rasanya ada yg kurang. kayak ada yg ngingetin buat baca. tapi blum bisa mnghafalkan ksmuanya juz, hanya beberapa surat.
    TFs ya mba ^_^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah.. Barakallah Mba Rohmah.. moga istiqomah ya, doakan saya juga :)

      Hapus
  12. Belum apa-apanya hiksss, makasih artikelnya Mbak :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama Mba Wahyu, semoga bermanfaat..

      Hiks. saya juga malu mba.. makanya nulis ini biar inget terus dan bisa buka sewaktu2 :)

      Hapus
  13. Waah tulisan yang bermanfaat banget mba..
    aku masih yang penting membaca quran setiap hari, blom lihat kuantitas tp msh pada konsistensi.
    pinginnya malah mengembalikan hafalan juz 30 ku yg sudah mulai hilang di surat2 yg agak panjang.
    si Kakak sdh mulai menghafal surat2 yg agak panjang di juz 30 sy mulai ngikutin, syangnya blom konsisten

    BalasHapus
    Balasan
    1. Barakallah Mba.. semoga kita semua bisa istiqomah, aamiin..

      Hapus
  14. Aku ikut ODOJ, mba. Tapi nggak sanggup seharis tau juz. Lumayan bagus buat jadi semangat untuk sellau tilawah, mba :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul Mba, dengan gabung ODOJ jadi semangat dan ada yang ngingetin kalau belum tilawah :)

      Hapus
  15. Aku usahakan ODOJ..walau kadang gak nyampe IDOJ.. Tapi alhamdulillah khatam juga akhirnya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamadulillah.. semoga kita semua istiqomah ya Mba Rita.. :)

      Hapus
  16. Kalau tadarus inshaa Allah masih bisa dipaksa dilakukan tiap hari ya mbak Arina, tapi kalau hafalan nih yang susah, susah bingit hihi. Saya tertarik dengan sistem Al Qur'an pojok yang ternyata sangat membantu menghafal ya. Inshaa Allah diniatkan dulu deh, niat yang sebenar-benarnya hehe *tutup muka dulu :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin... saya pun masih kalah dengan kantuk, dengan aktivitas ini itu mba.. hiks :(

      Hapus
  17. makasi mba tipsnya,luarbiasa sekali.Noted

    BalasHapus