Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Atasi Sakit Mata Hingga Stress dengan Berkebun Tanaman Obat Keluarga

Assalamu’alaikum, teman-teman khususnya yang perempuan dan lebih khusus lagi kaum ibu, pasti mengenal istilah KRPL atau Kawasan Rumah Pangan Lestari yang merupakan salah satu program PKK. Program ini merupakan perwujudan dari grand design ketahanan pangan dari kementerian pertanian.
Sejak sebelum menikah dulu, karena sering ‘gaul’ dengan ibu-ibu aku pun mengenal istilah KRPL itu dan sangat tertarik dengan program-programnya. Inti programnya adalah bagaimana seorang ibu rumah tangga atau keluarga bisa memberdayakan lahan di rumahnya baik berupa pekarangan luas maupun teras kecil di perumahan. Konsep sederhana yang bisa dilakukan oleh setiap orang yaitu menanam tanaman yang diperlukan oleh rumah tangga sepeti sayur mayur, tanaman obat keluarga, atau juga merambah tanaman hias.
Dengan KRPL diharapkan para ibu di rumah bisa menghasilkan baik untuk konsumsi rumah tangga sendiri maupun hasil ‘kebun’ nya dijual dengan sistem koperasi.
Menarik sekali saat berkunjung dan melihat di sebuah desa, dalam satu RW kompak menanam di halaman rumahnya. Ide-ide kreatif pun bermunculan mulai dari memanfaatkan plastik kemasan untuk mengganti polybag, sampai membuat pot dari batok kepala, membuat kanopi dari anyaman untuk tanaman merambat, dsb.

Koordinornya mengatakan para ibu tak lagi membicarakan banyak hal selain tanaman dan panen saat mereka berkumpul. “Nggak gosip lagi..” katanya sambil tertawa renyah. Selain itu, mereka mengatur jenis tanaman yang akan ditanam dan disediakan benihnya oleh koordinator. Sehingga dalam satu waktu akan terlihat tanaman yang sama meskipun masih ditambah tanaman lain sesuka hati mereka. Yang paling sering ditanam adalah kangkung, bayam, mentimun, cabai, bawang daun, seledri, labu siam, sawi, selada, dll. Sedangkan untuk tanaman obat dan bumbu, ibu-ibu lebih memilih menanam kencur, jahe, kunyit, kunci, dan salam di beberapa rumah. Jika hasilnya berlimpah, mereka akan mengumpulkan hasil panen dan menjualnya di kedai sayur organik yang disediakan oleh koperasi desanya.
Setelah kunjungan ke sana, saya pun punya rumah impian yang hijau dan sejuk dan punya kolam ikan serta tanaman hidroponik. Ah, tapi impian itu belum terlaksana karena saat ini masih tinggal di pondok mertua indah. Namun soal tanam menanam, ibu mertua termasuk yang cukup rajin sehingga teras di depan dan samping rumah pun menjadi sasaran empuk untuk bertanam.
Intip yuk, apa saja yang beliau tanam.
Di teras samping, selain beberapa tanaman hias beliau mempunyai pot untuk berisi kencur, daun bawang dan pandan. Paling sering dimanfaatkan bawang daun (onclang) dan daun pandan. Mau goreng telur tinggal ambil daun bawang di pot, atau mau masak sup tak perlu lagi bingung saat kehabisan onclang. Nasib pandan pun tak kalah larisnya bahkan sering diminta oleh tetangga.
Di teras depan ada lidah buaya, kunyit, jahe, jeruk purut, sirih, dan cabai. Berhubung kami sekeluarga bukan pecinta pedas, jadi tanaman cabai termasuk jarang kami tanam. Sedangkan kunyit dan jahe sering menjadi berkah bagi para tetangga termasuk yang membutuhkan daun kunyit untuk memasak rendang.
Lidah buaya dan sirih di teras depan
Ternyata banyak sekali manfaat dari aktivitas menanam toga ini, diantaranya yaitu:
Mengatasi Stress
Berkebun bisa menjadi terapi stress karena dengan melakukan aktivitas ini bisa mengalihkan perhatian dari masalah dan beban pikiran. Selain itu, melihat bunga-bunga dan tanaman segar hasil jerih payah merawatnya akan memicu produksi hormon endorphin dan menimbulkan rasa bahagia.
Mengurangi pengeluaran RT
Percayakah jika dengan menamam bisa mengurangi budget? Tentu saja! Jika setiap hari menggunakan bumbu masak seperti cabai, kunyit, bawang daun, daun salam, dll harus beli, jika sudah tersedia di kebun sendiri pastinya akan mengurangi pengeluaran.
Kecil memang, tapi jika bisa mengurangi dalam jangka panjang akan sangat terasa manfaatnya. Terlebih jika selain nemanam juga beternak ikan atau ayam yang bisa dimanfaatkan daging/telurnya sebagai tambahan protein hewani untuk keluarga.
Mempererat Kekeluargaan Antar Tetangga
Tentangga adalah orang lain yang paling dekat dengan kita dalam suatu masyarakat. Mereka lah yang terlebih dahulu membantu saat dibutuhkan atau saat kita membutuhkan pertolongan segera. Contohnya jika ada kematian, maka sebelum saudara atau keluarga datang para tetangga akan menyiapkan segala hal yang diperlukan.
Begitulah dekatnya tetangga sampai dikatakan belum beriman seseorang jika tidak memuliakan tetangganya. Untuk itu, sangat perlu bagi kita semua mempererat hubungan dengan tetangga kita. Salah satunya adalah dengan berbagi meskipun hanya hal-hal kecil seperti bumbu dapur dan tanaman toga di sekitar rumah.
Mengurangi Pembicaraan Tak Berguna
Kaum perempuan, diakui atau tidak saat berkumpul akan bergosip ini itu yang kadang tidak bermanfaat. Nah, jika setiap orang punya passion yang sama untuk menanam di sekitar rumahnya bisa jadi saat bertemu yang mereka bicarakan adalah strategi mengusir hama, langkah-langkah agar kangkungnya hijau, menjaga agar bayamnya segar, resep mengolah ikan mujahir, dll. Dengan begitu, tak ada lagi waktu untuk membicarakan hal tak berguna.
Mengobati Sakit Mata
Bagaimana caranya bisa mengobati sakit mata? Tentu saja dengan memandanga yang indah-indah di sekitar kebun. Belum sembuh juga? Berarti perlu menggunakan tanaman obat yang tersedia di sekitar rumah sebagai obatnya. 
Bunga Telang
Teman-teman mungkin akrab dengan Bunga Telang? Atau terkadang disebut Kembang Theleng (Bahasa Jawa agak kasar yang artinya mata). Saya malah belum lama mengetahui bahwa bunga itulah yang disebut Bunga Telang/Theleng kalau bukan karena seorang tetangga bercerita bahwa ia mengobati sakit matanya dengan bunga telang yang diambil dari taman toga tetangga yang lain.
Kembang atau bunga telang (Clitoria ternatea) adalah tumbuhan merambat yang biasa ditemukan di pekarangan atau tepi hutan. Tumbuhan anggota suku polong-polongan ini berasal dari Asia tropis, namun sekarang telah menyebar ke seluruh daerah tropika.
Sejak dulu tumbuhan ini ditanam di pekarangan sebagai tanaman hias karena bunganya yang berwarna biru terang. Bunganya di berbagai tempat Asia Tenggara dimanfaatkan sebagai pewarna makanan atau kue. Di Malaysia, ekstrak mahkota bunganya dipakai untuk mewarnai ketan. Di Thailand, minuman penyegar berwarna biru dari ekstraknya dinamakan nam dok anchan (น้ำดอกอัญขัญ). Terdapat varietas dengan mahkota bunga berwarna putih. (Wikipedia
Untuk mengatasi sakit mata, cukup siapkan beberapa lembar bunga Telang lalu rendam dengan air. Setelah air berubah warna, gunakan untuk membasuh mata.
Ingin membuat kreasi makanan dari bunga ini pun sangat mudah. Bisa menghasilkan warna keunguan (untuk bunga telang yang berwarna ungu tua) atau warna biru untuk bunga berwarna biru. Caranya pun sama yaitu dengan merendam beberapa bunga telang agar warnanya larut ke dalam air. Setelah itu, campurkan air yang telah berwarna itu ke dalam olahan makanan misalnya puding, ketan, talam, dll. Karena menggunakan pewarna alami makanan olahan kita akan lebih aman untuk dikonsumsi anak-anak, meskipun tetap dibatasi karena kandungan dari tanaman tersebut yang belum tentu cocok dengan setiap orang.

Cendol dengan pewarna alami dari bunga telang. credit diahdidi.com
Selain itu, masih banyak tanaman yang mudah kita tanam dan sangat bermanfaat misalnya kunyit selain sebagai pewarna makanan juga ampuh mengatasi nyeri dan keluhan saat datang bulan yaitu dengan menyulapnya menjadi jamu kunyit asam.
Daun kencur dan umbi kencur bisa dimanfaatkan untuk mengobati masuk angin, batuk, dan masalah tenggorokan. Lidah buaya untuk melembabkan kulit dan melebatkan rambut, juga bisa dijadikan minuman segar yang menyehatkan. Daun sirih pun bermanfaat untuk mengatasi keluarnya darah saat mimisan, juga untuk membersihkan daerah kewanitaan.
Masih banyak tanaman lainnya yang perawatannya mudah tapi manfaatnya besar seperti mengkudu, meniran, daun kelor, sambiloto, kumis kucing, mangkokan, dll. Semoga semakin banyak orang yang menanam dan memanfaatkan apotek hidup di sekitarnya dengan bijak sehingga tidak tergantung dengan obat-obatan kimia untuk mengatasi masalah kesehatan ringan. 

8 komentar untuk "Atasi Sakit Mata Hingga Stress dengan Berkebun Tanaman Obat Keluarga"

  1. Ooo ini to kembang teleng itu. Baru tahu. Cantik dan bermanfaat ys mbak.

    BalasHapus
  2. ternyata banyak tanaman yang selain indah dipandang tapi juga berkhasiat ya..

    BalasHapus
  3. ahahha ketawa baca bagian "Mengurangi pembicaraan tak berguna", setuju banget deh...

    BalasHapus
  4. mamaku nanem macem2 mba disamping rumah, dr lidah buaya, kunir, kencur, sampai cabe ma tomat hehehe...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Asyik ya Mba, kalau butuh tinggal metik :) bebas pestisida pula jadi lebih sehat

      Hapus